Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Hanya Permintaan Sederhana

Share

Hanya Permintaan Sederhana

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-05-14 21:31:48

"Ethan!!" suara lengkingan Crystal lagi-lagi terdengar memekik.

Ethan yang sedang melamunkan sikap Crystal yang tiba-tiba berubah ini pun menjadi tersentak karenanya. Bagaimana dia tidak memikirkan sikap istrinya itu kalau perubahan Crystal bukannya kearah yang lebih baik dan mendewasa melainkan berubah menjadi semakin absurd dan kekanak-kanakan. Oh, Crystal!

"Crys, Crys, Crys! Tenangkan dirimu, Ok? Astaga, sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Ethan dengan raut wajah bingung.

"Apanya yang ada apa? Apa kau tidak mendengarkanku tadi? Aku bilang aku ingin buang air kecil, dan aku minta ditemani olehmu, Ethan. Tapi kau sama sekali tidak mau mendengarkanku, apa lagi menemaniku. Ya, Tuhan! Suami seperti apa sebenarnya yang kudapatkan ini? Ethan, kau membuatku sedih!" omel Crystal lagi.

"Astaga, baiklah, baiklah! Aku akan mengantarkanmu ke toilet, Nyonya. Ayo, bangunlah!" bujuk Ethan, sembari ia bangkit lebih dahulu dari tempat tidurnya.

Crystal tak langsung manut akan ajakan Ethan itu. Dia y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Aneh

    "Aku terakhir menghubunginya seminggu yang lalu. Memangnya kenapa, Capo?" Jack jawab lalu kemudian ia bertanya."Aku bisa meminta tolong padamu untuk menghubunginya? Entahlah, aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dari sejak semalam aku hubungi dia, sepertinya dia tak mengangkat teleponku sama sekali," kata Ethan.Jack pun mengernyitkan keningnya. Ia tak begitu mengerti sebenarnya, tentang apa yang terjadi. Ethan tidak menjelaskan secara spesifik, hal apa yang membuatnya menjadi khawatir. Namun karena ia tidak ingin membantah, ia segera menyanggupi akan menghubungi Julia saat ini."Bisa, Capo. Tunggu sebentar kuambilkan ponselku," kata Jack.Ia pun kemudian melangkah masuk kedalam kamarnya yang berada di belakang. Akhir-akhir ini memang Jack bertekad untuk mengurangi intensitasnya dalam bermain game sehingga ponselnya itu lebih sering berada di kamar jika ia sedang bekerja. Hal itu semata-mata bukan karena perintah dari Ethan, melainkan kemauannya sendiri. Ia mulai bertekad untuk se

  • Menantu Sang Mafia   Omelan Ethan

    "Jack, tolong cek-kan ponselku. Apa ada telepon dari Isaac?" tanya Ethan.Pria itu sedang berada di bengkel saat ini. Ia sedang membersihkan karburator mobil pelanggannya. Dengan tangan yang kotor karena oli, ia menyuruh Jack untuk memeriksa panggilan telepon ataupun pesan chat pada ponselnya."Baik, Capo," sahut Jack. Pria berusia di bawah dua puluh tahunan itu pun segera menuju meja dan mencari ponsel sang capo."Di sini tak ada ponselmu, Capo!" seru Jack ketika ia tak melihat ada ponsel di atas meja itu."Di laci, Jack!" imbuh Ethan menambahi informasi di mana dia meletakkan ponselnya untuk mempermudah Jack.Jack pun segera mengecek di laci meja sesuai kata-kata bosnya dan ia pun menemukan ada ponsel itu di sana."Bagaimana, Jack? Apa ada telepon dari Isaac?" tanya Ethan.Jack mengusap layar ponsel itu. Namun ponsel itu yang memiliki pola kunci sehingga dia tidak dapat melihat layar utama pada ponsel tersebut."Aku tidak lihat, Capo. Ponselnya dikunci," keluh Jack. "Astaga, Jack

