Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2352 Menampar Amanda

Share

Bab 2352 Menampar Amanda

Penulis: Sarjana
"Adapun mengenai hal pengiriman orang untuk berduel dengan Wilgo dalam tiga hari ini, Pak Ardika, tolong berikan arahan."

"Langsung tolak, atau bertarung saja melawan Wilgo?"

Vita menanyakan pendapat Ardika.

Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Karena Wilgo nggak terima, ingin bergantung pada duel itu untuk membalikkan keadaan, kalau begitu kabulkan saja keinginannya, buat dia sepenuhnya putus asa."

"Tapi, beberapa hari menjelang duel ini, kalian juga nggak bisa berdiam diri saja. Mungkin Wilgo akan memanfaatkan kesempatan ini."

"Kamu dan Cahdani harus menghancurkan kekuatan Wilgo semampu kalian, merampas aset dan wilayah kekuasaannya, membuatnya menjadi seorang pemimpin yang hanya tersisa seorang diri."

"Kalau bisa, dorong dia ke jalan buntu."

Nada bicara Ardika terdengar sedingin es.

Timnu menculik Futari untuk mendorongnya ke Hainiken dan ingin membunuhnya, pasti juga ada dorongan dari Wilgo di balik semua ini.

Tentu saja Ardika harus mencari perhitungan dengan Wilgo.

"Aku mengerti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2354 Vila Pribadi

    Begitu berjalan keluar dari vila, Ardika sudah mengerti.Dengan latar belakang keluar, kalau hanya untuk menghadapi tuan muda keluarga kaya biasa, Rosa tidak perlu sampai menariknya untuk menjadi tameng.Bagaimanapun juga, hanya dilihat dari beberapa kali interaksi antara dirinya dan Rosa, Ardika tahu wanita ini adalah tipe orang yang sangat arogan. Bahkan di saat ingin memohon bantuannya untuk mengobati penyakit Wilgo saja, wanita ini menggunakan cara taruhan untuk membuatnya kalah dengan sukarela.Hanya saja, Rosa tidak cukup beruntung. Kebetulan orang tersebut adalah dirinya. Jadi, pada akhirnya realita berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh wanita itu."Kalau begitu, seharusnya orang yang bisa mendesakmu untuk menjadikanku sebagai tameng adalah Jerfis, 'kan?"Diam-diam, Ardika menarik keluar lengannya dari genggaman Rosa.Sensasi lembut dan kenyal menjalar dari lengannya. Biarpun pertahanan mentalnya sudah kuat, dia juga sempat goyah sesaat.Rosa tidak bereaksi terhadap hal itu.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2353 Menjadi Tameng Lagi

    "Priamu?"Melihat Rosa yang tiba-tiba turun dari lantai atas, Doni dan Amanda pun tercengang.Bagaimana bisa ada seorang wanita cantik dengan aura elegan dan terhormat di tempat tinggal Ardika?Begitu tersadar kembali, Amanda mulai melontarkan kata-kata penuh amarah. "Bagus, bagus Ardika! Saat di Kota Banyuli, makanan dan minumanmu, serta kebutuhan sehari-harimu dipenuhi oleh keluarga Kak Desi.""Sekarang berani-beraninya kamu menggoda wanita lain di belakang Luna!""Luna cantik dan kaya, bahkan sangat baik padamu. Bagaimana mungkin wanita jalang yang kamu temui di luar ini bisa menandinginya?"Begitu mendengar ucapan Amanda, raut wajah Rosa langsung berubah menjadi masam saking kesalnya.Wanita jalang?Tidak bisa menandingi istri Ardika itu?Apa Rosa seburuk itu?"Ibu!"Futari buru-buru menarik lengan ibunya, lalu buru-buru membantu Ardika menjelaskan, "Ibu salah paham. Kak Ardika nggak mengkhianati Kak Luna.""Ini adalah Nona Rosa, ayahnya adalah Pak Wilgo, wakil ketua Organisasi Sna

