Wah kasihannya, Wisnu gagal di tender pertama. Semoga ke depan berhasil!
"Tua itu bukan lebih pada masalah pertambahan usia, tetapi pengalaman hidup yang banyak guna." by DarmantoWisnu yang akhir-akhir ini banyak cobaan, dari mulai kerjaan kantor yang masih salah. Kedua dia dijebak oleh kasus minuman jahe beracun. Ketiga beberapa hari yang lalu juga telah menggagalkan tender besar dari pengusaha Amrik. Dan itu semua membuatnya lemas dan hilang kepercayaan diri. Meskipun kegagalan itu dimaafkan oleh papa Hendra dan dimaklumi oleh kakek Darmanto, hanya dimaki oleh Bari saja, Wisnu merasa down sekali. Dia merasa tiga bulan jadi menantu tak juga menghasilkan apapun. Kenapa? Apa salahnya? Apakah memang trah dan darah keluarga miskin sungguh merasuki dirinya dan enggak mau lepas? Sinta sedih melihat suaminya. Dia memperhatikan Wisnu seperti bunga layu kekurangan air. Semangat dan senyumnya memudar. Gairahny
"Keberhasilan pertama, setelah sekian kali kegagalan akan terasa begitu manis. Bagai buah kehidupan yang paling berharga." by Wisnu.Setelah 'puas' dengan liburan hotnya, selama tepat seminggu atau tujuh hari, Wisnu dan Sinta balik ke Jakarta dengan semangat hidup Wisnu yang terbarukan. Wisnu kini memandang dunia dengan indah lagi. Setruman kemesraan Sinta dan kata-kata dukungannya terngiang di telinganya."Sayang ... Ga usah dimasukkan ke hati omelan Kak Bari. Buang aja kelaut. Dia memarahimu karena iri, tauk! Papa dan kakek aja ga marah kok. Padahal mereka kan lebih berpengalaman?""Iya kamu benar, Sayang." Wisnu menelan salivanya saat melirik tengkuk putih istrinya yang menantang. Karena rambut panjangnya digelung keatas membentuk cepol lucu."Tentu saja, Sinta gitu loh. Kegagalan itu sukses yang tertunda, oke kan, jadul banget kalima
"Kegagalan itu hal yang biasa, yang luar biasa adalah bisa menerima kegagalan itu dengan baik." by Darmanto."Iya, Kek. Insyaallah.""Oiya bagaimana dengan keuangan keluarga kita trus hobi kamu gimana perkembangannya? Jadi gak ngeband di The Blast Cafe?""Insyaallah Wisnu sih lancar aja Kek, menangani keuangan keluarga Wiguna, dengan banyak tanya ke Sinta dan papa awalnya tapi hehe. Sekarang sudah mulai familiar melihat angka fantastis begitu.""Ya ga pa pa lah, Wis. Kamu biar bisa praktek menangani keuangan dari pencatatan sederhana pemasukan, pengeluaran, perencanaan atau budgeting, membuat laporan cash flow dan sebagainya. Hahay syukurin, pusing kan Lo? Hahahaha happy bener kakek membuat dirimu kelimpungan. Maksudnya biar kamu makin sibuk dan bisa lebih atur waktu.""Iya hahaha pusing sih aslinya, Kek, tapi makasih
"Sebuah nasehat kadang tidak sebegitu berartinya bagi si pemberi, tapi ajaibnya bisa membukakan jalan lebar bagi si penerimanya."by Wisnu."Maafkan Wisnu, Pa. Wisnu gagal lagi. Kali ini klien benar-benar tidak tertarik dari awal untuk bekerja sama."Wisnu nampak down banget dan itu membuat Hendra jadi gemas. Bukan soal gagalnya, karena toh itu biasa dalam dunia keras bisnis. Tetapi mental Wisnu yang ups down tidak stabil. Itu tidak sehat sama sekali. Itu harus diperbaiki kalau mau sukses ke depannya lagi."Wisnu, hal seperti ini sudah biasa dalam bisnis. Kenapa sih kamu galauan? Bukan sepenuhnya salahmu, Nak. Bayangkan saja satu analogi ya, misal kita jualan lombok di pasar, ada pembeli yang suka pedas, dia pasti mau beli lombok kan, itu juga kalau lombok di rumahnya habis. Trus ada pembeli yang ga suka pedas.
