Home / Urban / Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi / Bab 2: Lord Tertinggi Telah Kembali!

Share

Bab 2: Lord Tertinggi Telah Kembali!

last update Huling Na-update: 2024-07-30 00:43:43

"Lihat dirimu, Chelsea! Apakah kau punya hubungan gelap dengannya?!" tanya Dilan dengan wajah dingin.

Chelsea meraih tangan kanan Dilan dan berkata dengan suara gemetar, "Tidak, Dilan, percayalah padaku! Dia hanyalah..."

Perkataan Chelsea segera disela oleh Eitan, "Kalian berdua harus bercerai, Chelsea! Charlie sangat kaya. Dia memiliki aset lebih dari seratus juta! Jika kau menikah dengannya, kita pasti memiliki kehidupan yang layak!"

Dilan menatap Eitan dengan tidak percaya. Alasan Keluarga Gregory tidak memiliki kehidupan yang layak adalah karena Eitan seorang penjudi. Apa yang dia lakukan selama ini hanyalah berjudi dan menghabiskan uang. Selama empat sampai lima tahun terakhir, dia menghabiskan hampir seluruh gaji Chelsea. Jika dia mau berubah dan bekerja, kehidupan Keluarga Gregory pasti jauh lebih baik.

Leanne juga angkat bicara, "Aku setuju!"

Melihat keduanya, wajah Dilan menjadi sangat gelap. Mereka mencoba meyakinkan istriku untuk menceraikanku tepat di depanku?!

"Berikan aku tujuh ratus ribu atau aku akan mematahkan kedua kakimu!" perintah Dilan kepada Eitan dengan dingin.

"Tidak! Aku tidak akan memberikannya kepadamu! Yang bisa kuberikan hanyalah ini!"

Eitan meraih gelas kaca yang ada di dekatnya dan melemparkan itu kepada Dilan, tetapi Dilan segera menangkapnya dan melemparkan itu kembali kepada Eitan. Itu mengenai dahi Eitan sehingga darah mulai mengalir dari lukanya.

"Apa yang baru saja kau lakukan, Dilan?! Mengapa kau menyerangnya?!" teriak Chelsea dengan marah. Dia berlari dan segera memeriksa kondisi Eitan.

"Keluar! Berani sekali kau melakukan ini di rumahku, Bajingan! Kau pantas untuk mati!" teriak Leanne dengan marah.

"Sudah kukatakan padamu bahwa Dilan bukanlah pria yang baik! Ceraikan dia sekarang, Chelsea! Charlie seribu kali lipat lebih baik darinya! Charlie lebih pantas menjadi suamimu!" kata Eitan sembari menyapu darah yang mengenai hidungnya.

"Keluar kau dari rumahku, Bajingan!" lanjut Leanne sembari mendorong tubuh Dilan.

Namun, Dilan tetap berdiri di sana dengan ekspresi dingin. Dia bahkan tidak bergerak dari tempatnya ketika Leanne mencoba untuk mendorongnya dengan keras.

"Pergilah, Dilan! Pergi dari rumah ini!" kata Chelsea sambil menangis.

"Ucapkan selamat tinggal pada uangmu, Sampah! Aku tidak akan pernah mengembalikannya kepadamu! Restoranmu layak untuk bangkrut sehingga kau tidak punya pilihan selain menceraikan Chelsea! Kau layak menerimanya, Bajingan!" kata Eitan dengan senyum merendahkan sembari mengacungkan jari tengahnya.

Dilan hanya menyoroti mereka semua dengan dingin sebelum akhirnya mengambil langkah panjang pergi meninggalkan rumah mertuanya.

Setelah berjalan keluar dari lingkungan itu, Dilan membuka ponselnya untuk memanggil seseorang. Itu adalah Dalton, sahabat baiknya.

"Ada apa, Dilan?" tanya Dalton begitu panggilan tersambung.

"Bisakah aku meminjam uangmu sebesar tiga ratus ribu, Dalton? Restoranku mau bangkrut, dan aku saat ini tidak punya uang untuk memperbaiki keadaan."

"Aku hanya punya seratus ribu dollar, Dilan. Sejujurnya, aku juga sedang dalam masa-masa sulit. Maaf, aku hanya bisa memberikan ini."

Dilan cukup berterima kasih dengan itu. Dia bisa mencari sisanya setelah ini. Namun, suara seorang wanita tiba-tiba terdengar di balik panggilan.

