Share

Pertanyaan Bapak

Sudah lebih dari dua bulan. Namun surat panggilan sidang tak kunjung datang. Kapan aku terbebas dari Mas Tara? Rasa lelah mulai mendera.

"Ma!" teriak Aluna lalu menjatuhkan bobot di sampingku.

Aku menggeser tubuh, menyamakan posisi hingga mata kami saling bertemu. Bunyi ranjang yang berderit menjadi saksi pergeseran tubuh ini.

"Kenapa? Mau tidur sama Mama?" Aluna menggeleng.

Tidak mau tidur denganku, kenapa dia ke sini?

"Lalu kenapa?"

"Aluna kangen Om Satriya. Kenapa Om lama tidak ke sini?"

Aku tersenyum mendengar ucapannya. Kukira Mas Tara yang ia rindukan. Namun ternyata bukan. Satriya yang kini ada di hati dah pikirannya. Mungkin karena di saat Aluna terluka, Satriya selalu ada bukan Mas Tara. Atau mungkin Aluna merasakan apa yang kini aku rasakan. Entahlah.

"Mau telepon Om?"

"Gak mau!"

"Katanya kangen?"

"Maunya Om ke sini, Ma," rengeknya.

Aku menggeleng pelan, terlalu dimanja Satriya membuatnya susah berpisah. Ditambah Mas Tara mengabaikan putrinya, sosok Satriya bagai pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status