Share

Titik Terpenting

Sadar. Sepenuhnya aku sadar kalau ini adalah titik terpenting dalam hidupku. Jadi, aku tidak boleh mengedepankan ego dan memilih jalan yang hanya baik untukku. Harus baik untuk semua, aku dan Mas Arfen.

Soal Mama, Mommy apalagi Om Damar aku tidak terlalu memikirkan. Mereka kan, bukan keluarga intiku lagi? Sudah orang lain lah, dalam urusan rumah tanggaku bersama Mas Arfen.

Bukan begitu?

Satu lagi, aku tidak mau menjadi anak catur lagi atau apa pun itu istilahnya dalam hidup Mama. Mengapa harus memikirkan orang yang hanya memanfaatkan aku? Oke, fine. Aku tidak akan berlama-lama di rumah Daddy. Karena sama saja, tidak akan tenang. Mama sudah tahu. Dia bisa nekat setiap hari ke sini, pulang pergi Jogja - Jakarta hanya demi menyempurnakan sandiwaranya.

Aduh, itu pasti menyakitkan sekali, bukan?

Bagaimana kalau di salah satu tangannya tersimpan seteguk racun?

Jujur ya jujur, aku juga masih bingung harus bagaimana, tinggal di mana? Tetapi jelas bukan di Belanda, di rumah Om Damar. Buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status