"Apa yang ingin kau lakukan, Dalton?! Apakah kau bosan untuk hidup?! Jika kau memberikan uang itu kepadanya, aku akan membunuhmu!"

Itu adalah suara istri Dalton, Shannon Gasper. Dalton cukup tidak beruntung karena memiliki istri yang kejam dan gemuk. Dia selalu mengintimidasi Dalton, karena pada faktanya keluarganya jauh lebih kaya dari Dalton.

Dalton tidak memberikan balasan lagi karena jatuh dalam ketakutan. Dia hanya diam dengan wajah tertunduk.

Pada akhirnya, Dilan berkata, "Maaf karena telah merepotkanmu, Dalton."

Kemudian, Dilan menutup telepon itu.

Pada titik ini, Dilan menatap bulan dan langit malam dengan wajah sedih. Dia benar-benar putus asa. Dia duduk di sudut trotoar selama lebih dari lima belas menit.

Tiba-tiba, sebuah mobil Bugatti Chiron berhenti tepat di depan Dilan. Ketika jendela mobil dibuka, Dilan bisa melihat Charlie yang memandang ke arahnya dengan jijik, "Kau sekarang terlihat seperti anjing liar, Dilan! Kau membutuhkan tujuh ratus ribu dollar untuk menyelamatkan restoranmu, 'kan? Aku akan memberikannya, tapi satu keinginanku, kau harus menceraikan Chelsea!"

Di samping Charlie ada Eitan yang keningnya dilingkari oleh perban putih. Itu artinya dia baru saja kembali dari rumah sakit.

"Berhentilah menjadi keras kepala, Dilan! Cepat ceraikan kakak perempuanku dan matilah! Aku tahu kau belum melakukan 'itu' dengan kakak perempuanku, 'kan? Kau bukan tandingan bagi Charlie, jadi hanya masalah waktu sampai kalian benar-benar bercerai! Tapi, akan lebih baik jika itu terjadi lebih cepat, 'kan?"

Dilan segera bangkit dan siap memberikan mereka pelajaran. Mereka terlalu banyak melontarkan omong kosong.

Namun, itu hanya membuat Charlie semakin memandang Dilan dengan rendah, "Apa yang ingin kau lakukan, Bajingan?! Menjadi miskin adalah dosamu! Kau harus menyalahkan dirimu sendiri karena telah menjadi miskin dan tidak berguna!"

Kemudian, Charlie segera menginjak pedal gas, meninggalkan Dilan sendirian.

Di kejauhan Dilan bisa mendengar suara Eitan, "Kau benar-benar sampah tidak berguna!"

Melihat kepergian mereka, Dilan hanya tersenyum dingin. Dia menyembunyikan identitasnya selama tiga tahun terakhir hanya untuk menjalani hidup yang damai dan tenang bersama Chelsea. Terlebih, itu merupakan pesan terakhir kakeknya.

Namun, orang-orang mulai menindasnya dan memandang rendah dirinya. Mereka bahkan berencana memisahkan Chelsea darinya. Sepertinya dia tidak punya selain kembali!

Dengan kesimpulan itu, Dilan segera menuju rumahnya dan membuka lemari. Di sana terdapat sebuah cincin perak sederhana dengan ukiran yang unik.

Setelah menatap itu dengan ragu-ragu, Dilan akhirnya membulatkan tekadnya dan mengenakan itu. Detik berikutnya, sebuah simbol kecil bercahaya redup muncul dari cincin, dan aliran listrik bertegangan rendah mulai menyambar tubuh sampai ke otaknya.

Setelah proses yang tidak menyenangkan itu selesai dalam tiga menit, sebuah suara wanita terdengar dari dalam pikiran Dilan.

[Anda kembali, Lord tertinggi?! Jika Anda mengaktifkan Cincin Dewa Perang, itu artinya Anda akan mendapatkan kembali seluruh kekayaan Anda, tapi Anda juga harus bertanggung jawab untuk menjalankan misi dari pemerintah! Hidup Anda tidak akan tenang lagi. Apakah Anda yakin?]

"Ya!" balas Dilan segera.

[Selamat datang kembali, Lord Tertinggi! Benua Verdentia menyambut Anda dengan bangga!]

Setelahnya, cahaya dari cincin berkedip tanpa henti, mengirimkan pesan otomatis kepada sekelompok kecil orang yang ada di Benua Verdentia.

Berada jauh dari tempat Dilan, seorang wanita cantik yang memiliki penampilan mengesankan segera tersenyum bahagia menerima kabar itu. "Lord Tertinggi telah kembali?! Benua Verdentia akan menjadi benua terkuat di dunia!"

