Share

Bab 24

last update Huling Na-update: 2025-05-25 13:50:31

Sudah lebih tiga minggu Joandra berada di Medan. Sore ini dia akan kembali ke Jakarta. Sudah cukup hari-harinya diisi dengan kegalauan. Dia memang sudah kehilangan Utami, tapi hidup terus berlanjut. Joandra tidak mungkin begini selamanya. Dia harus meneruskan hidupnya walau hari-hari sangat berat tanpa ada Utami di sebelahnya. Selama ini Utamilah support system-nya. Utami yang mendukung dalam hal apa pun.

"Abang! Abang sama Kak Tami kok udah nggak follow-follow-an? Foto Abang juga udah nggak ada di sosmed Kak Tami."

Joandra terkejut ketika mendengar suara Lovita yang berjalan mendekat menghampirinya. Adik-adiknya memang mengikuti Utami di media sosial sehingga tahu perkembangan hubungan mereka.

"Nggak usah kepo kenapa sih, Dek? Penting ya meriksa siapa follow siapa?"

"Ih, aku nggak kepo," jawab Lovita sewot. "Tapi postingan Kak Tami lewat di feed aku. Aku iseng-iseng buka dan ngeliat foto-foto kalian udah nggak ada. Kok bisa? Jangan bilang Abang lagi bertengkar sama Kak Tami. Jangan y
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 53

    Utami tidak mengira jika reaksi yang akan dia terima dari Joandra adalah pelukan hangat seperti ini. Pelukan yang sudah bertahun-tahun Utami rindukan.Utami balas dengan melingkarkan tangannya ke tubuh Joandra. Dia menahan agar air matanya tidak menetes."Maaf untuk apa, Jo?" lirihnya dalam pelukan Joandra.Banyak yang ingin Joandra sampaikan. Tak sedikit hal yang ingin dia ungkapkan. Bahwa kata maaf tadi adalah mewakili seluruh kesalahannya yang tidak terhitung dan mungkin tidak akan pernah termaafkan.Kemudian yang terucap dari mulutnya adalah, "Maaf karena aku membuat semua ini terjadi.""Kamu nggak salah, Jo. Kamu sudah melakukan apa yang semestinya kamu lakukan," balas Utami dengan pelukan yang lebih erat.Utami tidak ingin semua ini berakhir. Dia masih ingin berada lebih lama lagi di pelukan Joandra. Namun harapannya tak terkabul.Bagai disadarkan oleh kenyataan, Joandra melepaskan Utami dari dekapannya. Mereka sedang berada di ruang publik. Joandra tidak ingin menambah masalah

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 52

    Hampir dua minggu lamanya Joandra berada di Medan. Begitu kondisinya pulih lelaki itu kembali ke Jakarta dan memulai aktivitasnya seperti sediakala. Berhubung pemilu sudah selesai maka Joandra lebih banyak menghabiskan hari-harinya di LBH Justicia. Tempatnya mengabdi selama ini."Bang, ada surat buat lo." Angga memberi amlop pada Joandra.Lelaki itu menerimanya, melihat nama pengirim dengan seksama kemudian membaca isi surat tersebut."Astaga." Itu kata pertama yang berhasil keluar dari mulut Joandra setelah membaca surat tersebut."Kenapa, Bang?" Angga bertanya ingin tahu."Gue dipanggil Peradi," beritahu Joandra. Peradi adalah organisasi yang menaungi para advokat di Indonesia."Masalahnya?""Kayaknya ada yang ngelaporin gue, katanya gue ngelanggar kode etik sebagai advokat.""Adaaa aja masalahnya." Angga ikut geram mengetahuinya. Seakan tidak cukup dengan mencelakai Joandra, orang-orang masih ingin menjatuhkannya dengan cara yang lain.Joandra hanya bisa tersenyum kecut. Dia tahu.

