Share

Bab 2516 Keiko

Penulis: Sarjana
Banyak masalah yang pernah bermunculan di Rumah Sakit Marim.

Sebagai ketua departemen keamanan rumah sakit, tentu saja Filtin yang bertanggung jawab menangani kebanyakan hal ini, jadi tentu saja dia juga sudah sering berinteraksi dengan pihak kepolisian.

Saat ini, Winona dan beberapa orang temannya itu sudah diborgol. Terlepas dari seberapa keras teriakan mereka dan upaya mereka untuk membebaskan diri, juga tidak ada gunanya.

Melihat Owen bertindak serius, Filtin juga emosi sekaligus panik. "Owen, berani-beraninya kamu bertindak sembarangan di Rumah Sakit Marim! Kamu pasti akan menyesal!"

Owen mendengus dingin. Tanpa beromong kosong lagi dengan pria itu, dia langsung melambaikan tangannya dan berkata, "Tangkap dia!"

"Jangan bergerak!"

Dua orang anggota kepolisian segera menerjang ke arah Filtin, lalu memborgolnya.

"Owen, kamu bahkan nggak tahu identitas kami, tapi malah berani menjadi anjing si Ardika itu! Apa kamu nggak takut kena balasannya?!"

"Setelah pacarku mengetahui hal ini, pek
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2517 Ternyata Anjing Betina Negara Jepara

    Kuku-kuku panjang Keiko yang dicat dengan cat kuku berwarna hitam itu sudah hampir menusuk ke dalam daging Owen.Saat ini, pimpinan Rumah Sakit Marim ini luar biasa arogan.Bisa menduduki posisi sebagai pimpinan Rumah Sakit Marim, tentu saja dia sendiri juga punya latar belakang.Dia punya hubungan kerabat dengan Keluarga Hinata dari mana Jerfis berada, ditambah lagi dia adalah orang Kota Gamiga. Selama ini, seolah-olah sudah terbentuk hak istimewa yang tak terlihat baginya di dalam wilayah Negara Nusantara. Jadi, seorang ketua departemen ketertiban kantor polisi cabang seperti Owen bukanlah apa-apa baginya.Dia memukul Owen, memangnya apa yang bisa pria itu lakukan terhadap dirinya?Setelah memberi pelajaran kepada Owen, Keiko tetap tidak bermaksud membiarkan masalah itu berlalu begitu saja. Dia berkata pada Owen dengan dingin, "Di mana bajingan yang memanggilmu kemari? Suruh dia keluar!""Aku mau lihat siapa yang berani membuat keributan dan memukul orang di Rumah Sakit Marim!"Sorot

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2516 Keiko

    Banyak masalah yang pernah bermunculan di Rumah Sakit Marim.Sebagai ketua departemen keamanan rumah sakit, tentu saja Filtin yang bertanggung jawab menangani kebanyakan hal ini, jadi tentu saja dia juga sudah sering berinteraksi dengan pihak kepolisian.Saat ini, Winona dan beberapa orang temannya itu sudah diborgol. Terlepas dari seberapa keras teriakan mereka dan upaya mereka untuk membebaskan diri, juga tidak ada gunanya.Melihat Owen bertindak serius, Filtin juga emosi sekaligus panik. "Owen, berani-beraninya kamu bertindak sembarangan di Rumah Sakit Marim! Kamu pasti akan menyesal!"Owen mendengus dingin. Tanpa beromong kosong lagi dengan pria itu, dia langsung melambaikan tangannya dan berkata, "Tangkap dia!""Jangan bergerak!"Dua orang anggota kepolisian segera menerjang ke arah Filtin, lalu memborgolnya."Owen, kamu bahkan nggak tahu identitas kami, tapi malah berani menjadi anjing si Ardika itu! Apa kamu nggak takut kena balasannya?!""Setelah pacarku mengetahui hal ini, pek