"Rejeki tak kemana. Jikalau pun dia kemana-mana, sebenarnya tak susah mengejarnya, asal mengetahui ilmunya." by Wisnu."Nah, Sinta sudah kasih masukan dan sedikit nasehat. Bagaimana dengan Mas Wisnu, bagaimana sudah lega kan? Kalau sudah lega, mari bercinta!" ujar Sinta tersenyum langsung duduk di pangkuan suaminya yang lalu nyengir kuda. "Kangen ya, Sayang? Maafkan suamimu yang terlupa, egois memikirkan diri sendiri dan soal bisnis ya?" Wisnu menciumi lengan harum istrinya."Tidak apa-apa, dimaklumin kok. Sinta akan siap mengingatkanmu terus, Sayang." Sinta menarik rambut suaminya mendekatkan bibir penuh candu suaminya itu ke arah bulatan kecil kembar di dadanya, dengan baju kaos mini dan dalaman yang sudah disibaknya ke atas. Wisnu langsung melotot senang dan langsung beraksi. Dijilatinya bergantian kiri kanan. Sementara jemari
"Peningkatan karir harus disertai peningkatan kemampuan berpikir, bertindak dan sikap yang mengiringinya." by Hendra"Bapak, sepertinya kini saatnya Wisnu kita keluarkan dari kerjaannya di administrasi gudang ya." seru Hendra antusias.Wisnu melongo. 'What? Mimpi apa aku semalam? Maksudnya dipecat atau ...?'Seperti biasa, Hendra selalu menebak apa pertanyaan dalam hati orang dengan benar, "Ya enggaklah kalau dipecat. Gimana sih kamu, Wis?""Kamu kayak ga tahu saja menantumu itu, sejujur dan sepolos apa, Hen. Hahaha. Maksudnya si Hendra, kamu ini akan naik pangkat di kantor, Wisnu!" Kakek Darmanto yang menjelaskan."Hah? Yang bener, Pa? Kek? Kayak mimpi aja Wisnu ...."Wisnu kumat bengong tak percayanya atas anugerah indah hari ini."Tuh, kan kumat lagi bengongnya. Kasihan Sinta tahu, kalau kamu bengong bisa ga hamil-hamil kan dia
"Cinta memilih sendiri dimana dia berlabuh. Kita tak bisa menentukan arah cinta." by Sinta. Sinta jadi mengenang saat dahulu pertama kali melihat Wisnu di kampus merah putih. Bukan lelaki yang jadi suaminya itu yang membuat Sinta tertegun, tapi Kriwil. Dan dia jatuh cinta pada pandangan pertama saat itu. (Flashback on) Sementara itu ada dua cewek tomboy di pojok kantin yang melihat dua cowok antik itu, salah satunya malah terlihat bengong terpesona. "Lihat Di, cowok lucu itu ... ihh, gue gemes bangettt!”guman cewek berkulit putih, cantik, berambut panjang, tapi gayanya tomboy abis. "Mana sih, Sin? Ooo ... yang tinggi, kurus, putih kaya tiang bendera itu? Ih, gitu aja lucu, mending Topan pelawak tuh lucu banget, bikin aku ketawa mulu, hi hi hi ha ha
"Musik adalah bahasa jiwa, karena semua jiwa memahami bahasa universal yang didentingkan apik oleh musik." by Wisnu.Musik adalah salah satu kesenangan hidup yang dinikmati semua orang. Wisnu pun begitu mencintai musik, tentu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga Sinta menyukai musik seperti mencintai suaminya. Tak tertahankan.Wujud cinta ke musik mereka, sekali atau dua kali dalam seminggu, mereka Wisnu dan Sinta, duet berdua di Cafe The Blast. Rata-rata mereka membawakan dua sampai lima kolaborasi permainan gitar apik Wisnu dengan suara Sinta yang memang ternyata merdu! Amazing! Wisnu sampai merinding dan turn on saat latihan kolab di rumah mendengar desahan manja dalam suara Sinta. Dan jadinya bisa ketebak, bukan lanjut menyanyi malah berlanjut masuk ke kamar, untuk bercinta karena Wisnu kehilangan fokusnya.Jadi ti