Share

Mengelabui

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-09 14:52:18

Jodi memerhatikan apa yang dilakukan oleh Bastian. Dia mencari-cari gelagat aneh dari pria itu namun tidak ditemukan.

Raut wajah dan juga sikap Bastian yang begitu tenang, membuat Jodi tidak lagi curiga. Dan dia pun memilih untuk duduk di kursi yang berjarak sekitar 5 meter dari posisi Bastian duduk.

Sopir pribadi Anastasia dan juga kepala produksi berdiri di samping kanan dan kiri Bastian. Wajah mereka tampak sangat tegang karena mereka belum menemukan jalan keluar yang bisa menyelamatkannya tanpa terluka sedikit pun.

Sekitar 15 menit kemudian akhirnya Davis tiba di depan rumah tua itu.

Seorang petugas keamanan melihat kedatangan Davis yang membawa tas gendong yang diduga isinya adalah uang.

"Orang itu sudah datang. Dia sendirian!" terang petugas keamanan itu.

Jodi tersenyum puas. Lalu dia berkata, "Buka pintunya dan biarkan dia masuk!"

Petugas keamanan itu menjalankan perintah yang diberikan oleh Jodi.

Davis berjalan dengan mata yang menatap tajam ke arah depan, menunjukkan jati dir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Mengirim Uang

    Tentunya mendengar kalau anaknya berpikiran yang macam-macam membuat Lee sedikit emosi. Dia pun kemudian memukul kening sang anak namun dengan pelan."Jangan mikir yang macam-macam! Ayah ini sudah tua, bagaimana mungkin masih tergoda dengan hal seperti itu? Ngaco aja kamu mah!" omel Lee."Ya habisnya dia pakai begituan doang, gimana aku nggak curiga?" kata sang anak yang menyalakan pakaian Alexa."Itu karena dia nggak bawa pakaian yang lain. Sudahlah kamu nggak usah mempermasalahkannya! Ingatan dia itu datangnya dari Jakarta, di sana sudah jadi hal yang wajar jika seseorang wanita berolahraga mengenakan pakaian seperti itu. Kita nggak boleh berpikiran jelek!" ucap Lee. Kemudian dia melangkahkan kakinya ke belakang rumah dengan tangan yang menyerang ke belakang punggung Setelah sampai di belakang, terlihat Alexa sedang melakukan pemanasan seadanya seperti yang ia pelajari di sekolah dulu."Bagaimana kamu sudah siap?" tanya Lee.Alexa menghentikan gerakannya. Lalu dia menghadap pria tu

  • Menantu Tak Ternilai   Pakaian Menggoda

    Lee sungguh terkejut mendengar alasan Alexa datang menemuinya. Yaitu untuk menjadi seorang murid.Bukan hal yang baru bagi Lee untuk melatih seorang wanita belajar ilmu bela diri. Walaupun sangat jarang dan bisa dihitung dengan jari berapa jumlah wanita yang pernah berlatih dengannya, tetapi pengalamannya sudah cukup.Namun yang membuatnya terkejut adalah sosok Alexa. Seorang wanita pebisnis yang sukses dan juga merupakan istri dari Bastian Dominic, untuk apalagi berlatih ilmu bela diri? Bukankah dia bisa menyewa puluhan bahkan ratusan pengawal? Atau dia meminta Bastian untuk mengerahkan pasukannya untuk menjadi pelindung baginya?Ini sangat membingungkan."Kamu mau jadi muridku? Apa kamu serius?" tanya Lee dengan ekspresi wajah terkejut.Dengan wajah yang ceria dan bersemangat, Alexa mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat."Aku serius ingin menjadi muridmu!" ucap Alexa dengan senyuman yang tersungging di wajahnya.Alexa terlihat begitu gembira seperti seseorang yang baru saja me

  • Menantu Tak Ternilai   Berguru Kepada Lee

    Laura bukannya tidak tahu siapa sama pelindung sebenarnya, dia sangat tahu. Oleh sebab itu dia menjadi terkejut mendengar kalau Bastian akan menggunakan nama Sang Pelindung pada hadiah yang akan diberikan kepada Keluarga Wibowo.Wanita itu pun sama tahu alasan daripada Bastian yang menutupi identitas aslinya untuk membahagiakan Alexa dengan nama Sang Pelindung."Apa Bapak serius ingin menggunakan nama itu untuk memberikan hadiah kepada keluarga Wibowo? Bukankah selama ini Pak Dominic selalu menutupi identitas Bapak dengan menggunakan nama Sang Pelindung?" tanya Laura, heran."Sangat yakin! Aku menggunakan nama itu hanya sebagai shock therapy kepada Aurier agar dia bisa memikirkan ulang untuk mengaku-ngaku sebagai Sang Pelindung. Syukur-syukur dia punya rasa malu dan pada akhirnya mengakui kesalahannya yang sudah menggunakan nama Sang Pelindung," kata Bastian dengan suara dan raut wajah yang sungguh-sungguh.Laura mendekati Bastian. Tepat di depan meja, wanita itu bertanya, "Bagaimana

