Beranda / Urban / Menantu Tak Ternilai / Keluarga Hans Dibantai

Share

Keluarga Hans Dibantai

Penulis: Falisha Ashia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-08 23:00:45

Mendapatkan lampu hijau dari Sintia membuat Davis menjadi sangat bersemangat. Dia pun kemudian menarik kepala Sintia agar semakin dekat dengannya. Lalu … dia menyentuh bibir Sintia dengan bibirnya.

Kejadian itu berlangsung dengan cepat karena Sintia langsung menarik kembali kepalanya.

Saat Davis terkejut, Sintia buru-buru menjelaskan, "Tahan dulu, dong! Kamu boleh memegangku setelah kamu memberitahukan kepadaku yang sebenarnya mengenai latar belakang kak Bastian."

Davis pun menganggukan kepalanya dengan mimik wajah yang lega. Pasalnya sebelum Sintia menjelaskan, dia sudah berpikir jika Sintia menolak apa yang dia lakukan dan marah.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu," kata Davis.

Sintia tersenyum. Dia sangat tidak sabar untuk mengetahui kebenaran dari latar belakang Bastian sesungguhnya.

Sejak awal dia curiga jika ada setia memiliki latar belakang berbeda dibanding dengan yang ditampilkannya sekarang ini. Banyak kejanggalan yang ditunjukkan oleh Bastia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Tak Ternilai   Keluarga Hans Dibantai

    Mendapatkan lampu hijau dari Sintia membuat Davis menjadi sangat bersemangat. Dia pun kemudian menarik kepala Sintia agar semakin dekat dengannya. Lalu … dia menyentuh bibir Sintia dengan bibirnya.Kejadian itu berlangsung dengan cepat karena Sintia langsung menarik kembali kepalanya.Saat Davis terkejut, Sintia buru-buru menjelaskan, "Tahan dulu, dong! Kamu boleh memegangku setelah kamu memberitahukan kepadaku yang sebenarnya mengenai latar belakang kak Bastian."Davis pun menganggukan kepalanya dengan mimik wajah yang lega. Pasalnya sebelum Sintia menjelaskan, dia sudah berpikir jika Sintia menolak apa yang dia lakukan dan marah."Baiklah kalau begitu, aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu," kata Davis.Sintia tersenyum. Dia sangat tidak sabar untuk mengetahui kebenaran dari latar belakang Bastian sesungguhnya.Sejak awal dia curiga jika ada setia memiliki latar belakang berbeda dibanding dengan yang ditampilkannya sekarang ini. Banyak kejanggalan yang ditunjukkan oleh Bastia

  • Menantu Tak Ternilai   Sudah Dalam Genggaman

    Sintia kini duduk di samping Davis dengan kaki kiri yang diangkat menyilang ke atas kaki kanannya.Dengan apa yang dilakukannya ini membuat Sintia terlihat sangat menggoda. Davis pun semakin tidak karuan, dia tidak bisa mengontrol hasratnya yang kian menggelora."Apa wine itu akan tetap di sana saja?" tanya Sintia memecah keheningan."Oh … i-iya … maaf Nona," kata Davis dengan suara bergetar sambil mengambil botol wine dengan tangan yang gemetaran.Sintia tersenyum melihat sikap Davis yang dinilainya sangat lucu.Ternyata sikapnya Davis ini bukan hanya membuat Sintia tersenyum saja, namun juga membuat Sintia dapat melepaskan kegugupan yang ada di dalam dirinya.Kini Sintia bahkan merasa ingin menggoda Davis. Dia pun sengaja mengulurkan tangannya untuk menyentuh punggung tangan Davis yang sedang mengangkat botol wine."Sini biar aku bantu!" ucap Sintia sambil tersenyum.Sontak saja hal ini membuat Davis semakin gemetaran tubuhnya. Disentuh oleh seorang wanita yang sangat cantik adalah

