Share

BAB 18 Fitnah Lia

Kini Marya nampak sibuk menyiapkan makan malam untuk ibu mertua, Nara, dan juga tamu yang mengaku pernah hampir dinikahi oleh suaminya itu.

Setelah selesai memasak semua hidangan, ia mulai menata makanan itu di atas meja makan. Dirinya hanya melakukan semua itu seorang diri, sesuai dengan pintaan Wasida.

"Haduh ... lama banget cuma nata makanan doang," protes Wasida melihat cara kerja Marya yang menurutnya sangat lambat.

"Maaf Buk, ini sudah siap semua," ucap Marya memberi tahu, ucapan itu sama sekali tak dihiraukan oleh Wasida.

"Ayo makan yang banyak Lia, jangan malu-malu di rumah ibuk, anggap saja rumah sendiri," tutur Wasida, jujur perkataannya membuat hati kecil Marya merasa iri.

"Iya Buk," jawab Lia dengan senyuman.

"Ngapain kamu masih berdiri di sini? sana ke dapur atau kemana gitu, mual saya liat kamu," seru Wasida, hal itu membuat Marya semakin tak memiliki harga diri di hadapan Nara maupun Lia.

Wanita malang itu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status