Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Kecurigaan Charlie

Share

Kecurigaan Charlie

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-08-30 21:45:54

Setelah sepakat untuk memberitahu Alexa akan kondisi Bastian saat ini yang sedang sakit, Charlie pun langsung menghubungi Alexa via panggilan suara.

Namun percobaan pertama tidak diangkat oleh Alexa. Hal ini membuat Charlie menjadi ragu untuk melanjutkan.

Pria itu pun oleh ke arah Davis dan berkata, "Nggak diangkat. Bagaimana dong? Apakah nona Alexa nggak mau untuk bicara denganku?"

"Bos Charlie bisa mencobanya lagi. Mungkin saja nona Alexa nggak tahu kalau ada panggilan suara darimu," saran Davis.

Charlie menganggukkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Baiklah kalau begitu aku akan menghubunginya lagi."

Setelah mengatakan itu dia langsung menghubungi Alexa kembali masih dengan panggilan suara.

Tentu saja panggilan suara itu tidak akan diangkat oleh Alexa, pasalnya saat ini kondisi Alexa sedang mabuk parah dan berada di apartemen Hans dengan kondisi yang begitu menggoda.

Hans mendengar ponselnya Alexa berdering dan membuatnya mengeluarkan ponsel itu dari dalam tas Alexa untuk melihat siap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Identitas Bastian Dibongkar Sintia

    Rasa sakit di kepalanya begitu menyiksa Bastian hingga dia tidak bisa mendengar kata-kata yang diucapkan oleh istri dan juga para pengikutnya.Selain itu, Bastian langsung merasa dunianya berputar tidak karuan. Dia tidak bisa mengontrol tubuhnya hingga terjatuh ke lantai.Brruukk"Bastian! Kamu kenapa?" Alexa berkata sambil menepuk pipi sang suami. Dia begitu khawatir dengan kondisi Bastian.Charlie langsung menoleh ke arah Davis dan berkata, "Cepat panggil dokter!"Davis langsung berlari ke samping ranjang dan menelan tombol merah yang ada di sana untuk memanggil perawat dan juga dokter.Tanpa membuang waktu, perawat yang sedang bertugas langsung berlarian. Satu perawat langsung memanggil dokter yang saat ini sedang berada di ruangannya dan dua perawat lain langsung berlari menuju ke ruangan VVIP.Master Lee dan Master Daniel yang masih berbincang-bincang di luar ruangan, terkejut tatkala melihat dua orang perawat berlari menuju ke ruangan rawat inap Bastian."Master Lee, ada apa?" t

  • Menantu Tak Ternilai   Amarah Bastian

    Charlie sejujurnya pun tidak mengetahui dengan apa yang akan dibahas oleh Master Lee dan Master Daniel, karena memang keduanya tidak pernah berbicara apa-apa dengannya.Sambil menggelengkan kepalanya, Charlie berkata, "Aku kurang tahu, Tuan. Mungkin mereka akan membicarakan tentang Asosiasi Master Beladiri Indonesia. Soalnya mereka nggak pernah berbicara apa-apa denganku."Bastian mengangguk dan menggerakkan kembali kepalanya untuk membuat wajahnya menghadap plafon."Semoga saja. Tapi aku mengkhawatirkan jika ada sesuatu yang sangat genting sedang terjadi. Soalnya aku melihat raut wajah di antara keduanya seperti sedang menutupi sesuatu dariku," kata Bastian dengan suara yang pelan.Namun sebelum Charlie merespon, Bastian kembali berkata, "Atau ini ada hubungannya dengan masalahku? Masalah dengan pamanku?"Charlie menghela napas panjang. Pertanyaan itu sangat berat sekali untuk dijawab, walau hanya dengan kata "tidak tahu".Jelas, informasi yang diberikan oleh Hans mengenai kekuatan B

