Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Aku Tidak Pernah Menganggapmu Salah

Share

Aku Tidak Pernah Menganggapmu Salah

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-07-04 21:01:42

Saat Farah beranjak menuju ke kamar Anastasia, Bastian merasa sedikit gugup, entah kenapa dia bisa seperti ini.

Rasanya permasalahan kali ini lebih banyak membawa perasaan di dalam diri Bastian.

Di depan kamar, Farah terdiam sejenak. Lalu dia mengetuk pintu kamar 3 kali dan berkata, "Anastasia! Ini Ibu, Nak. Boleh ibu masuk ke dalam?"

Tidak ada suara sahutan dari Anastasia. Sangat berbeda dengan biasanya ketika dipanggil langsung menyahut.

Tetapi ketika Farah akan berucap kembali, terdengar kunci pintu yang dibuka. Terlalu sedikit kemudian pintu kamar pun dibuka oleh Anastasia.

Terlihat mata Anastasia sembab, menunjukkan kalau dia baru saja menangis. Pipinya pun masih terlihat basah.

Farah mengerti tentang pergolakan batin yang sedang dialami oleh Farah. Oleh sebab itu dia tidak bertanya basa-basi tentang alasan kenapa Anastasia menangis, dia sudah tahu dengan jelas.

Wanita paruh baya itu memeluk tubuh Anastasia dengan erat. Dia mau menunjukkan kalau dirinya berada di pihak Anastasia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Kekuatan Lopez Di Luar Dugaan

    Lopez memandang Lee dan memberikan hormat dengan telapak tangan kanan yang menggenggam dan dipukulkan pelan ke tangan kiri yang terbuka 90 derajat ke atas."Sudah lama tidak bertemu, Master Lee!" ucap Lopez.Lee menganggukkan kepala dan berkata, "Senang bisa melihatmu lagi."Lopez melangkahkan kakinya sebanyak lima langkah hingga dia kini cukup dekat dengan Bastian dan Lee."Saat ini sepertinya kita berada di pihak yang berbeda. Sebelumnya aku mau minta maaf jika nanti aku akan membunuh salah satu muridmu yang bernama Bastian Dominic. Aku ingin mengirimnya menghadap kepada temanku, Marcio," ucap Lopez dengan suara dan tatapan yang sangat serius.Alasan Lopez datang ke sini yang terbesar adalah karena ingin membalaskan dendam Marcio kepada Bastian, barulah yang kedua untuk membantu Keluarga Wibowo."Dia yang sudah membunuh Marcio dengan sangat keji. Aku melihat bagaimana kondisi mayat Marcio yang sangat tidak layak untuk dilihat. Itu semua karena ulah orang itu yang tidak memiliki hati

  • Menantu Tak Ternilai   Munculnya Master Lopez

    Setelah mendapat kabar itu Bastian pun langsung turun ke bawah dengan ditemani oleh Charlie yang menunggu di depan pintu kamar."Mereka hanya 5 mobil saja, jangan melakukan penyerangan apapun sebelum mereka yang mulai lebih dahulu!" seru Bastian."Baik Tuan, aku akan memberikan kabar kepada pasukan untuk menahan diri," ucap Charlie.Senam pimpinan mafia Jakarta berjalan dengan tubuh yang gemetaran. Sosok Master Lopez benar-benar membuatnya ketakutan."Kamu takut, Charlie?" Katanya Bastian tanpa melihat wajah Charlie."Aku hanya cemas, Tuan. Aku cuma dengan keselamatanmu," jawab Charlie.Bastian tertawa kecil mendengarnya. Lalu dia menoleh ke arah Charlie dan menatap wajahnya."Kamu nggak perlu khawatir! Semua yang akan terjadi adalah rencana Tuhan dan itu adalah yang terbaik. Aku yakin aku akan menang, walaupun aku nggak tahu dari mana aku bisa percaya akan hal itu. Namun jika sesuatu yang buruk terjadi padaku dan meninggalkan dunia ini, aku aku mau minta tolong padamu untuk menjaga A

