Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2295 Ahli Fengsui Keluarga Sudrajat Generasi Sebelumnya

Share

Bab 2295 Ahli Fengsui Keluarga Sudrajat Generasi Sebelumnya

Penulis: Sarjana
Ini adalah senjata ajaib yang biasa digunakan oleh Windono. Pedang ini terbuat dari kayu persik berkualitas bagus yang membutuhkan keterampilan luar biasa untuk membuatnya. Di atasnya bahkan tertanam berlian.

Paling tidak pedang kayu persik ini bernilai miliaran.

Namun, saat ini Ardika menggunakannya sebagai alat untuk menyalakan api tanpa ragu, menjadikannya sebagai alat penerangan.

Sambil mengangkat pedang kayu persik yang telah dinyalakan api itu, dia berjalan memasuki pintu baja tersebut dengan langkah kaki mantap.

Awalnya api tersebut menyala dengan sangat terang. Namun, begitu Ardika memasuki pintu baja tersebut, kekuatan api langsung melemah secara signifikan, seolah-olah akan padam kapan saja.

Namun, api yang menyala di pedang kayu persik itu tetap tidak padam.

Dengan meminjam pencahayaan dari api tersebut, akhirnya Ardika bisa melihat dengan jelas tempat tersebut.

Di atas panggung bundar tepat di arah depannya, ada sebuah peti mati berwarna merah.

Peti mati tersebut sangat bes
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2992 Jarum Ajaib Mempertahankan Nyawa

    Saat ini, ponsel Ardika berbunyi. Ini adalah panggilan telepon dari Jesika yang berada di dalam mobil.Ardika tahu wanita itu mengkhawatirkan situasi di sini. Dia menjawab panggilan telepon tersebut, lalu langsung berkata, "Orang ini adalah seseorang yang kukenal. Dia terlebih dahulu dilumpuhkan, lalu dilempar ke sini. Kamu tetap berada di dalam mobil saja, jangan turun, juga jangan meminta sopir untuk melajukan mobil."Saat ini, Ardika sudah menyadari ada orang yang telah memasang perangkap, ingin menahannya di sini.Selain itu, dalang di balik perangkap ini sudah pasti ada hubungannya dengan mobil Lexus yang membuntuti mereka tadi.Dengan kata lain, kemungkinan besar mereka sudah dikepung.Jadi, dia tidak berani membiarkan sopir membawa Jesika pergi terlebih dahulu.Pertama-tama, sopir itu hanya orang biasa, bukan pengawal profesional, pertahanan mentalnya tidaklah kuat. Hal ini sudah terlihat dari reaksi pertamanya saat menabrak orang tadi.Dalam situasi seperti ini, kalau sopir mel

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2991 Jefandro yang Menyedihkan

    Hanya ada satu jalan untuk kembali ke ibu kota provinsi dari Harven, biasanya mobil yang melintasi jalan itu tidak banyak.Setelah mendapati mobil Lexus di belakang tidak membuntutinya lagi, Ardika memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak.Tiga Belas Jarum Sekte Hantu benar-benar menguras energi. Setelah melakukan akupunktur pada Clara kemarin, energinya terkuras cukup banyak. Hingga sekarang masih belum sepenuhnya pulih."Bam!"Beberapa saat kemudian, tiba-tiba terdengar suara hantaman keras dari arah depan mobil, seolah-olah mobil telah menabrak sesuatu.Sopir di kursi pengemudi depan diutus oleh Rumah Sakit Marim untuk Jesika. Secara naluriah, dia menginjak pedal rem. Saat itu juga, terdengar gesekan ban pada permukaan jalan yang memekakkan telinga. Setelah terguncang dengan kuat sejenak, mobil tersebut pun berhenti di pinggir jalan."Maaf, Nona Jesika. Tadi tiba-tiba ada sesuatu yang terlempar keluar dari arah samping. Aku nggak sempat bereaksi hingga menabraknya ...."Sopir s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2990 Pilihlah Lawan yang Paling Lemah Terlebih Dahulu