  • Menantu Sang Mafia   Junior Anak Papa

    "Hueeeghh!! Huegggh!!""Mama, Mama!! Mama kenapa?" tanya bocah kecil itu.Clarissa mendongak menatap sang Mama yang sedang muntah-muntah di westafel. Gadis kecil itu menarik-narik baju sang mama agar Crystal berhenti muntah dan melihat ke arahnya.Crystal geleng-geleng kepala. Rupanya gejolak dalam perutnya itu masih sulit untuk ia tahankan. Ia pun kembali memuntahkan isi perutnya itu."Hueeegh!!!""Astaga, Crys. Kau masih saja muntah? Apa perutmu masih terasa tak enak?" tanya Ethan yang baru keluar dari dalam kamar mandi.Crystal tidak kuasa untum menjawab. Ia terus muntah. "Hoeeeeghh!!" Rasanya sangat menyiksa dan membuatnya lemas. Setelah ia rasa perutnya itu tak ada isi lagi sehingga otot lambungnya tak lagi mendorong isi perutnya keluar, Crystal pun mencuci mulut dan menyalakan keran untuk membersihkan bekas muntahannya yang berada di westafel."Sepertinya kita benar-benar harus pergi ke rumah sakit, Crys. Kau butuh pemeriksaan segera," kata Ethan.Pria berusia sekitar tiga p

  • Menantu Sang Mafia   Perubahan Emosi

    "Aaa ...." Ethan membuka mulutnya lebar-lebar agar Crystal menirukan membuka mulut saat dia menyuapkan sesendok risotto ke mulut istrinya itu.Crystal menurut saja. Memang ini yang dia inginkan dari Ethan. Bisa makan sambil disuap oleh suaminya itu. Namun setelah beberapa suap entah kenapa tiba-tiba saja perutnya terasa penuh."Kamu kenapa? Masih mau?" Crystal menggelengkan kepala. Melihat pada mangkuk berisi risotto yang masih terisi setengahnya dan tergeletak di atas meja. "Hanya segitu saja? Ah, Crys. Aku pikir kau sampai melakukan banyak drama seperti ini, menyuruhku memasak karena kau sedang lapar sekali. Aku sedemikian antusiasnya memasak risotto ini hanya agar kau bisa memakan apa yang kau suka. Tapi ah, coba lihat! Kau membuatku kecewa, Crys!" gerutu Ethan. "Ayolah, makan sedikit lagi."Crystal lagi-lagi menggelengkan kepalanya."Aku sangat ingin menghabiskan semuanya, Ethan!Tapi rasanya aku sudah kenyang. Perutku terasa penuh. Huueeegh!!"Tiba-tiba Crystal merasa mual. E

  • Menantu Sang Mafia   Sesuatu Yang Mencurigakan

    "Me-mengandung?" tanya Ethan tergagap.Sungguh meski dia telah memiliki seorang putri, 1namun membayangkan akan tumbuh kehidupan baru di dalam rahim Crystal, Ethan belum dapat membayangkannya sama sekali."Iya, mengandung. Akan ada capo junior nanti. Hahaha," gelak tawa Massimo menggoda Ethan.Mendengar kata-kata Massimo itu entah mengapa, Ethan merasa suhu tubuhnya sedikit menghangat. Astaga, apakah saat ini dia sedang tersipu malu?"Oh, ehm, tidak ada ... bagaimana kau bisa menyimpulkan seperti itu?" tanyanya sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya."Astaga, tentu saja aku tahu, Capo. Kekasihku juga pernah mengandung. Sikapnya seperti itu. Dia suka lapar tengah malam dan meminta macam-macam makanan yang sulit di dapatkan. Apabila dipenuhi nanti keinginannya itu bisa berubah seketika, namun jika tidak dipenuhi dia bisa marah dengan banyak drama , bahkan sampai-sampai dia menangis karenanya. Aneh, dan berubah drastis sebanyak 360°. Dan dia itu juga menyebalkan. Hufft!" Massimo menun

  • Menantu Sang Mafia   Sedang Hamil?

    "Memasak? Tengah malam begini?" tanya Ethan seakan tak percaya."Ya, memangnya kenapa? Apa ada masalah yang akan terjadi kalau kita memasak tengah malam?" tanya Crystal."Ya, ada. Kalau aku memasak tengah malam begini. Itu artinya aku dan kau akan begadang semalaman, dan itu bukan satu hal yang sehat, Crys. Lagi pula besok aku akan pergi bekerja," kata Ethan sambil geleng-geleng kepala.Crystal kembali memasang wajah merengut. Sambil ia memukul punggung Ethan yang masih menggendongnya."Turunkan aku, Sialan! Aku hanya meminta masakan sederhana saja kenapa kau berat hari sekali untuk mengabulkannya? Apa begini caramu menyayangi aku?! Hiks, dulu Benigno Mensina mertuamu itu setelah ibuku meninggal, jika aku lapar tengah malam dia sering membuatkan aku makanan tanpa harus memanggilkan asisten rumah tangga. Dia itu seorang family-man. Ya Tuhan, jangan buat aku menyesali keputusanku meninggalkan ayahku demi pria yang tidak mencintaiku," kata Crystal lagi dengan penuh drama.Ethan mendengus

