Share

Misteri Kecelakaan Brandon

“Iya, Mas. Sebentar lagi saya naik ke atas,” pungkas Nadzifa sebelum mematikan sambungan telepon.

Keduanya saling berbagi pandang dalam hening. Suasana mendadak canggung ketika tidak ada sepatah kata pun yang terucap di antara mereka berdua. Hanya sorot mata yang mengutarakan betapa dalam rindu yang mereka rasakan.

Andai saja ini bukan lobi rumah sakit, Farzan sudah memeluk Nadzifa dengan erat. Mencurahkan semua kerinduan yang terasa satu bulan belakangan. Dia berjanji tidak akan melepaskan gadis itu lagi.

Netra hitam Nadzifa tampak berkaca-kaca, sebelum bulir bening menetes di pipi tirusnya. Setelah memasukkan ponsel ke dalam sling bag, ia menyeka air itu dengan telapak tangan.

“Kamu ke mana aja, Zi?” desis Farzan tercekat.

Akhirnya ia bisa berjumpa lagi dengan gadis yang mampu membuat perhatian seorang Farzan Harun teralihkan. Sosok yang menghiasi pikirannya tiga bulan terakhir.

Nadzifa menundukkan kepala,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status