Share

16. Pasar Malam (Bagian B)

16. Pasar Malam (Bagian B)

Aku manyun, niatku yang hari ingin membuat dia marah malah gagal. Aku segera beranjak menuju jendela dan menutup sedikit gordennya karena aku lihat Aksa mengernyit akibat paparan sinar matahari sore.

"Dek, beli baju Aksa berapa pasang?" tanya Bang Galuh sambil mengamati segala kegiatanku yang mondar-mandir di kamar kami yang luas ini.

"Sepasang, Bang." Aku menyahuti dari balik pintu lemari.

"Loh, kok cuman sepasang, Dek? Belikan lah entah tiga pasang gitu," katanya protes.

Aku mengernyit dan menatap Bang Galuh dari balik pintu lemari, sedangkan yang ditatap malah balik menatap seolah bertanya kenapa aku menatapnya.

"Lah, kan emang cuma nginap satu malam, Bang. Besok juga sudah diantar pulang," kataku heran.

"Walaupun satu malam, kan nggak ada salahnya membelikan beberapa pasang, Dek." Bang Galuh menyahut sambil membetulkan posisi tidur Aksa yang mulai merosot, dan hampir jatuh ke bawah.

"Iya, sih. Besok deh Bang," jawabku singkat.

"Lagian, kita kan punya ban
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status