    Hana mengucapkan kata-kata ini sambil tersenyum.Namun, gigi-gigi putih yang terekspos saat dia berbicara itu seakan-akan memancarkan kilatan yang dingin dan menakutkan.Kevo berkata dengan acuh tak acuh, "Keluarga Darma nggak peduli, juga nggak ingin memedulikan apa yang ingin dilakukan oleh Sekte Pedang Laido. Tujuan utamaku datang ke ibu kota provinsi kali ini adalah untuk menyingkirkan Ardika.""Seorang menantu benalu berani mendambakan wanita pilihan kakakku, dia sudah melakukan pelanggaran besar yang pantas dijatuhi hukuman mati.""Walau belum terjadi apa pun antara Jesika dan kakakku, demi reputasi Keluarga Darma, orang ini harus dihabisi.""Dengan begitu, baru bisa terlihat jelas wibawa Keluarga Darma."Kevo berbicara dengan nada bicara tenang, tetapi aura membunuh yang kuat terpancar dari kata-katanya.Selain itu, membunuh seorang Ardika seakan-akan semudah menginjak mati seekor semut baginya.Hana mengangguk sambil tersenyum. Tangannya yang putih nan mulus itu kembali bergera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2989 Pentingnya Ibu Kota Provinsi

    "Ya, benar."Hana mengangguk, lalu berkata dengan dingin, "Lebih tepatnya adalah menghadapi Ardika serta orang yang bersembunyi di belakangnya, contohnya Vita dari Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, serta Jace, Wali Kota Ibu Kota Provinsi.""Sebelumnya kami mendukung Jerfis karena ingin merebut kekuasaan atas Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, lalu memperluas pengaruh ke Organisasi Snakei cabang Gotawa."Saat mendengar ucapan ini, Kevo menunjukkan seulas senyum dingin samar, yang kemudian menghilang dengan cepat.Hana tidak menyadari perubahan kecil pada ekspresi Kevo. Dia lanjut berkata, "Sayangnya, kami salah langka. Setelah menyusun perencanaan begitu lama dan berkorban banyak, siapa sangka Vita yang awalnya sudah dilumpuhkan bisa tiba-tiba pulih kembali, lalu bangkit kembali.""Kemarin, Jerfis tewas, Wilgo juga kalah telak di Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan. Kali ini, kami benar-benar mengalami kerugian besar ....""Tunggu sebentar."Kevo menyelanya dan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2988 Wanita yang Menggoda

    Pembunuh Helish belum tentu sangat kuat, tetapi dengan taktik gelombang manusia semacam ini, tidak banyak pihak yang mampu menghadapinya.Inilah alasan mengapa Keluarga Siantar begitu gelisah setelah mengetahui Raja Neraka kala itu akan datang untuk membalas dendam pada mereka.Boleh dibilang tidak ada di antara anggota Keluarga Siantar yang mati ketakutan, pertahanan mental mereka sudah cukup kuat.Jesika mengangguk, lalu berkata dengan nada bicara sedikit acuh tak acuh, "Itulah sebabnya Keluarga Siantar tetap meminta bantuan Keluarga Darma, mengirim Kevo kemari ...."...Saat kepala Ardika sedang berdenyut sakit, di dalam mobil Lexus LS di belakang, Kevo yang mengenakan setelan jas berwarna putih sedang menyilangkan kakinya sambil mengisap cerutu. Dia menatap mobil yang ditumpangi oleh Ardika dan Jesika di depannya itu tanpa ekspresi. Sorot matanya sangat dingin.Di sampingnya, ada seorang wanita cantik yang mengenakan kimono.Kimono berwarna hitam itu dihiasi dengan benang emas. Di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2987 Mencari ke Mana Pun Tetap Tidak Ditemukan

    Sebelumnya Keluarga Darma berniat untuk menjalin pernikahan aliansi dengan Keluarga Siantar, menikahkan Jesika dengan Judian.Jadi, begitu Ardika menyebutkan Keluarga Darma, Jesika kembali menoleh dan menatapnya sejenak sebelum bertanya dengan lembut, "Pak Ardika, apa kamu tahu sekarang Keluarga Siantar ditargetkan oleh organisasi pembunuh yang mana?""Yang mana?"Ardika benar-benar tidak tahu tentang ini.Sebelumnya saat Rivani mengunjungi Kota Banyuli, dia hanya pernah mendengar wanita itu menyebutkan musuh Keluarga Siantar kala itu datang untuk membalas dendam. Selain itu, orang ini adalah Raja Neraka.Jesika berkata dengan serius, "Organisasi pembunuh ini punya banyak nama. Pada awalnya mereka disebut dengan Neraka, lalu kemudian kebanyakan orang menyebut mereka dengan Helish.""Menurut legenda, mereka membunuh orang nggak mau menerima bayaran biasa. Yang mereka terima adalah ratusan kilogram emas, atau surat pernyataan utang budi." Ardika menyipitkan matanya, lalu berkata dengan s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status