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2352 Menampar Amanda

    "Adapun mengenai hal pengiriman orang untuk berduel dengan Wilgo dalam tiga hari ini, Pak Ardika, tolong berikan arahan.""Langsung tolak, atau bertarung saja melawan Wilgo?"Vita menanyakan pendapat Ardika.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Karena Wilgo nggak terima, ingin bergantung pada duel itu untuk membalikkan keadaan, kalau begitu kabulkan saja keinginannya, buat dia sepenuhnya putus asa.""Tapi, beberapa hari menjelang duel ini, kalian juga nggak bisa berdiam diri saja. Mungkin Wilgo akan memanfaatkan kesempatan ini.""Kamu dan Cahdani harus menghancurkan kekuatan Wilgo semampu kalian, merampas aset dan wilayah kekuasaannya, membuatnya menjadi seorang pemimpin yang hanya tersisa seorang diri.""Kalau bisa, dorong dia ke jalan buntu."Nada bicara Ardika terdengar sedingin es.Timnu menculik Futari untuk mendorongnya ke Hainiken dan ingin membunuhnya, pasti juga ada dorongan dari Wilgo di balik semua ini.Tentu saja Ardika harus mencari perhitungan dengan Wilgo."Aku mengerti

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2351 Hainiken Berganti Pemilik

    Kepala anggota kepolisian itu juga berdenyut sakit, tentu saja mereka tahu orang-orang Organisasi Snakei ini sulit untuk diprovokasi.Tepat pada saat ini, Tina langsung melangkah maju dengan cepat, lalu mengulurkan lengannya dan membuka sehelai kain putih tersebut. Saat itulah, terlihat jasad Werdi."Ini adalah pembunuh Sofian!"Heboh!Murid-murid Organisasi Snakei langsung gempar. Mereka tidak menyangka Werdi sudah mati.Mereka pernah melihat foto Werdi, bisa memastikan jasad ini adalah jasad Werdi.Di antara kerumunan, raut wajah murid kepercayaan Wilgo sedikit berubah. Dia berkata dengan marah, "Siapa kamu? Bisa-bisanya kamu menggunakan Werdi untuk mengelabui Organisasi Snakei?!""Bukankah ada orang lain yang telah membunuh Kak Sofian? Werdi hanya dihipnotis ...."Tina mengalihkan pandangannya ke arah orang tersebut, lalu mengangkat alisnya dan berkata, "Oh? Siapa yang bilang?"Murid kepercayaan Wilgo itu berkata dengan dingin, "Itu adalah informasi yang disampaikan oleh Kak Timnu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2350 Menghadiahkan Hainiken Untukmu

    Limdo mengangguk dalam diam.Hingga saat ini, dia baru menyadari identitas dan latar belakang Ardika pasti tidak sesederhana itu, sama sekali bukan seorang menantu benalu yang tidak bisa bertahan lagi di Kota Banyuli, lalu datang ke ibu kota provinsi untuk bergantung pada kerabat seperti yang dikatakan oleh orang lain."Kak Ardika, apa yang akan kamu lakukan terhadap Hainiken selanjutnya?"Saat ini, Limdo buka suara lagi untuk menanyakan pendapat Ardika. "Timnu hanyalah bos Hainiken yang kelihatan dari luar, bos di belakang layar Hainiken adalah Jerfis. Setiap tahunnya, tempat ini membawakan penghasilan yang sangat besar untuk Jerfis."Limdo sedang mengingatkan Ardika untuk berhati-hati menghadapi pembalasan dari Jerfis.Saat ini, dia masih belum tahu jelas Jerfis yang sengaja menimbulkan konflik antara Hainiken dan Ardika kali ini, selain itu, Jerfis juga berniat menghabisi Ardika."Karena bos Hainiken sudah kuhabisi, tentu saja tempat ini sudah menjadi milikku."Sambil tersenyum, Ard

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2349 Aku Saja yang Sentuh

    "Klang ...."Tepat di depan mata Timnu, pedang dalam genggamannya langsung patah.Sedangkan pedang dalam genggaman Ardika tetap utuh!Perlu diketahui bahwa baik dari segi bahan maupun keterampilan pembuatannya, dua bilah pedang yang diambil oleh Ardika dari rak senjata dengan sembarang itu sama persis.Bisa muncul hasil seperti ini, itu artinya senjata apa pun bisa berubah menjadi seperti senjata dewa di tangan Ardika!Namun, pemikiran ini juga hanya muncul sesaat dalam benaknya.Timnu sudah tidak berani berpikir lebih jauh lagi.Karena setelah mematahkan pedang dalam genggamannya, pedang dalam genggaman Ardika tetap melesat ke arahnya tanpa melambat sama sekali.Pergerakan yang tidak terhenti sedetik pun!"Jangan ...."Timnu merasakan beban luar biasa berat yang belum pernah dirasakannya seumur hidupnya, bahkan matanya sudah sampai mengeluarkan air mata darah.Pemikiran terakhirnya adalah memohon pengampunan.Detik berikutnya, setelah bilah pedang itu melintasi tubuh Timnu, baru Ardik