  • Menantu Tak Ternilai   Waktunya Sudah Tiba

    Lopez patut marah karena dia tidak mengizinkan Antoine masuk ke dalam rumahnya.Dari langkah kaki Lopez terdengar begitu mantap dan tegas bagaikan alamat kaki 50 orang yang berjalan seirama.Gentar tentunya ada di dalam diri Antoine saat ini. Dia takut jika Lopez marah kepadanya dan memberi sebuah pukulan yang bisa membuat dirinya langsung ke alam baka."Maafkan aku Master, tapi ini sangat penting sekali bagi keluargaku untuk bertemu denganmu. Jadi aku memberanikan diri untuk menerobos masuk ke dalam sini!" ucap Antoine seraya membungkukkan badannya 45 derajat.Lopez berhenti tepat di hadapan Antoine, jurang mereka hanya sekitar 1 meter saja. Dengan sekali tendangan dapat membuat Antoine terpental sejauh 10 meter."Seseorang yang masuk ke rumah orang tanpa izin dari pemiliknya itu sama saja sebagai maling. Aku tidak mengenalmu dengan begitu baik, aku hanya mengenal orang tuamu saja dan kamu tahu apa artinya? Kita tidak memiliki hubungan!" ucap Lopez dengan nada suara yang tegas.Denga

  • Menantu Tak Ternilai   Amarah Lopez

    Dengan pertarungan seseorang yang kuat bahkan bisa kalah oleh seseorang yang di atas kertas lebih lemah hanya karena satu kesilapan.Bastian sudah melihat beberapa pertarungan martial arts bawah tanah yang sering terjadi seperti itu. Seseorang yang memiliki badan kecil dan tampak sama sekali tidak ada kuat-kuatnya, bisa mengalahkan seorang pria yang berbadan besar dengan otot keras di seluruh tubuhnya.Ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Bastian, seluruh anak buahnya yang ada di sana langsung bertambah cemas, khususnya Charlie dan jaringannya. Tentu jika Bastian tiada, kemungkinan mereka juga akan hancur dengan perlahan karena tidak ada lagi dukungan dari keluarga Dominic yang selama ini sangat besar pengaruhnya bagi mereka.Bagi Diego jika kehilangan Bastian kesempatan dia untuk membawa keluarganya ke tingkat lebih tinggi akan sangat sulit dilakukan."Tuan Dominic jangan bicara seperti itu. Kita pasti memiliki jalan keluar agar kita bisa menang, atau paling tidak bisa menyelamat

  • Menantu Tak Ternilai   Waspadai Tangannya

    Tentu saja Lee terkejut mendengar Bastian menanyakan tentang Master Lopez, sebab tidak semua orang mengetahuinya. Selama 3 tahun ini pria itu melalang buana ke berbagai negara untuk meningkatkan ilmu bela dirinya dan tidak pernah pulang selama periode itu, baru sekitar 5 bulan yang lalu saja dia kembali pulang.Jika memang Bastian ingin mengetahui sosok Master ilmu bela diri di Indonesia seharusnya dia menanyakan tentang ketua dan wakil ketua Asosiasi Master Beladiri Indonesia, Mark Wallace dan Walter Occhini.Setidaknya dua orang itu sangat terkenal dan melegenda seantero Indonesia. Semua orang yang menekuni ilmu beladiri pasti mengetahui mereka berdua."Aku hanya ingin tahu siapa dirinya dan apa ilmu beladiri yang dia kuasai," kata Bastian menjawab pertanyaan dari Sang Guru.Lee mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Aku tahu kalau kamu sedang bermasalah dengannya, tapi aku tidak tahu alasan apa sampai kamu bisa bermasalah dengannya. Orang itu bukan orang sembarangan Bas

  • Menantu Tak Ternilai   Bergantung Kepada Master Lopez

    Antoine sudah berapi-api, emosinya mencabik-cabik dan seluruh otot-ototnya menegang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sekretaris pribadinya itu."Apakah Kakak mau menyerang dia sekarang? Kalau memang iya, aku akan menyiapkan pasukanku dan membayar beberapa kelompok bawah tanah untuk bergabung dengan kita," kata Aurier, bersungguh-sungguh.Di dalam diri Antoine, dia percaya kalau dia bisa mengalahkan Bastian Dominic dan para pengikutnya dengan mengandalkan kekuatan dari Master Lopez. Dirinya menjadi tidak percaya diri jika menyerang tanpa Master Lopez.Amarah Antoine tiba-tiba mereda setelah dia memikirkan tentang itu. Lalu dia menatap sang adik seraya berkata, "Kita nggak bisa melakukannya sekarang. Tunggu Master Lopez selesai dengan urusannya dan barulah kita menghabisi Bastian Dominic dan pasukannya."Setelah mengatakan itu Antoine duduk di sofa sambil menyandarkan tubuh dan memijat kepala dengan mata yang terpejam.Permasalahan ini sungguh sangat luar biasa baginya. Belum p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status