  • Menantu Sang Mafia   Hanya Permintaan Sederhana

    "Ethan!!" suara lengkingan Crystal lagi-lagi terdengar memekik.Ethan yang sedang melamunkan sikap Crystal yang tiba-tiba berubah ini pun menjadi tersentak karenanya. Bagaimana dia tidak memikirkan sikap istrinya itu kalau perubahan Crystal bukannya kearah yang lebih baik dan mendewasa melainkan berubah menjadi semakin absurd dan kekanak-kanakan. Oh, Crystal!"Crys, Crys, Crys! Tenangkan dirimu, Ok? Astaga, sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Ethan dengan raut wajah bingung."Apanya yang ada apa? Apa kau tidak mendengarkanku tadi? Aku bilang aku ingin buang air kecil, dan aku minta ditemani olehmu, Ethan. Tapi kau sama sekali tidak mau mendengarkanku, apa lagi menemaniku. Ya, Tuhan! Suami seperti apa sebenarnya yang kudapatkan ini? Ethan, kau membuatku sedih!" omel Crystal lagi."Astaga, baiklah, baiklah! Aku akan mengantarkanmu ke toilet, Nyonya. Ayo, bangunlah!" bujuk Ethan, sembari ia bangkit lebih dahulu dari tempat tidurnya.Crystal tak langsung manut akan ajakan Ethan itu. Dia y

  • Menantu Sang Mafia   Bahasa Perempuan?

    "Capoo!!!" teriak Simone saat kursi itu hendak dipukulkan oleh Marlon pada Diego.Dengan reaksi spontanitas, Simone pun memasang badan untuk melindungi sang Bos.BRAAAKK!!!Kursi itu pun menghantam punggungnya. Dua kali mendapat hantaman, Simone sampai terhuyung-huyung dibuatnya. Namun ia pun segera bangkit dan membalas serangan Marlon terhadap dirinya ketika Marlon ingin memukulkan lagi kursi itu kepadanya."Rasakan ini, Sialan!!" Marlon mengangkat kursi itu tinggi-tinggi, bermaksud menyerang Simone untuk kesekian kalinya. Tetapi kali ini dengan mencoba mempertahankan keseimbangan badannya, Simone pun mengelak dan hantaman kursi itu pun terkena sasaran kosong. Marlon tersentak, dan menoleh ke arah kini Simone pergi setelah mengelak dari pukulannya yang tadi. Ketika ia menoleh ke samping, oleh pria yang berusia hampir setua Diego itu, ia pun diserang tanpa sempat mengelak. Simone melayangkan satu pukulan dan bogem mentah di rahangnya.BUGGHH!! Wajah Marlon sampai mendongak ke atas

  • Menantu Sang Mafia   Anak Kemarin Sore

    Marlon tertawa kecil saat semua yang menjadi pertanyaannya selama seminggu terakhir ini akhirnya terjawab sudah oleh penjelasan Diego yang begitu gamblang itu. "Okay, baiklah Paman. Aku mengerti sekarang. Astaga, sungguh aku tak menyangka dan hampir melupakan pengakuan Paman di pesta pernikahan Papa Ben kalau Ethan adalah putramu. Ya, ya, ya, itu sungguh-sungguh pengakuan yang mengejutkan. Ckckck! Sebagai seorang pria aku mengakui kalau tindakan Paman mengakui kalau Ethan adalah anak kandungmu di luar pernikahan di hadapan khalayak ramai adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat patut mendapat apresiasi," kata Marlon.Diego tersenyum sinis "Jadi karena itu Paman menculik dan menyekapku?" lanjut Marlon bertanya pada Diego. Diego tertawa kecil."Menurutmu?""Tapi untuk apa Paman melakukan itu? Apa salahku pada Ethan? Paman bilang aku mengganggu Ethan dan Crystal? Mengganggu seperti apa?" tanya Marlon seperti tak punya dosa."Marlon, berhentilah bersandiwara padaku seperti tak ada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status