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2348 Coba Terima Juga Satu Jurus Dariku

    Timnu berteriak dengan penuh amarah, lalu mengulurkan kakinya untuk meraih sebilah pedang yang sebelumnya dijatuhkan oleh seorang anak buahnya. Sosoknya yang kekar itu langsung melompat seperti macan dan muncul di hadapan Ardika.Saat masih di udara, dia sudah mengayunkan lengannya.Dengan mengerahkan kekuatan yang luar biasa besar, dia mengarahkan pedangnya ke arah kepala Ardika."Ardika, coba saja jurusku yang paling kuat ini!"Timnu yang masih berada di udara itu menatap Ardika dengan tatapan arogan, suaranya terdengar sedingin es dipenuhi dengan kepercayaan diri dan mengintimidasi.Di bawah kendali amarah yang sudah memuncak, dia mengeluarkan jurus terhebatnya seumur hidupnya ini.Walaupun saat ini tidak ada penonton, tetapi dia yakin bahkan orang yang sekuat Ardika pun, juga tidak akan bisa menahan jurusnya yang paling kuat ini."Syuuu ...."Kilatan cahaya yang dipantulkan oleh bilah pedang langsung menyelimuti Ardika, seolah-olah akan melahap Ardika sepenuhnya!Ardika tetap berdi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2347 Inilah yang Disebut dengan Monster

    Mendengar suara itu, semua orang langsung menoleh secara refleks.Sosok yang buka suara itu tidak lain adalah Ardika yang berdiri dengan tegak di sana dengan ekspresi yang tak terbaca."Mereka adalah orang-orangmu?"Timnu menyipitkan matanya, sorot matanya tampak sedingin es dan dipenuhi dengan niat membunuh yang kuat. Alih-alih berkurang, niat membunuhnya malah makin kuat.Tanpa perlu Ardika menjawab pun, dia pun tahu bahwa pertanyaannya hanyalah omong kosong belaka.Karena Ardika bisa menginstruksikan mereka untuk melakukan sesuatu, tentu saja Ardika yang memanggil mereka kemari.Timnu terkejut bukan main.Hanya Ardika seorang saja sudah memberinya tekanan yang sangat besar. Sekarang datang lagi dua orang yang bisa menerobos pengamanan ketat Hainiken tanpa bersuara. Sangat jelas kekuatan kedua orang ini juga tidak bisa diprediksi.Apa mungkin hari ini dia benar-benar akan mati di tangan si Ardika ini?Keteguhan hati Timnu mulai goyah.Namun, dia bisa menduduki posisi sebagai raja pre

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2346 Tamu Tak Diundang

    "Plak ...."Saat melewati anak buah Timnu itu, pria kurus tersebut langsung mengangkat lengannya dan melayangkan tamparan ke wajahnya.Anak buah itu mengeluarkan suara teriakan menyedihkan, terpental membentur dinding dengan darah menyembur keluar dari mulutnya, lalu terjatuh ke lantai dan tidak bergerak lagi.Hanya dengan pergerakan sederhana seperti mengangkat lengan saja, satu orang sudah terbunuh.Apalagi orang tersebut adalah anak buah Timnu!Menyaksikan pemandangan itu, dua orang ahli bela diri lainnya yang sedang membuka pintu baja Hainiken langsung ketakutan setengah mati.Namun, mereka sudah membuka pintu besi lainnya, menyesal juga sudah terlambat sekarang."Bam ...."Seorang pria kerdil menerjang keluar lagi. Dengan kepalanya yang botak, dia langsung menabrak ahli bela diri Hainiken yang menghalangi jalannya itu hingga tubuh orang tersebut terpental dan mengalami patah tulang."Timnu, kamu sedang menghadapi masalah? Berani-beraninya kamu membiarkan kami keluar!""Kamu nggak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status