Share

Haruskah Mengalah Lagi?

Benar. Mama benar-benar datang bersama Mbak Sri. Bukan hanya mereka, Papa dan Harum juga ikut datang. Bagus, bagus. Dengan begitu akan semakin banyak orang tahu di mana aku tinggal dan Mommy pasti puas. Jelas dia tidak menyadari, resiko apa yang akan dituai oleh anak bungsunya ini, sungguh. Lihatlah, dia malah cipika cipiki dengan Mama dan Harum.

Wow, padahal Harum juga pernah menjadi wanita gelap Mas Arfen, lho. Jauh sebelum Mourin masuk ke dalam kehidupannya. Aku jadi heran lho, serius. Sebenarnya Mommy itu manusia atau Malaikat, sih?

"Mirah, apa kabar?" dasar, muka tembok! Dengan santainya Mama menyalami, memeluk dan menciumi pipiku. "Gimana, Tulip - Olive, lancar kan MPASI nya? Kata Bibi sudah mulai aktif merayap, ya? Wah, Mama jadi penasaran pingin lihat. Pasti lucu banget, imut-imut. Ah, nanti Mama mau buat banyak video, ah. Buat ditonton di rumah sambil minum teh. Pasti tambah seger ya kan, Mbak Sri?"

Mbak Sri mengangguk hormat. Aku diam, hanya tersenyum tipis, sebentar. Mama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status