Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Aku Ingin Bertemu

Share

Aku Ingin Bertemu

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-12 18:20:49

Wanita tua itu memang benar-benar tidak memiliki hati. Yang ada dipikirannya hanyalah cara untuk memanfaatkan Alexa tanpa memikirkan tentang perasaan cucunya itu.

Semua hanya demi uang dan ambisinya untuk menjadikan Keluarga Winata sebagai keluarga papan atas di Jakarta.

Ethan mengerutkan dahinya, dia juga menjadi penasaran.

"Apa itu dari orang lain, Nek? Boleh aku pinjam cek itu, mungkin saja aku pernah melihatnya," kata Ethan.

Margareth memberikannya cek tersebut kepada Ethan.

Calon pemimpin Keluarga Winata itu mengambil cek tersebut dan melihatnya langsung ke arah tanda tangan. Dia pun menyadari kalau itu bukanlah tantangan milik Alexandra.

Ethan kemudian menatap Alexa dan bertanya, "Kamu mendapatkan cewek ini dari seseorang? Dari siapa?"

Alexa menarik napas dalam-dalam. Wajahnya jelas penampakan kalau dia sangat malas menanggapi pertanyaan dari kedua orang itu.

"Aku pikir itu bukan urusan kalian. Masalah dari mananya aku mendapatkan uang, itu adalah urusanku. Urusan kalian hanya t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Bertemu Felicia

    Alexa menghubunginya terlebih dahulu dan mengajak untuk bertemu dengan dalih ingin membicarakan sesuatu, mana mungkin Bastian bisa menolaknya.Bastian sudah tahu pembicaraannya akan mengarah ke mana dan dia akan menyiapkan jawaban-jawabannya."Oke aku bisa. Kamu mau ketemu aku di mana dan jam berapa?" tanya Bastian."Kamu bisa membawaku ke Red Light Club?" tanya Alexa.Bastian terkejut mendengar pertanyaan dari Alexa yang sungguh tidak pernah dikira olehnya."Aku hanya ingin berbicara denganmu di sana, karena menurutku di sana sangat nyaman untuk berbicara lepas. Tapi kalau kamu nggak bisa, nggak apa-apa kita cari tempat lain aja," kata Alexa.Bastian memukul-mukul meja dengan jari telunjuknya. Dia berpikir bagaimana caranya agar semuanya terlihat natural dan tidak menimbulkan kecurigaan bagi Alexa ketika dia mengatakan kalau bisa membawa istrinya itu ke dalam Res Light Club."Aku hubungi temanku dulu, ya. Dia salah satu anggota keamanan di Red Light Club. Kalau dia bisa membawa kita

  • Menantu Tak Ternilai   Aku Ingin Bertemu

    Wanita tua itu memang benar-benar tidak memiliki hati. Yang ada dipikirannya hanyalah cara untuk memanfaatkan Alexa tanpa memikirkan tentang perasaan cucunya itu.Semua hanya demi uang dan ambisinya untuk menjadikan Keluarga Winata sebagai keluarga papan atas di Jakarta.Ethan mengerutkan dahinya, dia juga menjadi penasaran."Apa itu dari orang lain, Nek? Boleh aku pinjam cek itu, mungkin saja aku pernah melihatnya," kata Ethan.Margareth memberikannya cek tersebut kepada Ethan.Calon pemimpin Keluarga Winata itu mengambil cek tersebut dan melihatnya langsung ke arah tanda tangan. Dia pun menyadari kalau itu bukanlah tantangan milik Alexandra.Ethan kemudian menatap Alexa dan bertanya, "Kamu mendapatkan cewek ini dari seseorang? Dari siapa?"Alexa menarik napas dalam-dalam. Wajahnya jelas penampakan kalau dia sangat malas menanggapi pertanyaan dari kedua orang itu."Aku pikir itu bukan urusan kalian. Masalah dari mananya aku mendapatkan uang, itu adalah urusanku. Urusan kalian hanya t

  • Menantu Tak Ternilai   Semua Selesai [?]

