Share

Gugatan Cerai

"Sudah siap, Mbak?"

Satriya sudah berdiri di depan pintu rumah. Lelaki masih bergelar adik ipar itu tersenyum hingga tampak gigi gingsulnya.

"Rapi bener, Sat?" Kupindai penampilan Satriya dari ujung kepala hingga kaki. Kemeja kotak-kotak dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam menambah penampilannya semakin sempurna.

"Iya dong, Mbak. Kan, mau menemani calon istri." Kujitak pelan kepalanya. Anak ini terkadang menyebalkan.

"Masuk dulu, Sat. Mbak ambil tas."

Satriya mengangguk lalu mengikuti langkahku.

"Om Satriya!" teriak Aluna lalu berlari ke arah Satriya.

Sempat kulirik mereka saling tertawa dan bercanda. Entah apa yang mereka bicarakan. Aluna sangat bahagia saat bersama Om Satriya.

"Satriya sudah datang, Lin?" tanya Bapak saat melewatiku.

"Baru saja, Pak."

Bapak meletakkan botol minum berisi teh lalu melangkah menuju ruang tamu. Tempat Satriya bercanda dengan Aluna.

Satriya memang beberapa kali kemari. Sikapnya yang ramah membuat ia mudah dekat dengan siapa pun. Termasuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status