Share

Sekumpulan Bencana

Pagi-pagi sekali, Mbak Sri menelepon, mengabari kalau Mama mau datang ke rumah lagi hari ini. Lucunya, Mama berencana mengajak Mourin. Padahal sudah berjanji bahwa Beliau tidak akan berhubungan dengannya lagi jika aku mau benar-benar pulang ke Jogja. Artinya? Mama masih dalam permainannya. Wah, sepertinya hari ini akan menjadi episode paling seru dan menegangkan!

"Oke, Mbak Sri." kataku sambil berusaha menenangkan diri. Mencari solusi. Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. "Mbak Sri bisa bantu Mirah, kan? Sebisa mungkin jangan sampai Mama pergi ke luar rumah. Oke, nggak apa-apa ke luar rumah, terpenting nggak ke rumah kami."

Mbak Sri terdiam hingga beberapa saat lamanya.

"Gimana, Mbak Sri?" aku terus memohon, setengah memaksa. "Bisa kan, bantu Mirah?"

"Saya bingung, Non Mirah. Gimana caranya? Ibu pasti marah kalau nggak diikuti kemauannya. Saya takut, Non, bukan berarti nggak mau bantu Non Mirah.

"Please, Mbak Sri. Mirah mohon." aku takkan pernah menyerah. "Tolong Mirah M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status