Beranda / Urban / Menantu Sang Mafia / Kaulah Yang Sering Membunuh Orang

Share

Kaulah Yang Sering Membunuh Orang

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-01 21:19:03

Dari balkon rumah Huston, Marlon sedang menatap tetangga berseberangan rumah dengannya itu. Ada Ethan dan Clarissa yang sudah berada di pagar kayu rumah dengan suasana homey itu.

Terlihat Ethan menatap tajam Marlon tanpa kedip sambil menggendong Clarissa. Pandangan matanya seakan menuding dan ingin menyerang pria itu hidup-hidup.

Marlon melihat Ethan sedang berbicara pada Clarissa dan juga menunjuknya. Agaknya Marlon bisa melihat dari gesture Ethan kalau dia sedang ingin berkunjung ke rumah mereka.

Sharon yang kebetulan saat itu sedang berada di rumah, mencari Marlon di balkon karena ada yang ingin dia tanyakan perihal kematian baby sitter Clarissa. Ia baru saja melihat berita di televisi kalau telah terjadi pembunuhan di Mare Nostrum Hotel.

"Marlon, apa kau ...."

"Sepertinya kita akan kedatangan tamu, Sharon. Persiapkan dirimu," kekeh Marlon bahkan sebelum adiknya itu selesai mengucapkan apa yang ingin dia katakan.

"Tamu?"

Sharon mengernyitkan dahinya tak mengerti. Lalu ia pun me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Duri Dalam Daging

    "Hah? A-apa maksudmu, Crys? Aku sedang berada di hotel bagaimana? Tidak. Kau salah, Sayang. Aku sedang berada di bengkel. Ah, sudahlah sepertinya apapun yang kukatakan kau tidak akan percaya padaku," kata Ethan pura-pura merajuk.Crystal seperti sedang berpikir keras melihat sesuatu yang berada di belakang Ethan yang sedang duduk di atas closet."Entahlah, tapi sepertinya aku pernah melihat gantungan tissue seperti itu di salah satu hotel di Catania. Di Savona Catania Hotel," kata Crystal sambil ia menyentuh layar ponselnya menunjuk pada objek gantungan tissue yang berada di sebelah Ethan. Ethan spontan memperhatikan gantungan tissue yang tergantung tepat di sebelah closet tempatnya sedang duduk itu.Astaga, bagaimana bisa Crystal bahkan tahu tentang hotel di mana ia berada saat ini? Bukankah itu ajaib? Tanpa sadar Ethan pun menyentuh gantungan tissue gulung itu."Emm, Crys, kau sangat berlebihan. Gantungan tissue seperti ini ada di manapun. Tidak mungkin hanya hotel di Catania saja

  • Menantu Sang Mafia   Kau Sedang Berada Di Hotel?

    "Crys? Apa maksudmu? Aku melakukan sesuatu yang buruk seperti apa maksudmu?" "Ya, apa saja? Ethan, sekarang aku bertanya padamu. Kenapa kau tidak membangunkan aku saat kau akan berangkat bekerja tadi? Lalu apa-apaan kau meninggalkan surat semacam itu? Kau pikir itu romantis? No! Tidak sama sekali. Itu terlihat seperti tindakan kekanakan anak remaja yang baru pertama kali jatuh cinta. Itu sangat ... sangat lucu sekali! Oh, Tuhan! aku bahkan mengira kalau kau sudah mengalami puber kedua," ejek Crystal."Hohoho, Crys. Kau jangan mengejekku seperti itu. Kalau kau tidak ingin aku melakukan sesuatu ya membuatmu lelah seperti tadi malam," Ethan balas mengejek Crystal."Stop! Jangan mengalihkan pembicaraan kita, Ethan. Sekarang katakan padaku, kenapa kau berniat untuk tidak pulang ke rumah selama berapa hari? Memangnya sesibuk apa urusanmu di bengkel? Atau ... jangan-jangan ini hanya alasanmu agar kau bisa mencari jalang di luar sana?" Crystal bertanya dengan nada memojokkan."Ya ampun, Cry