  • Menantu Tak Ternilai   Pilihan Bernard Untuk Bergerak

    Setelah mendengar tawaran dari Sintia yang mengajak minum di kamarnya membuat Davis terkejut. Siapa yang tidak terkejut ketika mendengar ada seorang wanita cantik mengajak minum di kamar hanya berdua saja.Davis sadar jika dia menerima tawaran itu maka kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, akan terbuka lebar."Apa kamu serius, Nona? Apa nggak lebih baik kita minum di restoran saja?" tanya Davis.Sintia menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Nggak. Kalau kita minum di restoran dan aku mabuk, nanti kamu malah menggendongku ke kamar. Aku nggak mau merepotkanmu."Davis masih tampak bingung. Di dalam pikirannya kini bermain-main sesuatu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya."Tapi —""Nggak ada tapi-tapian! Kalau kamu mau menemaniku, aku akan menyampaikan kepada kakakku betapa baiknya kamu. Tapi kalau kamu nggak mau, ya sudah, nggak apa-apa," kata Sintia, memotong perkataan Davis.Sebenarnya hati Sintia berdetak dengan sangat keras ketika dia m

  • Menantu Tak Ternilai   Ajakan Minum Dari Sintia

    "Kamu tahu, menguping pembicaraan seseorang itu sangat tidak sopan? Bagaimana caranya aku bisa membuatmu melupakan tentang pembicaraan yang sudah kamu dengar itu?" tanya Hans dengan suara yang berat dan tatapan mata yang tajam.Sungguh saat ini Sintia merasa sangat ketakutan. Dia melihat jika Hans akan menelannya hidup-hidup.Sintia menggelengkan kepalanya seraya berusaha untuk melepaskan diri dari Hans. Dia pun tidak tahu jawaban apa yang harus dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan dari Hans itu."Apa? Kamu tidak tahu caranya? Baiklah kalau begitu, biar aku yang akan menunjukkan caranya. Aku akan mengirimmu ke surga!" ucap Hans dengan suaranya yang dibuat rendah.Tentu saja saat ini Sintia semakin ketakutan. Bahkan kini kakinya sudah lemas dan sudah tidak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri.Andai dia tidak ditekan oleh Hans ke badan mobil dengan keras maka sudah dapat dipastikan dia akan terjatuh sekarang.Davis dan Master Lee menjadi khawatir setelah mereka mendengar jika Hans aka

  • Menantu Tak Ternilai   Sintia Tepergok

    Sintia merasa jika di antara kedua orang itu akan membicarakan tentang sesuatu hal yang sifatnya penting dan rahasia. Walaupun tidak ditunjukkan oleh kedua orang itu, apalagi oleh Davis. Namun Sintia tetap bisa menduganya."Guru, sebenarnya ada Hans yang ingin berbicara denganmu. Dia mengatakan jika permasalahan ini sangat penting," ucap Davis sambil berjalan.Master Lee yang sedang berjalan di samping Davis menoleh ke arah Davis dan bertanya, "Dia ingin berbicara denganku? Kenapa dia tidak menemaniku secara langsung?""Sebenarnya ada suatu permasalahan antara Hans dengan bos Charlie, bahkan denganku juga. Tapi dia sudah menjelaskan kepadaku dan kami sepakat untuk melupakan permasalahan di antara kami karena masalah tuan Dominic lebih penting. Jadi, karena khawatir jika bos Charlie tidak bisa mengendalikan emosinya maka aku menyarankan kepada Hans untuk menunggu di parkiran," jelas Davis.Master Lee sangat terkejut mendengar itu. Dia pun langsung menghentikan langkah kakinya dan menat

  • Menantu Tak Ternilai   Pengertian Davis

    Davis seperti melihat seorang musuh bebuyutan ketika bertemu dengan Hans. Matanya merah menyala seperti ada api di dalam retinanya.Tangannya kini sudah mengepal dengan sangat keras, siap untuk menghajar Hans dengan seluruh kekuatan yang dimiliki.Walau sempat terkejut ketika melihat Davis, namun akhirnya Hans bisa menenangkan diri dan kemudian berusaha untuk membuat Davis mengerti dengan niat baiknya.Bukankah jika seorang mendapatkan pengertian yang cukup maka mereka akan menjadi mengerti? Itulah yang akan diterapkan oleh Hans."Tunggu dulu, Davis. Kamu jangan marah dulu. Bisakah kita melupakan tentang masalah yang lalu? Aku ingin menjelaskan padamu tentang niatku datang ke sini," kata Hans dengan suara yang tenang."Apa kamu bilang? Melupakan? Bagaimana mungkin kamu bisa menyuruhku untuk melupakan?" tanya Davis dengan suara bergetar karena dirinya kini yang masih dipenuhi oleh amarah.Hans berkata, "Aku mengerti dengan amarah yang ada di dalam dirimu mengenai kesalahpahaman yang te

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status