    Bastian menekan kedua pundak Alexa hingga wanita itu menempel di dinding dan tidak bisa bergerak.Aura yang dikeluarkan oleh pria itu sungguh mengerikan. Jika tidak terkontrol, mungkin saja dia bisa melanggar batasan yang sudah dia buat sendiri mengenai dirinya yang tidak akan pernah memukuli seorang wanita.Jelas Melinda sangat takut dengan Bastian saat ini. Tetapi dia harus memikirkan kembali tentang konsekuensi dari apa yang sudah dilakukannya sampai sekarang. Dan juga dia harus memikirkan tentang pengobatan ibunya dan juga tentang anaknya.Uang 200 juta yang dia minta kepada Bastian sebagai bayaran dari tutup mulutnya, akan digunakan untuk pengobatan ibunya serta untuk pendidikan anaknya.Walau dia tahu jika apa yang dia lakukan salah, tapi untuk saat ini dia merasa kalau tidak ada pilihan lain yang lebih baik.Melinda pun memberanikan diri berkata, "Maumu apa? Mau main fisik sama aku? Silakan saja. Tapi kamu harus tahu kalau kamu melakukan itu, kamu juga harus berani menanggung k

  • Menantu Tak Ternilai   Sangat Ingin Memberi Pelajaran

    Dengan cepat Rey membalikan badannya dan menatap kedua mata Melinda dengan tajam."Apa yang kamu katakan?" tanya Rey. Suaranya tajam dan matanya membawa kengerian.Melinda merasakan aura membunuh dari dalam tubuh Rey yang membuatnya takut. Tapi wanita itu menutupi ketakutannya dengan cukup baik."Aku rasa kamu mendengarnya dengan baik. Jadi berhenti berpura-pura tidak mendengar dan tidak mengerti dengan apa yang kukatakan," ucap Melinda. "aku juga merasa kalau kamu cukup pandai untuk mengerti perkataanku."Setelah mengucapkan itu, Melinda pun membalikkan badannya dan berjalan masuk ke dalam kantor.Rey memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana dan menatap punggung Melinda sampai tidak terlihat lagi.Kemudian dia pun membalikkan badan dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil. Lalu menghidupkan mesin dan melajukan mobilnya menuju ke kantor Bastian untuk menyampaikan laporan tugas serta pesan dari Melinda.Tidak butuh waktu lama bagi Rey untuk tiba di gedung perusahaan

  • Menantu Tak Ternilai   Aku Tidak Main-main Dengan Ucapanku

    Charlie mengangguk. Lalu dia berkata, "Biarkan saja mereka bingung. Jika mereka jeli, mereka akan tahu kalau Tuan yang memberikannya. Yang penting saat ini, masalah nona Alexa bisa terselesaikan dengan cepat dan baik, serta identitas tuan Dominic juga masih akan aman.""Kalau begitu, berikan saja pekerjaan ini kepada anak buahmu. Mungkin Rey bisa melakukannya. Dengan begitu semakin abu-abu identitasku di mata keluarga Winata dan juga Alexa," kata Bastian."Baik kalau begitu, Tuan. Aku akan menghubungi Rey dan memintanya untuk memberikan uang itu kepada nona Alexa," ucap Charlie.Bastian menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mengangkat telepon kantor dan menghubungi Laura untuk masuk ke dalam ruangan.Tidak lama kemudian Laura masuk ke dalam ruangan. Dengan sangat sopan, dia bertanya, "Permisi pak Dominic, ada yang bisa saya bantu?""Oh iya, tolong ambilkan cek dan tulis nominal uang sebanyak 10 Miliar pada cek tersebut," kata Bastian."Uang 10 Miliar? Untuk apa Pak, uang sebanyak itu?

  • Menantu Tak Ternilai   Mencari Aman

    Tawaran ini memang terdengar menguntungkan Bastian bagi Felicia. Dengan bayaran tinggi yang ditawarkan oleh wanita itu, Felicia cukup percaya diri.Namun jika dia tahu kebenarannya, pastinya Felicia akan malu sekali karena sudah menawarkan pekerjaan itu kepada Bastian."Maaf Felicia, tapi aku sudah punya pekerjaan," tolak Bastian secara halus."Oh nggak apa-apa, kamu menjadi pengawalku setelah pulang kerja saja. Lagipula pekerjaan yang datang kepadaku lebih banyak di malam hari. Aku akan membayarmu 50 juta perbulan, bagaimana?" Felicia berusaha untuk membuat Bastian menerima pekerjaan itu.Selain dia memang membutuhkan seorang pengawal, tetapi tawarannya kepada Bastian saat ini lebih banyak karena ingin balas budi. dia tidak mau menyinggung seseorang dengan memberikan uang secara langsung, tapi dia lebih memilih untuk memberikan pekerjaan kepada orang itu.Tapi … Bastian tidak bisa menerima pekerjaan itu. Dia harus fokus kepada proyek PommesFrites. Selain itu, dia juga tidak mau memb

