Share

15. Pasar Malam (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

15. Pasar Malam (Bagian A)

"Astaghfirullahaladzim," ucapku sambil mengusap dada, lantas dengan cepat menatap Kak Luna demi meminta penjelasannya.

"Kamu kaget? Lah, Kakak juga begitu tadi," katanya dengan nada bercanda.

"Kak, yang benar? Jangan sampai jadi fitnah, loh," kataku lagi, berusaha mengingatkan.

Sambil berbincang, aku tetap memfokuskan tangan dan mataku untuk tetap memilih baju untuk Aksa karena tujuanku datang ke sini adalah untuk itu. Namun telingaku tetap awas dengan segala ucapan Kak Luna, karena dia berbicara dengan nada pelan dan juga hati-hati jadi terpaksa aku harus membagi fokusku menjadi dua.

"Nah, ini yang buat Kakak ragu untuk ngomong sama kamu. Karena belum tentu kebenaran berita ini, tapi kok ya mulut Kakak gatal, Loh Len. Kepengen ngomong sama kamu," katanya sambil terkikik kecil.

"Emangnya Kakak dengar dari mana? Atau Kakak lihat sendiri, gitu?" tanyaku memastikan.

"Aku lihat sendiri, jadi memang belum ada yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status