"Tiga tahun berlalu dan akhirnya dia kembali? Sungguh pria yang tidak terduga." Di sebuah kapal perang di tengah lautan, seorang pria tua dengan rambut putih mengangkat botol winenya dengan senyum bahagia, merayakan kembalinya Lord Tertinggi!

"Lord Tertinggi telah kembali?! Itu artinya Benua Verdentia akan mencapai puncak tertinggi! Aku tidak sabar melihat kembali kekuatan sesungguhnya dari Lord Tertinggi!" Di sebuah ruangan gelap yang dipenuhi oleh komputer, orang-orang mulai bersorak dan melompat kegirangan.

Setelahnya, Dilan duduk di sofa sembari memancarkan aura mendominasi yang sangat kuat. Dia yang sebelumnya terlihat seperti pria pekerja keras dengan wajah bodoh, sekarang benar-benar menjadi orang yang berbeda!

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi   Bab 194: Kehidupan Yang Indah (TAMAT)

    Satu setengah tahun kemudian.Dilan menebar rumput-rumput hijau yang segar di tempat pakan ternaknya. Tak lama setelahnya, segerombolan sapi memenuhi itu, memakan rumput dengan rakus, beberapa mengeboh untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka.Saat Dilan sedang sibuk, Wenda tiba-tiba menghampirinya. Perlu diketahui bahwa Wenda tidak datang sendiri. Ada seorang bayi di pangkuan kedua lengannya. Bayi itu sangat tampan, memiliki wajah oval yang imut dan manis, lebih banyak mengambil paras ibunya."Makan siang sudah aku siapkan di meja makan, Sayang," kata Wenda dengan nada hangat begitu tiba di depan Dilan.Dilan tersenyum hangat saat dia membalas, "Baiklah, aku akan tiba lima menit lagi. Tunggu aku di meja makan."Lima menit kemudian, mereka berkumpul di sebuah meja makan. Berbagai hidangan lezat tersaji dengan rapi di atas meja. Uap dari tiap hidangan menyebar ke seluruh ruangan, memberikan kesan rumah yang hangat dan damai.Si bayi tampak sangat bersemangat melihat berbagai hidang

  • Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi   Bab 193: Kesetiaan Yang Besar Dari Para Muridnya

    Butuh waktu selama beberapa saat untuk Ruben membalas perkataan Dilan.Tentu saja, dia tidak pernah menyangka bahwa Dilan adalah seseorang yang sangat kuat. Ruben tahu seberapa kuat ketiga kaki tangan Alvaro. Mereka bahkan dapat dengan mudah mengalahkan sepuluh sampai lima belas warga desa. Membayangkan Dilan dapat dengan mudah mengalahkan ketiganya, bahkan tanpa Ruben mengetahui apa yang terjadi, jelas Dilan punya identitas yang tidak biasa. Dilan pasti berasal dari sebuah keluarga besar.Tidak hanya baik, bersedia memberikan harga yang lebih tinggi, dia juga sangat kuat. Orang tuanya telah membesarkannya dengan sangat baik.Karenanya, ketika dia sadar dari rasa terkejutnya, dia buru-buru membalas, "Mohon ikuti saya, Tuan dan Nyonya. Saya akan membawa Anda berdua ke tanah saya."Dilan dan Wenda memberikan anggukan setuju, mengikuti Ruben dan istrinya. Mereka mengabaikan Alvaro dan ketiga kaki tangannya yang masih tergeletak tak berdaya di lantai.Di sisi lain, orang-orang yang ada

  • Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi   Bab 192: Desa Bisoph

    Keesokan harinya, Dilan dan Wenda pergi menuju sebuah desa yang dekat dengan Kota Ashwood, hanya satu jam perjalanan dari pusat Kota Ashwood, bernama Desa Bisoph. Mengingat lingkungan di Desa Bisoph masih sangat terjaga, bersih dan indah, maka Desa Bisoph adalah lokasi sempurna untuk menjadi tempat tinggal mereka, menghabiskan hari tua bersama.Keduanya kemudian menuju kantor kepala desa, meminta rekomendasi tanah dengan luas 20x20 meter persegi untuk dibeli.Mendengar permintaan keduanya, kepala desa segera menjawab, "Kebetulan desa kami memiliki seseorang yang ingin menjual tanahnya dengan luas seperti yang Tuan dan Nyonya inginkan. Saya akan meneleponnya, mohon tunggu sebentar."Sepuluh menit kemudian, dua orang datang ke kantor kepala desa. Mereka adalah seorang pria setengah baya dengan wajah yang tampak lelah. Dilan bisa menebak bahwa pria ini telah bekerja keras selama hidupnya. Sementara satunya adalah seorang wanita setengah baya yang penampilan tidak lebih baik dari pria se

  • Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi   Bab 191: Mimpi Akhirnya Terwujud

    Selama empat hari berikutnya, Elliott mengunjungi Dilan sebanyak dua kali. Namun, selama kunjungannya, dia sama sekali tidak menyinggung soal tawaran Benua Starfell, menunjukkan bahwa dugaan Dilan benar. Elliott melakukan segala cara agar kakeknya tidak menganggu Dilan.Dia ingin mencapai tingkat yang lebih, yaitu mencapai tingkat Nasional. Dengan begitu, dia memiliki kemampuan untuk melindungi ayahnya dan Keluarga Felipe! Lagipula, dia akan lebih loyal terhadap Benua Starfell daripada Dilan. Dia bersedia untuk mempertaruhkan hidupnya untuk Benua Starfell. Mengingat kerjasama ini memiliki potensi untuk menimbulkan permusuhan di antara kedua belah pihak, maka tidak membiarkan Dilan bekerjasama dengan Benua Starfell adalah pilihan terbaik.Dia tidak akan bingung untuk berpihak pada siapa seandainya kedua belah pihak memutuskan untuk berperang! Walaupun kemungkinan itu kecil, tapi lebih baik tidak daripada menyesal, 'kan? Karenanya, Elliott telah membulatkan tekadnya untuk tidak memb

  • Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi   Bab 190: Tidak Peduli Apa Yang Kau Berikan, Aku Tidak Akan Tertarik

    Setelah kepergian Dilan dan Wenda, Tyler segera melakukan rapat darurat. Dia kemudian menatap Elliott dengan ekspresi penuh harapan, bertanya, "Kau tahu apa yang harus kau lakukan, 'kan, Cucuku?"Mendengar itu, Elliott menunjukkan ekspresi pahit saat dia membalas, "Aku tidak terlalu yakin bisa menyakinkan masterku, Kakek. Tapi, aku akan mencoba."Kali ini, dia tidak mencoba untuk mempermainkan Tyler. Dia memang tidak benar-benar yakin bisa meyakinkan Dilan untuk mendukung Benua Starfell. Selama ini, dia dan ayahnya tidak melakukan sesuatu yang besar untuk Dilan. Yang terjadi justru sebaliknya, Dilan-lah yang banyak membantu mereka. Sehingga, tidak ada alasan bagi Dilan untuk mendengarkan permintaannya.Namun, dia tiba-tiba mengingat bahwa ayahnya memberikan Dilan sebuah ginseng suci berusia 1000 tahun, yang mana itu merupakan titik awal di mana Dilan terus membantu mereka.Apakah masternya punya ketertarikan tertentu terhadap ginseng suci berusia 1000 tahun?! Elliott tidak tahu, tap

  • Menantu Sampah Itu Adalah Lord Tertinggi   Bab 189: Menolak Tawaran Tanpa Ragu

    "Ma-master... Ka-kau adalah Lord Tertinggi?!"Elliott adalah yang pertama kali berbicara. Walaupun dia telah mendengar secara langsung pengakuan Dilan, tapi dia masih ingin kembali bertanya untuk memastikan kebenaran dari itu. Ada kemungkinan dia salah dengar, 'kan?Dan, apa yang dikatakan Dilan selanjutnya membuat rahangnya hampir jatuh ke tanah. Tidak ada yang lebih mengejutkan dari itu! "Aku benar-benar Lord Tertinggi. Aku memegang kendali penuh atas Benua Verdentia dan Benua Pyrefall," balas Dilan segera.Setelah mendengar itu, Tyler akhirnya mengerti mengapa Dilan sekuat ini. Dia pada faktanya adalah pemimpin dari dua benua besar. Tyler mendengar bahwa Lord Tertinggi adalah seorang pria yang sangat berbakat dan kuat. Terlebih, dia masih sangat muda, belum mencapai usia tiga puluh tahun.Tentu saja, Tyler sangat penasaran dengan sosok Lord Tertinggi. Bagaimana mungkin pria semuda itu dapat mencapai ketinggian yang bahkan sembilan puluh sembilan persen manusia di dunia ini tidak

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status