Home / Romansa / Mendadak Dinikahi CEO Arogan / 05. menghitung mundur

Share

05. menghitung mundur

last update Last Updated: 2024-06-14 13:52:59

“WHA? JANGAN BERCANDA DEH, OM! SAYA INI MASIH DI BAWAH UMUR,” pekik Zea dan secara spontan menjauhkan dirinya dari Natan.

“Saya tidak bercanda, kalau Pak Abraham tidak bisa melunasi hutang-hutangnya maka saya akan menjebloskan Pak Abraham ke penjara.” Natan sengaja menjeda kalimatnya lalu maju satu langkah dan berhenti setelah jaraknya dengan Zea tersisa beberapa senti saja. “Kecuali kalau kamu mau menikah dengan saya gadis kecil.”

Glek!

Zea menelan ludahnya yang terasa kelu, Zea dibuat kehabisan kata-kata karena pilihan dari Natan sangat sulit untuk Zea pilih.

“Ma-maaf, Tuan Zibrano. Tolong jangan libatkan putri saya.” Abraham memberanikan diri untuk bicara walaupun terbata. “Saya rela di penjara asalkan jangan libatkan Zea dalam urusan melunasi hutang saya.”

“MAS!” bentak Monic tanpa disengaja.

Saat melihat Natan menoleh padanya, Monic menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia tidak setuju dengan keputusan sang suami.

Zea melirik Monic lalu mendelik dan mencibir dengan sinis tanpa diketahui oleh Abraham dan Monic sendiri.

“Pasti dia nggak bolehin papa belain gue tuh,” tebak Zea dengan muka sinis.

Tapi percayalah hati Zea hancur saat ibu tirinya itu mencoba untuk menghentikan ayah kandungnya sendiri yang tidak ingin mengorbankan Zea demi melunasi hutang.

“Ada apa lagi, Ma? Ada yang salah dengan kata-kata Papa?” Abraham menatap sang istri dengan wajah lelah.

Abraham tau pasti istrinya itu sangat keberatan dengan keputusan yang dia pilih.

“Cara kamu nggak salah, Mas. Aku juga nggak mau kalau Zea harus menikah demi melunasi hutang-hutang kita, tapi coba Mas pikirin nasib Zea dan Maizura juga kalau kamu di penjara.” Suara Monic melunak saat sadar ia sudah melakukan kesalahan dengan membentak suaminya. “Siapa yang bakal biayain uang sekolah mereka kalau kamu di penjara? Siapa yang bakal hidupin mereka kalau nggak ada kamu? Memang masih ada aku, tapi aku bisa kerja apa supaya mereka tetap bisa makan dan sekolah?"

Abraham terdiam memikirkan kalimat Monic yang sangat benar adanya, tapi Abraham juga tidak mungkin mengorbankan masa depan Zea untuk melunasi hutangnya, sedangkan saat ini Abraham tidak punya cukup uang untuk melunasi semua hutang-hutangnya.

Lagian Abraham juga merasa tidak rela dan tidak tega jika membiarkan Zea---putri yang sangat ia sayangi harus menikah dengan cara seperti ini. Apalagi, putrinya itu tidak mencintai atasannya itu sama sekali.

“Saya tidak apa-apa di penjara, Tuan. Tolong jangan libatkan putri saya, dia masih sangat kecil dan saya sudah punya janji dengan almarhumah ibunya untuk memastikan Zea tetap bahagia dengan cara apapun,” ucap Abraham dan Monic hanya bisa pasrah mendengar keputusan sang suami.

Monic tidak akan membantah lagi karena ia tau bahwa Abraham tengah dihadapkan dengan pilihan yang sulit, Abraham hanyalah seorang ayah yang tidak ingin anaknya dikorbankan dalam hal apapun.

Apalagi kali ini Zea dipertaruhkan sebagai alat pelunas hutang, gila saja kalau seandainya Abraham rela mengorbankan anaknya sendiri demi bisa bebas dari jeratan hukum.

“Baik, akan saya telpon polisi sekarang juga, semua keputusan saya serahkan ke keluarga ini. Silahkan pikirkan kembali sebelum benar-benar diputuskan, karena kalau sudah saya laporkan dan kalau Pak Abraham sudah berada di penjara … maka saya tidak akan mencabut tuntutan ini kalau seandainya ada yang berubah pikiran.”

Natan sengaja melirik Zea sekilas setelah menyelesaikan kalimatnya.

