Share

Aku bersedia membantumu

Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.

Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.

Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia menemukan tangkai matahari yang bisa menangkal mantra sihir. Tetapi seingatnya tangkai matahari hanya akan berfungsi jika orang yang meminum ramuan itu memiliki ilmu kebatinan tingkat lima keatas. Li Fu jelas belum memenuhi syarat sekalipun dia memaksa cairan itu masuk kedalam tenggorokannya ribuan kali. Disamping itu, dua tumbuhan obat tersebut hanya bisa dijangkau oleh orang yang menguasai jurus dua pusaka, yakni mengoptimalkan indera penglihatan dan penciuman hingga dapat melihat suatu benda dalam satuan milimeter. Itu, hampir mustahil. Setidaknya bagi pemegang ilmu kebatinan tingkat empat seperti Li Fu.

“Kau mematahkan sihir benang merah begitu mudah.” kata Xiao Ji menatap pria itu setelah ia dibawa kedalam suatu tempat pengasingan melewati lima istana kerajaan.  

“Kau terkejut?” Li Fu merapikan jubahnya sebelum memastikan semua jendela terkunci, “dan ingin memuji kemampuanku?”

“Sihir itu tidak kugunakan pada banyak orang.”

Wang Li Fu memindai tubuh Xiao Ji yang terbaring lemah diatas tempat tidur dengan peluh sebesar jagung, “kalau begitu aku merasa terhormat, karena nyaris mati ditanganmu.”

Sindirannya tidak berhasil membuat Xiao Ji tersinggung, tapi cukup membuatnya semakin penasaran pada pria rupawan itu.

“Atau kau yang harus merasa terhormat karena aku mengampuni nyawamu? Sebab begitu Mei Ying terbunuh akibat sihir benang merah yang kau pasang, riwayatmu juga akan selesai hari ini.”

Xiao Ji mendenguskan tawa, entah mengapa. Tetapi setelahnya ia terbatuk dan dadanya terasa sesak.

“Semestinya kau bersyukur aku tidak mengerahkan seluruh tenaga dalam dan mencampurnya dengan jurus seribu bayangan. Karena paru-parumu akan berlubang kalau aku melakukannya.”

“Jangan banyak bicara,” Xiao Ji tentu harus menghemat energi untuk memulihkan tubuhnya sendiri akibat menerima pukulan batin tingkat empat beberapa waktu silam, “kalau kau begitu mengkhawatirkan putri Jenderal Lien Hua maka seharusnya kau sudah menghilangkan sihir itu ketika dia muncul.”

Mendengarnya, Li Fu berjongkok dan meletakkan satu tangan diatas paha, menatap Xiao Ji dengan kedua alis terangkat tinggi, “kau benar-benar tidak pernah mengucapkan terimakasih dalam hidupmu?”

Oh, apakah pria didepannya sangat gila hormat?

“Karena kau berhasil membujuk Kaisar karena telah membiarkanku hidup? Kurasa kita bisa mengatakan kalau semua ini sudah takdir.”

Li Fu menyerah, setelah terdiam selama beberapa waktu. Xiao Ji menutup rapat mulutnya tanpa berniat mengucapkan terimakasih.

“Kita akan membahas rencanaku setelah kau pulih,” katanya lalu berdiri, “aku sudah memberi racun khusus didalam teh yang baru saja kau habiskan. Itu akan bekerja setiap kau mengerahkan kekuatan pikiran untuk menghilang tiba-tiba.”

Xiao Ji terpana. Tak habis pikir dengan pikiran sang Putera Mahkota yang tak disangkanya, akan sangat licik!

“Tidak ada yang tahu apakah akan berhasil atau tidak, tetapi tubuhmu akan hancur karena semua pembuluh darah didalam tubuhmu saling bersinggungan, tepat setelah kau mengerahkan tenaga dalam untuk mencoba menghilang.”

Orang ini tidak bisa diberi hati, Xiao Ji menyesal karena telah meremehkannya.

“Kau benar-benar berniat menghancurkan dua kehidupanku sekaligus?!” Xiao Ji hampir berteriak, ketika rasa nyeri di dadanya bertambah hebat.

“Tidak, sayang. Itu hanya akan terjadi jika kau melanggar perintahku. Lekaslah pulih, aku akan menunggumu.” satu usapan kepala diberikannya pada pucuk kepala Xiao Ji yang kini memejamkan mata. Semua titik akupunturnya sudah dibekukan sehingga tak ada yang bisa dilakukan Xiao Ji selain bernapas dan bermeditasi dengan media yang sangat terbatas.

Ketika Li Fu akan meninggalkannya sendirian, Xiao Ji memanggilnya dengan suara yang lemah.

“Oh, apakah aku akan mendengar satu ucapan terima kasih?”

Xiao Ji menghela napas. Dia bisa saja mencari cara lain untuk kabur, tetapi dengan racun yang sekarang mengalir dalam tubuhnya situasi menjadi lebih sulit. Daripada mencoba melarikan diri, mungkin akan lebih baik jika dia membuat suatu penawaran dengan pria kejam didepannya.

“Aku.. bersedia membantumu asal kau bisa menjamin keselamatan nyawaku mulai sekarang.”

                                                                    **

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status