Share

Singa Berbulu Domba

Author: IrmaSuda_87
last update Huling Na-update: 2023-04-16 23:17:25

Sudah hampir lima bulan Arumi dan Raga tinggal di rumah kelahirannya ini. Orang tua Arumi menelepon katanya mereka ingin datang mengunjungi dan menginap. Rindu sama si bungsu dan sekalian silaturahmi sama besan.

Mendengar orang tua Arumi hendak datang. Bu Ningsih sibuk membuat kue.

Pukul empat sore Pak Hendra dan Bu Sinta--orangtua Arumi-- sampai. Bu Ningsih menyambut dengan ramah.

"Ayo, Bu. Silahkan masuk." Sumringah senyum Bu Ningsih mempersilahkan.

"Anggap saja rumah sendiri ya, Bu. Kitakan besan jadi rumah saya, ya rumah ibu juga. Raga simpan tas mama dan papamu ke dalam kamar," perintah Bu Ningsih pada Raga untuk menyimpan tas mertuanya ke kamar. Kamar yang sudah Bu Ningsih sediakan dan dibereskan dari kemaren.

Mereka makan bersama sambil bercengkrama melepas rindu. Arumi dan Raga tak terkejut dengan sikap bu Ningsih. Ibunya Raga memang begitu di hadapan orangtua Arumi. Dulu pun sikap bu Ningsih juga begitu pada Arumi. Sebelum tinggal satu atap. Ketika masih tinggal beda k
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Yang Selalu Salah   Kak Kia

    ***(POV Kia)Mau aja Arumi dan Arya aku bodohi, padahal mah bukan Ibu pingsan itu hanya ideku biar Raga dan Arumi segera pulang agar tak survei rumah.Enak aja dia mau pindah dari sini kalau mereka pindah'kan urusan rumah bisa repot aku'kan gak pernah beres-beres lagi semenjak menikah.Itu pun tadi telat idenya muncul, mungkin mereka dah keburu liat rumah tadi.uuh.Unthng Ibu mau aja aku bawa untuk merealisasikan ideku yang cemelang seperti cemerlangnya iklan sabun cucian piring.Kalau ini tak berhasil tenang aku udah ada siasat kedua yang di cadangkan buat diluncurkan biar tak jadi mereka pindah.Dikiranya aku maubbikin perut sendiri lapar. Sebelum lapar aja tahu Arumi gak masak untuk makan siang hari ini. Sudah buru-buru aku ke tempat Bik Sumi tetangga Ibu. Aku sudah hafal kegiatan tetangga satu itu kalau pagi dia selalu ke pasar, setiap hari. Karena sering kulu lihat waktu nyantai pagi hari di depan rumah sambil makan roti isi. Jadi otakku cepat mutar apa yang harus dilakukan.Ent

  • Menantu Yang Selalu Salah   Ibu Melarang Pindah

    "Hah! Iya aku akan segera pulang."Ada apa lagi sih, baru juga di tinggal dua jam Ibu sama kak Kia udah begini."Apa, sayang?" tanya Arumi."Ibu pingsan, ayo kita pulang." Arumi melongo mungkin dia heran karena perasaan ketika kami pergi tadi Ibu baik-baik saja, segar-bugar, sehat walafiat bahkan bisa ngomel-ngomel. Kalau misal Arumi berpikiran begitu. Sama, aku juga. Walau panik mendengar telepon Kak Kia barusan, tapi sedikit heran juga, sih!Terburu kami melaju. Sampai di rumah melihat Ibu terbaring lemah di ruang tengah.Belum sempat kami duduk kami sudah di semprot Kak Kia, "kalian darimana sih lama banget.""Survei rumah kak, Ibukan juga udah tahu tadi. Emang Ibu kenapa?"Ini gegara istrimu yang tak tahu diri itu melawan Ibu. Tadi'kan ibu jadi kepikiran. Jangan-jangan tensi Ibu naik sampai pingsan begini." "Ibu sudah makan belum kak," tanyaku."Makan pakai apa memang ada istrimu masak bukan makan siang tadi.""Nasi goreng yang dia buat sarapan kan sudah habis. Mau makan pakai a