Darren geleng-geleng kepala sambil terkikik geli. ‘Dasar predator ganas, bisa-bisanya dia malah berencana menghasut anak Abraham secara tidak sung.’ Lagi-lagi Darren bisa menebak rencana apa yang ada di dalam otak sahabat sekaligus atasannya itu.

Abraham membuang nafas kasar sebelum berkata, “Hubungi saja pihak kepolisian, Tuan. Saya tidak akan berubah pikiran.” Abraham sudah sangat mantap dengan keputusannya.

“Baik.” Natan mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mengambil ponsel dari dalam saku jas mewah yang ia pakai.

Di saat Natan benar-benar akan menghubungi polisi, tapi tiba-tiba ….

“Tunggu!” Zea mencegah dengan suara lantang dan mata yang memerah.

Demi Tuhan, Zea tidak akan tega jika papa-nya yang sudah berumur dan sering terkena asam urat itu harus menghabiskan sisa hidup beliau di penjara.

‘Gue harus gimana ya, Tuhan?’ jerit Zea di dalam hati.

Ini benar-benar keputusan yang sulit untuk Zea ambil. Di satu sisi, Zea tidak mau kalau sang ayah harus mendekam di penjara. Tapi di sisi lain, Zea juga tidak ingin menikah dengan bos papa-nya itu. Zea masih punya Akas selaku kekasih yang masih cintai.

Kalau Zea menikah dengan Natan, lalu bagaimana dengan nasib hubungannya dengan Akas?

‘Haish, gue bingung harus ngapain. Apa ini yang namanya kayak makan buah simalakama?’ Zea benar-benar tidak bisa memilih satupun pilihan yang Natan berikan.

“Kenapa? Apa kamu punya keputusan lain?” Natan menahan senyum saat bisa melihat ada raut keraguan di mata Zea.

Natan berpikir, masih akan ada kesempatan untuk dirinya menikah dengan Zea lewat jalur bayar hutang ini.

“Om tega banget sih kasih saya dua keputusan seberat ini? Saya ini masih kuliah loh, Om. Apa Om tega saya harus berhenti kuliah gara-gara menikah sebelum waktunya?” Zea menatap Natan dengan tatapan mengiba.

Zea berharap atasan papa-nya itu akan tetap memberi papa-nya keringanan dan tidak harus melibatkan penjara.

“Yang bilang kamu akan berhenti kuliah kalau menikah dengan saya itu siapa?” Natan menjitak jidat Zea karena merasa gemas mendengar Zea beramsumsi seperti itu.

“Sakit tauk, Om. Belum apa-apa Om udah KDRT aja, gimana kalau nanti.” Zea mengusap jidatnya yang baru saja mendapatkan jitakan cinta dari Natan. “Lagian gimana saya nggak akan putus kuliah kalau Om ajak nikah? Emang Om mau biayain kuliah saya? biaya kuliah saya mahal loh, Om." Zea melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sangat mudah sekali untuk Natan jawab.

“Kalau kamu nikahnya sama saya, maka tidak akan ada kesulitan lagi yang akan menimpa kamu. Justru, kamu akan dihargai di kampus karena menjadi istri seorang Jonathan. Soal biaya kuliah, satu milyar dalam sebulan pun mampu saya bayar, Zea.” Natan menjelaskan begitu ringan seperti tidak ada beban.

Tapi tidak dengan Zea yang merasa sangat terbebani.

“Om mah enak tinggal ngomong aja, lagian apa sih yang Om cari dari saya? Saya ini cuma orang biasa yang nggak sederajat sama, Om. Dan juga saya nggak cinta sama, Om,” cicit Zea di akhir kalimatnya.

“Kalau kita sudah menikah maka derajat kamu akan sama seperti saya, derajat kamu akan saya angkat sehingga nanti semua orang akan menghormati kamu seperti mereka menghormati saya.” Natan tidak hilang akal untuk menjawab.

“ini nonton live Drama korea bertema ikan terbang yang sesungguhnya, Judulnya predator gila yang mencoba menjerat gadis kecil dengan alasan hutang.” Darren bertopang dagu demi menonton negosiasi asmara Antara Natan dan Zea.

Sedangkan Monic dan Abraham hanya bisa menonton saja, mereka benar-benar melimpahkan semuanya kepada keputusan yang akan Zea ambil.

“Meskipun Om itu tampan dan kaya, tapi sayangnya saya nggak tertarik, Om. Saya udah punya pacar yang saya cintai asal Om tau,” cetus Zea.

Natan menyeringai mendengar kata ‘pacar’ yang Zea sebutkan dengan bibir indahnya itu.