  • Menantu Tak Ternilai   Pesan Dari Daniel

    Bernard tahu jika kondisi jenazah keluarga Hans tidak mungkin dibiarkan terlalu lama. Pastinya Hans dan pihak kesehatan akan secepatnya memakamkan jenazah keluarga Hans. Jadi Bernard langsung memberikan tugas kepada Patrick untuk mencari tahu di mana pemakaman yang akan menjadi kuburan para keluarga Hans.Patrick tidak pernah berkata sulit ataupun memberikan alasan-alasan apapun ketika diperintahkan oleh Bernard. Bukan hanya itu, dia juga mampu menyelesaikan semua perintah dengan baik."Baik Paman, aku akan mencari tahu secepat mungkin. Bahkan aku akan mengetahuinya sebelum mereka memikirkannya," ucap Patrick dengan sangat sombong.Pria itu benar-benar merasa sombong. Dia menganggap jika dirinya mampu melakukan apapun tanpa terkecuali bahkan sebelum seseorang merencanakannya."Percaya diri sekali kamu. Awas jika kamu salah mendapatkan informasi," kata Bernard sembari mengangkat sebelah bibirnya."Aku tidak akan salah. Memangnya kapan aku pernah salah dalam menjalankan tugas? Paman ten

  • Menantu Tak Ternilai   Kondisi Bastian Membaik

    Alexa masih menunggu kabar dari dokter atas kondisi Bastian sambil mondar-mandir di depan ruang rawat inap.Setidaknya Alexa menjadi sedikit merasa lega karena dokter tidak membawa Bastian ke ruang operasi atau ke ruangan yang memiliki perlengkapan medis lebih lengkap. Jadi bisa dikatakan dokter masih sanggup untuk menghadapi muntah darah Bastian walau tanpa menggunakan peralatan yang lengkap.Master Lee dengan diikuti oleh Davis dan Charlie, berjalan cepat."Bagaimana kondisi Bastian?" tanya Master Lee dengan suara yang terengah-engah dan raut wajah yang cemas.Alexa menghentikan langkahnya yang sedang mondar-mandir itu dan langsung mengembalikan badannya ke arah sumber suara yang ada di belakangnya."Master Lee, kamu sudah datang," kata Alexa. "Bastian saat ini sedang ditangani oleh dokter dan dokter belum keluar untuk memberitahu hasilnya."Master Lee menarik napas dalam-dalam. Lalu dia berkata, "Semoga tidak terjadi sesuatu hal yang membahayakan."Charlie menimpali, "Tapi jika mel

  • Menantu Tak Ternilai   Dendam Kian Memuncak

    Darah yang keluar dari dalam mulut Bastian bagaikan mata air yang menyembur begitu deras.Alexa begitu panik melihat Bastian yang terus memuntahkan darah. Dia pun langsung menekan tombol merah untuk memanggil perawat dan dokter."Bastian … kamu kenapa, Bas?" Alexa begitu panik. "ya ampun … sayang. Bertahan."Alexa menyeka darah yang terus mengalir dengan menggunakan tisu. Dia tidak berani menghalangi darah yang keluar karena dia khawatir akan terjadi masalah yang serius jika dia melakukannya.Tidak lama kemudian seorang perawat dan dokter masuk ke dalam ruangan. Mereka sudah bersiap dengan membawa peralatan medis.Maklum saja, Bastian saat ini menempati ruang VVIP, jadi dokter dan para perawat sudah siap sedia 24 jam nonstop. Bahkan bisa diibaratkan, setiap detik mereka hanya menatap lampu emergency agar bisa siap siaga ketika lampu itu menyala."Dok, tolong Bastian!" ucap Alexa sembari memegang dokter pria.Dokter itu menganggukkan kepalanya. Lalu dia bertanya, "Apa yang terjadi, Nyo

  • Menantu Tak Ternilai   Bastian Sadar

    Semua keluarga dan juga teman Hans tergeletak dengan bersimbah darah. Mereka semua langsung mati seketika karena peluru yang bersarang di tubuhnya tidak satu, dua saja. Ada lebih dari 5 peluru yang bersarang di bagian-bagian vital tubuh keluarga dan teman Hans.Tidak ada kesempatan untuk hidup.Kemudian seorang pria yang berpakaian hitam juga namun lebih berkelas dan mewah, berjalan masuk ke dalam rumah. Dia tersenyum melihat ke sekeliling ruangan di mana mayat-mayat bergelimpangan dengan darah yang menggenang."Ambil foto mereka!" seru Patrick.Setelah itu dia menyeringai dan secara perlahan tertawa dengan keras, seolah dia menunjukkan siapa yang berkuasa."Orang yang sudah berani melawanku maka aku akan membawanya menuju ke mereka lebih cepat."Patrick kembali tertawa dengan sangat keras. Dia sangat bahagia bisa membantai seluruh keluarga Hans.Kaki tangan Patrick dengan cekatan mengambil foto keluarga Hans yang sudah tidak bernyawa itu. Bahkan dia mengambil gambar dengan sangat jel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status