  • Menantu Yang Selalu Salah   Ingin Pindah Rumah

    "Apaan sih, Bu. Belum apa-apa langsung nuduh Arumi lagi. Ini kesepakatan kami berdua. Lagian sebaiknya anak yang sudah berumah tangga sebaiknya'kan tinggal sendiri, Bu. Lagipula Ibu sangat berubah sikap pada Arumi semenjak satu rumah. Tak seperti waktu kami masih tinggal sendiri di kota Arumi dulu. Itu menandakan lebih bagus tak satu atap'kan Bu.""Iya, memang semenjak kamu menikah dengan perempuan ini kamu selalu bela orang lain daripada Ibu.""Ya Allah, Ibu! Arumi itu bukan orang lain dia itu istriku." "Iya ... 'kan memang orang luar yang masuk ke keluarga kita!""Astaghfirullahal'ajim, bisa Ibu menyebut dia orang luar yang masuk ke keluarga kita. Dengar ya Bu setelah ijab kabul gak ada lagi yang namanya orang luar. Aku harus bertanggung jawab penuh padanya karena semua itu akan aku pertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Begitu juga dengan hati dan kebahagiaannya menjadi tanggung jawabku." "Halah! Kamu malah nyeramahi Ibu.""Bukan masalah nyeramahi, Bu. Aku hany

  • Menantu Yang Selalu Salah   Jangan Ada Rahasia

    (POV Raga)Ternyata memang tidak ada yang boleh dirahasiakan dari istri, walau tujuan kita merahasian adalah untuk menjaga perasaannya. Rahasia yang ku tutupi tentang Diana. Berakibat seperti hari ini karena dia hanya tahu sepenggal, salah paham jadinya dan membawa bencana rumah tangga.Dirinya terlihat teramat sakit. Menurutku penyebab Arumi begitu, pertama karena salah paham dan dugaannya yang salah karena cuma tahu sepenggal, dua penggal. Kedua karena rahasia terbongkar bukan dari mulut suaminya sendiri. Jadi, dia bisa menyimpulkan kalau aku menyembunyikan sesuatu darinya dan tak jujur. Ketiga, hal yang paling penting adalah dia merasa dikhianati. Dikhianati aku dan adik iparnya --Arya. Karena seolah kami menutupi sesuatu mengenai perempuan lain di hadapannya.Padahal tak sedikit pun aku mengkhianatinya. Rupanya hari ini dia ke kantor dan kemungkinan besar dia mendengar pembicaraan aku dan Arya. Aku yang sedari sore panik mencarinya karena pergi tak berkabar yang kata Asti hanya b

  • Menantu Yang Selalu Salah   Kecewa

    "Kamu kenapa Dek kenapa kau diam saja dari tadi memannya dari siang tadi kau kemana?" cerca Bang Raga melihatku datang sudah sangat sore, hampir Maghrib.Bang Raga masih memakai pakaian kantornya ketika dia berangkat tadi pagi. Kemeja biru dan dasinya sudah kelihatan tak beraturan dan dari raut wajahnya terlihat Bang Raga sangat cemas. Ah, apa benar cemas atau hanya akting belaka?Seperti yang tak terduga olehku selama ini. Tenyata Bang Raga menyimpan rahasia tentang wanita lain yang tak ku tahu. Bahkan Arya juga tahu. Apa yang dia sembunyikan dariku? Apa hanya itu? Atau banyak lagi rahasia yang lainnya?Bukankah suami istri itu satu tubuh. Yang berarti menyatu dan tidak ada yang harus dirahasiakan. Apabila yang satu ada rahasia yang lainnya juga harus tahu?Ada kecewa di hatiku pada Bang Raga. Aku berlalu begitu saja. Menyahutnya hanya dengan tatapan mata. "Aku kelimpungan dan sampai lelah mencarimu. Aku juga baru pulang ini. Karena kau keluar tak pulang-pulang tanpa kabar. Asti, ak

  • Menantu Yang Selalu Salah   Ada yang Disembunyikan

    Bang Rendi menelfon ibu. Aku mendengar karena ibu kalau menerima telfon pasti suaranya di loudspeaker.Sebelum Bang Rendi sempat berbicara Ibu sudah memberondong dengan pertanyaan."Kenapa kalian, kok, gak main ke sini? Terus kenapa Kia gak dijemput udah lama juga dia nginap di sini." Ibu seperti curiga ada apa-apa diantara mereka. Feeling seorang ibu seperti alaram.Ya, siapa yang tak curiga Kak Kia yang biasa menginap selalu nunggu Bang Rendi cuti. Ini datang sendiri bahkan tanpa Intan anaknya. Bawa pakaiannya banyak lagi."Aku sudah yakin dia belum cerita sama Ibu, makanya sekarang aku telfon Ibu. Kia pergi sendiri dari rumah Bu, kenapa saya yang harus jemput? Hari itu kami bertengkar. Aku menegurnya terlalu boros sangat suka foya-foya, mengahabiskan uang dengan yang tidak jelas. Hanya untuk pamer. Apa salah aku sebagai suami menegurnya. Dia langsung marah dan mengamuk ambil koper membereskan pakaian dan pergi. Aku gak akan menjemputnya, Bu kalau dia sendiri tak pulang."Ooh terny

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status