  • Menantu Tak Ternilai   Sang Penolong

    Ketika Bastian datang, semua orang terkejut. Mereka telah memilih tempat itu untuk mengeksekusi seorang wanita karena di sana adalah tempat paling gelap. Tidak pernah ada orang yang berani melewatinya ketika malam hari, mereka sama sekali tidak menduga datangnya seseorang.Pria yang sedang menjaga majikannya yang sedang menikmati seorang wanita, terdiam sejenak, kemudian dia menenangkan dirinya. Dan dengan tajam dia menatap Bastian, "Beraninya mengganggu urusan tuan Paul! Sudah bosan hidup? Cepat pergi!"Pria bernama Paul terus melanjutkan apa yang sedang dia lakukan kepada wanita itu cantik itu, bahkan kini dia merobek baju sang wanita.Keempat pengawal kekar, kemudian maju untuk menghalangi dan mengusir Bastian."Kamu tidak mendengar? Cepat pergi kalau kamu tidak ingin mati!" seru seorang pengawal yang memiliki potongan rambut old school."Tolong, selamatkan aku! Namaku Felicia, kumohon selamatkan —" belum selesai bicara, mulut wanita itu dibungkam oleh Paul dengan menggunakan bibir

  • Menantu Tak Ternilai   Hanya Waktu Yang Dapat Menjelaskan

    Setelah mengakhiri panggilan suara itu, Bastian langsung menatap ke arah Anastasia. Lalu dia berkata, "Bu Anastasia istirahat di hotel ini saja untuk malam ini atau mungkin malam-malam berikutnya jika Bu Anastasia aku menginginkannya. Aku akan memberitahu Pak Samuel untuk mengurus segala keperluanmu dan juga memerhatikanmu dengan baik."Anastasia mengerutkan keningnya. Lalu dia bertanya, "Pak Dominic, mau ke mana? Apa ada masalah? Sepertinya dari raut wajahnya ada yang sangat penting terjadi?""Bukan masalah yang serius," jawab Bastian.Anastasia tidak lagi bertanya. Dia hanya menganggukan kepalanya saja.Namun kini malah Charlie yang tampak cemas. Dia bisa melihat dari ekspresi wajah Bastian kalau tuannya itu sedang memiliki masalah yang cukup rumit, tidak seperti yang dikatakannya tadi."Tuan Dominic, aku dan pasukan akan mengawalmu." Charlie berkata sambil berdiri.Mendengar perkataan dari Charlie, Alby dan Rey juga ikut berdiri. Mereka siap untuk mengawal Bastian ke manapun sang m

  • Menantu Tak Ternilai   Aku Bergabung

    Ethan mengerti bahwa sakit hati akan membuat seseorang menjadi tidak terkendali dan sulit untuk sembuh.Jika hati Alexa cemburu kepada Sintia, pikiran wanita itu pasti akan berantakan juga. Keadaan situasi di dalam rumah pasti akan memanas dan membuat mereka tidak betah. Dengan kondisi seperti ini pastinya akan sulit bagi Alexa untuk bisa fokus akan perusahaannya dan sulit untuk maju.Suasana menjadi sunyi. Jika diperhatikan mimik wajah Alexa berubah. Wajahnya memerah dan pikirannya tampak kalut.Alexa menghela napas panjang. Lalu dia bertanya, "Aku akan membayar ganti rugi seperti yang kalian inginkan, tapi beri aku waktu untuk membayarnya."Ethan melirik ke arah sang nenek dengan wajah yang bahagia."Aku akan menunggu, tapi jangan lama. Kerugian perusahaan harus segera ditutupi," kata Margareth.Alexa mengangguk seraya berkata, "Akan aku usahakan. Kalau begitu kalian bisa pergi dari rumahku sekarang karena tidak ada lagi yang harus dibicarakan."Amy langsung menoleh keras ke arah Al

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status