  • Menantu Sang Mafia   Closet

    Saat ini Ethan sedang berada di kota Catania, kota di mana markas besar SMG berada. Namun kali ini dia datang ke sini bukan untuk mampir ke markas besar itu, melainkan ingin mengajak semua anak buahnya yang tersisa, Aquila Nera, untuk berkumpul di kota ini.Ethan sengaja menyewa ruang meeting di salah satu hotel mewah dengan pengamanan ketat yang dapat menampung sekitar 30-an orang itu. Dan saat ini, para anak buah Aquila Nera yang sedang ditunggunya itu masih belum ada yang datang, karena jam pertemuan yang Ethan sebutkan ketika memberi mereka undangan masih ada sekitar dua jam lagi."Jadi, maksud kedatanganmu ke sini adalah untuk mengundang para anak buahmu di Aquila Nera?" tanya seorang pria yang ada bersamanya saat ini.Dia adalah Dean Corio, salah satu komisariat Sicilian Mafia Guild (SMG) yang lumayan dekat dengan Ethan.Ethan pun mengangguk, membenarkan pertanyaan dari Dean itu."Kalian ada masalah internal?" tanya Dean pada Ethan."Bisa dibilang internal, bisa juga dibilang ma

  • Menantu Sang Mafia   Jika Aku Gagal Dalam Misi

    Saat ini Ethan sedang berada di kota Catania, kota di mana markas besar SMG berada. Namun kali ini dia datang ke sini bukan untuk mampir ke markas besar itu, melainkan ingin mengajak semua anak buahnya yang tersisa, Aquila Nera, untuk berkumpul di kota ini.Ethan sengaja menyewa ruang meeting di salah satu hotel mewah dengan pengamanan ketat yang dapat menampung sekitar 30-an orang itu. Dan saat ini, para anak buah Aquila Nera yang sedang ditunggunya itu masih belum ada yang datang, karena jam pertemuan yang Ethan sebutkan ketika memberi mereka undangan masih ada sekitar dua jam lagi."Jadi, maksud kedatanganmu ke sini adalah untuk mengundang para anak buahmu di Aquila Nera?" tanya seorang pria yang ada bersamanya saat ini.Dia adalah Dean Corio, salah satu komisariat Sicilian Mafia Guild (SMG) yang lumayan dekat dengan Ethan.Ethan pun mengangguk, membenarkan pertanyaan dari Dean itu."Kalian ada masalah internal?" tanya Dean pada Ethan."Bisa dibilang internal, bisa juga dibilang ma

  • Menantu Sang Mafia   Sepucuk Surat Cinta

    "Nona Clarice, jangan lari-lari, nanti kepleset!"Suara seruan dari Bertha itu membangunkan Crystal yang masih tertidur di kamarnya. Suara itu begitu nyaring karena saat ini Bertha dan Clarissa sedang berada di kolam belakang rumah yang berhadapan langsung dengan pintu kamar sang tuan rumah Ethan dan Crystal.Crystal menggeliat untuk merenggangkan otot-ototnya setelah sesaat lalu ia membuka kelopak matanya. Ia melihat ke sekeliling kamar. Lampu kamarnya masih menyala, garden pun masih tertutup. Namun dari ventilasi atas jendela yang menampakkan cahaya matahari, Crystal dapat melihat kalau hari sudah pagi. Ia segera meraba-raba sisi tempat tidur kosong di sebelahnya. Terasa dingin, pertanda orang yang menempatinya telah meninggalkan ranjang itu sudah cukup lama. Crystal pun melihat jam weker yang berada di atas nakas. Jam sudah menunjukkan pukul 08.40 pagi. Ya Tuhan, sesiang ini dia baru bangun? Dia bahkan tidak sempat melihat Ethan pergi.Eh, ngomong-ngomong kemana Ethan pergi? Apa

  • Menantu Sang Mafia   Tidak Bekerja Selama Aku Hamil? Kenapa?

    Waktu masih menunjukkan pukul setengah tiga pagi ketika Ethan membuka kelopak matanya. Pria itu perlahan memiringkan tubuh dan melihat istrinya ada di sebelahnya. Sedari tadi Ethan memang sengaja menunggu Crystal untuk tidur terlebih dahulu barulah rencana ia akan pergi untuk mengurus masalah di Palermo. Perlahan Ethan mengangkat kepala Crystal yang sedang tertidur pulas berbantal lengannya. Wanita itu terlihat menggeliat kecil, terganggu karena tidur pulasnya ada yang mengusik. Ia membuka kelopak matanya yang berat dan melihat ada Ethan sedang terjaga di sampingnya."Ethan, kau tidak tidur?" tanya Crystal sambil menguap.Ia benar-benar mengantuk saat ini. Entah sudah berapa lama dia tertidur, rasanya sangat mengherankan ketika suaminya itu belum juga memejamkan mata"Aku akan tidur sebentar lagi, Crys," jawab Ethan.Crystal kembali menguap untuk kesekian kalinya."Hoooam .... sayang, jangan lama-lama tidurnya. Sudah jam berapa ini? Kau tahu kalau begadang itu tidak baik untuk keseh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status