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2515 Borgol Mereka

    Mendengar ucapan Filtin, Winona juga berkata dengan percaya diri, "Eh, Ardika, apa kamu tahu masalah besar apa yang telah kamu hadapi sekarang?""Berani-beraninya kamu bermain kekerasan di Rumah Sakit Marim! Kamu benar-benar cari mati!""Kalau kamu masih tahu diri, cepat berlutut dan bersujud meminta maaf padaku sekarang juga!""Walau aku nggak bisa menyelamatkanku, kalau suasana hatiku baik, paling nggak aku nggak akan melempar batu saat kamu tertimpa tangga, aku nggak akan ikut mempersulit kamu ....""Plak ...."Yang menanggapinya adalah sebuah tamparan keras dari Ardika. Winona langsung terjatuh dan terduduk di lantai."Sudah kubilang, kalau hari ini kamu nggak meminta maaf, aku akan menamparmu hingga wajahmu rusak!"Setelah melontarkan satu kalimat itu, Ardika langsung mengabaikan Filtin dan yang lainnya. Dia berjalan memasuki bangsal Clara, mengoleskan obat ke wajah gadis itu.Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit, beberapa mobil polisi sudah berhenti di depan pintu utama Ru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2514 Bagaimana Kalau Aku Bantu Kamu Lapor Polisi

    "Bam!"Pemuda itu menendang petugas keamanan terakhir hingga terpental. Dia tetap berdiri dengan tegak di tempat seperti dewa perang!Suasana di halaman itu langsung berubah menjadi sangat hening.Semua orang tercengang melihat pemuda yang tiba-tiba menerobos masuk itu dan mengalahkan sekitar dua puluh hingga tiga puluh orang petugas keamanan tersebut dengan mudah."Kavano, ada apa denganmu?"Ardika tetap tampak tenang, hanya saja sorot matanya terlihat agak kaget. Dia tidak menyangka Kavano akan turun tangan untuk membantu dirinya, walaupun dia tidak butuh bantuan pemuda ini."Kenapa? Apa kamu pikir aku membantumu?"Dengan ekspresi mengejek menghiasi wajahnya, Kavano mendengus dingin dan berkata, "Jangan terlalu percaya diri! Nona Jesika yang memintaku untuk membantumu! Aku membantumu karena mempertimbangkannya!"Setelah melontarkan beberapa patah kata itu, Kavano langsung berbalik dan pergi.Ardika hanya tersenyum, malas berdebat dengan bocah itu."Fiuh ...."Melihat punggung Kavano

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2513 Kain Lap

    "Lancang?"Ardika tertawa dingin dan berkata, "Saat adikku dipukul oleh sekelompok wanita ini, kalian berpura-pura nggak lihat, hanya berperan sebagai penonton saja.""Saat aku menyerang balik, hanya karena pacar si Winona ini adalah seorang tuan muda, kalian langsung menyebutkan aturan Rumah Sakit Marim.""Aku mengatai kalian pecundang, boleh dibilang sudah memandang tinggi kalian.""Paling nggak pecundang tahu diri sendiri adalah pecundang, masih tahu diri.""Sedangkan kalian, kalian nggak menyadari posisi kalian sendiri dengan jelas. Memangnya kalian pikir dengan menjilat seorang selebritas internet yang hanya dimainkan oleh seorang tuan muda keluarga kaya seperti kain lap, kalian sudah akan mendapatkan pengakuan dan bisa menjalin hubungan dengan orang kaya?""Kalau menjadi manusia semudah itu, bukankah keluarga kaya sudah berserakan di mana-mana?"Ardika melontarkan kata-kata ejekan tanpa sungkan-sungkan.Baik Winona dan teman-temannya itu, maupun Filtin dan yang lainnya, merasakan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2512 Ketua Departemen Keamanan

    Ardika tidak memedulikan sekelompok orang ini. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Clara, yang sekujur tubuhnya sudah gemetaran saking ketakutannya, lalu berkata, "Jangan takut, aku antar kamu kembali ke bangsalmu dulu. Kamu sedang sakit, perlu banyak istirahat.""Kak Ardika, ini salahku, aku sudah menimbulkan masalah untukmu. Jangan memedulikan aku lagi, cepat pergi ...."Clara terlihat menyalahkan dirinya sendiri. Walaupun suaranya gemetaran, dia tetap meminta Ardika untuk pergi terlebih dahulu, tidak perlu memedulikannya lagi."Apa yang kamu bicarakan? Aku yang memukul mereka. Apa mungkin hanya dengan aku nggak memedulikanmu lagi, mereka akan melepaskanku?"Sambil berbicara, Ardika menggandeng tangan sedingin es gadis itu, membawanya ke arah bangsal.Seorang petugas keamanan langsung menghalangi jalan dan berkata, "Tuan, kamu terlibat dalam perselisihan dengan Nona Winona, kamu nggak boleh pergi!"Ardika berkata dengan dingin, "Eh, siapa bilang aku mau pergi? Si Winona itu belum me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status