  • Menantu Tak Ternilai   Menahan Diri

    Pemikiran Peter tentang Bastian yang tidak akan punya kekuatan ketika tidak lagi menjabat sebagai pimpinan perusahaan Mondlicht Branchen Indonesia ada benarnya. Namun yang dipikirkan oleh Brandon berbeda."Aku pikir dengan memecat dia dari jabatan pimpinan perusahaan Mondlicht Branchen Indonesia bukanlah sebuah keputusan yang baik," kata Brandon.Peter menahan keinginan untuk berbicara karena dia melihat kalau Brandon akan mengucapkan kata-katanya lagi. Walaupun sangat ingin dia menjelaskan apa yang dipikirkan olehnya, namun diri tidak berani untuk menyela sang paman."Kalau kita melakukan itu kepadanya, tentunya dia akan terprovokasi dan akhirnya bergerak. Jika dia sampai datang ke Jerman saat ini, dalam kondisi kita seperti ini, kita akan tamat! Tentunya para pendukung Sectio akan menyambut Bastian dengan besar anda mungkin saja menggunakan media hingga membuat citra kita habis. Mereka pasti menyiapkan diri untuk menaruh wajah di hadapan Bastian agar mempertahankan posisi mereka ata

  • Menantu Tak Ternilai   Pecat Bastian!

    Charlie yang sedang duduk langsung berdiri ketika Bastian datang menghampirinya."Apa yang bisa aku bantu, Tuan Dominic?" tanya Charlie.Bastian menyerahkan surat undangan dari Wibowo Group kepada Charlie."Aku diundang untuk menghadiri perayaan peresmian perusahaan baru milik Wibowo Group. Apa kamu melihat ada sesuatu yang aneh? Kalau aku rasa ada niat terselubung dibalik undangan ini," kata Bastian.Charlie membaca surat undangan yang dikirim untuk Bastian. Semua penulisan nama dan juga jabatan di perusahaan Mondlicht Branchen Indonesia sudah sangat tepat yang artinya mereka mempersiapkan ini dengan sangat serius."Mungkin saja ada niat lain dari seseorang yang terlibat dalam acara itu. Tapi menurutku jika atas nama perusahaan Wibowo Group, mereka tidak akan berani sesuatu yang bisa merusak nama baik perusahaan mereka apalagi di perayaan peresmian perusahaan mereka yang baru. Mereka mengundangmu murni karena jabatan yang Tuan pegang sekarang," kata Charlie, memberikan pandangannya.

  • Menantu Tak Ternilai   Surat Undangan Dari Wibowo Group

    Amelia menampar Rahmat kembali dengan sekuat tenaganya. Walaupun amarahnya masih menggebu-gebu, namun tenaganya kini sudah habis."Berengsek! Manusia biadab! Sungguh tega kamu melakukan itu kepada wanita paruh baya! Gila!" pekik Amelia.Bastian kemudian berdiri. Dia memeluk tubuh Amelia dan mengusap rambutnya dengan lembut.Apa yang dilakukan oleh Bastian benar-benar membuat amarah di dalam diri Amelia, mereda."Kamu sudah tenang?" tanya Bastian setelah melepas pelukannya.Amelia menganggukan kepalanya dan menyeka air mata yang menetes di pipinya.Ketika dipeluk oleh Bastian tadi, Amelia menangis hingga membuat kaos Bastian basah."Kalau gitu kamu duduk dulu!" ucap Bastian seraya memberikan kursinya kepada Amelia.Ketika Amelia duduk, Bastian menoleh ke arah Rahmat seraya menganggukkan kepalanya.Setelah itu Bastian memalingkan wajahnya kepada Amelia dan berkata, "Ayo kamu tanya apapun kepada dia termasuk siapa dalang dibalik kejadian itu."Amelia menarik napas dalam-dalam dan menghem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status