Share

Bab 23

Seperti rencana sebelumnya, hari ini Cakra hendak pergi ke rumah Bu Nur bersama Mega. Guru wanita itu rumahnya di sekitaran alun-alun. Karena hari minggu, mereka bisa berangkat lebih pagi. Tentunya, setelah Cakra usai dari pekerjaan di rumah. Akhir-akhir ini, pekerjaan jadi lebih ringan karena Mega mulai mau membantu. Tak seperti dulu, yang hanya berdiam diri di dalam kamarnya. Jika  ditanya, jawabannya aneh-aneh, bahkan hingga kini pun Cakra masih belum tau, apa alasan sesungguhnya. 

Ia memarkir motor bututnya di depan rumah kecil bergaya minimalis. Terlihat rapi dari depan, pagar kecilnya tak mewah, tetapi indah. Rumah itu nampak sepi karena pintunya tertutup rapat. Ketukan pintu yang beberapa kali ia lakukan pun tak ada Jawaban. 

"Kosong, Mas?" Sapa Mega yang mendahului duduk di kursi kayu berukir unik, Cakra hanya mengangkat kedua bahunya. 

Ia menyusul sang istri duduk lalu membuka gawai, bermaksud untuk menelepon bu Nur.&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status