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 51

    Sidang hari ini berlangsung panas. Pihak penggugat dan tergugat keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Masing-masing dari mereka merasa berada di jalan yang paling benar dan bersikukuh mempertahankan pendirian masing-masing. Beberapa kali sidang terinterupsi karena Daniel yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Sedangkan Joandra tetap terlihat tenang meski adu argumen seperti ini tidak hanya membutuhkan pikiran namun juga menguras energinya. Terlalu banyak berbicara memicu perasaan perih bekas operasi di perutnya. Namun, Joandra menyimpan dari orang-orang. Dia tidak boleh cengeng karena akan membuatnya lemah. Itu hanyalah bekas operasi. Semua orang yang pernah mengalami operasi pasti pernah merasakannya.Dari tempat duduknya Utami memerhatikan Joandra. Khawatir laki-laki itu akan tumbang saat sidang sedang berlangsung. Tapi syukurlah. Yang ditakutkannya tidak terjadi. Joandra baik-baik saja sampai sidang berakhir.Satu demi satu orang-orang yang menghadirinya keluar dari ruangan. Sid

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 50

    Joandra memejamkan matanya. Tidak sanggup membalas Utami yang saat ini sedang menatapnya. Bukan hanya itu saja. Selain tangannya yang menggenggam jemari Joandra, tangannya yang lain menelusup ke setiap helai rambut laki-laki itu lalu membelainya dengan lembut.Perasaan malu dan bersalah menghimpit dada Joandra. Malu karena Utami sudah memberi pertolongan sampai sebegininya sedangkan besok dia harus menghadapi orang tua gadis itu. Juga merasa bersalah lantaran terlalu sering menyakiti Utami.“Sakit, Jo?” tanya Utami saat melihat Joandra meringis sembari menyentuh perutnya.“Sedikit,” jawab laki-laki itu. Seharusnya saat ini dia berada di tempat yang nyaman dan melalui masa-masa perawatan di bawah pengawasan tenaga medis.“Sabar ya, Jo. Ini nggak akan lama kok. Sebentar lagi kita nyampe.” Utami ikut meringis melihat ringisan di wajah Joandra. Meskipun waktu tempuh dengan menggunakan pesawat pribadi lebih singkat dibandingkan pesawat komersial, namun detik demi detik waktu terasa begitu

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 49

    Utami mengendarai mobilnya dalam temaram malam dengan perasaan galau. Sisa-sisa hujan yang sudah berhenti masih membasahi jalan tidak ada apa-apanya dengan air mata yang mengalir di pipi Utami saat ini. Utami mengkhawatirkan kondisi Joandra. Yang terjadi saat ini sudah sangat buruk. Utami tidak ingin yang lebih buruk lagi menimpa lelaki itu.Kaki Utami begitu gemetar saat gadis itu mengayunkan langkah menyusuri koridor rumah sakit. Tepat di depan IGD Utami menemukan Panji sedang bercakap-cakap dengan seseorang yang Utami tidak tahu siapa. Mengetahui kemunculan Utami, Panji beralih padanya. Lelaki itu terlihat lega mengetahui Utami akhirnya bersedia datang."Gimana keadaan Jo?" buru Utami cepat."Lagi dioperasi, Mbak.""Kejadiannya gimana?" tanya Utami lagi."Gue baru pulang terus ngeliat rumah dalam keadaan gelap. Terus ... gue ngeliat Bang Jo dalam keadaan nggak sadarkan diri di depan rumah. Ada luka tusukan di perutnya. Dan itu baru banget. Kayaknya kejadiannya nggak lama sebelum gu

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 48

    Utami memijit-mijit pelipisnya. Kepalanya bertambah berat sekarang. Aruna sudah pergi bersama kebenciannya pada Utami. Lalu sekarang tinggallah Utami menghadapi Maudy dan Jennifer yang mencak-mencak memarahinya."Mami nggak nyangka kalau dialah dalang di balik semua ini. Demi apa pun Mami menyesal pernah membiarkan kamu pacaran dengan dia.""Aku yakin, dia pasti mau balas dendam karena dulu kalah ngelawan Om Wira," kata Jennifer mengompori."Dan kali ini nggak akan berubah. Dia akan tetap kalah.""Untung Ci Tami putus sama dia. Aku nggak akan rela ada pengkhianat menyelinap ke dalam keluarga kita. Lagian kenapa sih dulu Ai biarin Ci Tami pacaran sama orang itu?"Maudy memandang ke arah Utami dengan tatapan sebalnya. "Bukannya dibiarin tapi Tami-nya yang nggak mau dilarang. Sekarang lihat sendiri akibatnya kan? Orang yang kamu bela dan kamu cintai mati-matian ternyata adalah orang yang ingin menghancurkan kita. Kalau tahu begini dari dulu Mami nggak akan pernah mengizinkan kamu berhubu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status