“Kamu kira saya peduli dengan hal itu? Tidak sama sekali.” Natan menatap Zea dengan mata tajamnya tapi Zea sama sekali tidak merasa takut.

Toh, Natan juga sama-sama makan nasi seperti dirinya ya ‘kan?

“Saya tidak memaksa kamu, Cantik. Saya hanya akan memenjarakan papa kamu kalau kamu menolak menikah dengan saya dan kalau kalian tidak bisa membayar hutang itu sekarang juga.”

Ucapan Natan membuat Zea memalingkan wajah karena merasa muak.

‘Dasar cowok sinting! Bilangnya nggak maksa, tapi pilihannya sesulit itu. Kalau ngubur dia hidup-hidup kira-kira bisa nggak ya?’ celoteh Zea dalam hati.

“Saya tidak punya banyak waktu lagi untuk diskusi dengan kamu di sini, putuskan dalam tiga detik atau saya benar-benar akan menghubungi polisi.” Natan kembali membuat Zea merasa tertekan.

“Tiga ….”

Zea daim sambil menggigit kuku jari telunjuknya karena masih bingung harus menjawab apa.

“Dua ….”

Sura Natan kembali terdengar dan hal itu sangat membuat Zea dilemma.

“Sat---“

“Oke fine, saya mau menikah sama Om asal papa saya nggak di penjara,” sela Zea.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   101. Selesai

    “A-air!”Deg!Zea menghentikan tangisnya mendengar suara yang tak asing di telinganya.Zea mengangkat kepala dan mengakibatkan menatap mata Natan yang mulai bergerak.“Mas! Kamu denger aku?” Zea berdiri dan memegang bahu Natan.“Ha-haus, aku butuh air.”Mata Natan mulai terbuka sempurna, suaranya terdengar sangat serak dan lirih.Zea menangis haru, Zea memencet tombol yang langsung terhubung pada Dokter yang selama ini menangani Natan.“Bentar ya, Mas. Sabar dulu, kita tunggu Dokter.” Zea mengusap punggung tangan Natan.Tangan Zea bergetar merasa terkejut dan sangat bahagia karena Natan akhirnya sadar juga.Natan tidak memberikan jawaban apa-apa, dia terlihat masih linglung.Akas dan Alea yang sejak tadi memang sudah berada di ruangan ICU dibuat terkejut melihat dokter dan dia orang suster berlari ke dalam ruangan yang sedang mereka jaga.“A-ada apa ini?” Alea terbata.

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   100. Air mata

    “Mana keluarga pasien atas nama Zea Veronica Zibrano?”Abraham langsung berdiri. “Saya ayah, Dok.”“Suaminya ke mana? Kami butuh berbicara dengan suaminya.” Dokter itu malah menanyakan Natan.“Suami putri saya dengan sakit, Dok. Dia koma dan tidak bisa datang ke sini, jadi saya yang akan menjadi wali putri saya.” Abraham menjawab dengan tegas.Dokter kandungan itu mengangguk, tadi sempat terjadi kehebohan karena Zea jatuh pingsan. Tidak hanya itu, Zea juga mengalami pendarahan hebat yang membaut semua orang cemas bukan main.“Karena darahnya masih terus keluar tapi pasien belum juga sadarkan diri, maka kami menyarankan untuk melakukan operasi Caesar. Detak jantung bayinya sudah melemah, sebaiknya bayinya segera dikeluarkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Deg!Tubuh Abraham langsung melemas mendengar itu.Cobaan apalagi yang sudah Tuhan persiapan untuk Zea, pikirnya.“Lakukan apapun asalkan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   99. Koma

    Malam ini Nathan benar-benar menepati janjinya untuk membawa sang istri jalan-jalan di sekitar kompleks Mansion mereka.Sampai tiba di taman Mansion yang sudah disulap menjadi begitu indah oleh Natan sebelumnya, data mengajak Zea untuk duduk berdua di sana."Gimana? Kamu suka kejutan dari aku?" tanya Natan kepada Zea yang sejak tadi tidak banyak bersuara karena terlalu terpesona dengan keindahan kelap-kelip lampu di taman belakang mansion mereka."Suka banget, Mas. Ini wow banget, kenapa bisa Mas kepikiran sulap taman belakang jadi sebagus ini?" Zea bertanya sambil tak bosan-bosannya untuk memperhatikan keadaan sekitar."Itu tidak penting, Baby. Yang terpenting bagi aku itu kamu sudah suka dengan kejutan yang aku buat," bisik Natan.Nathan menatap lekat mata indah yang membuatnya tertarik pada Zea pada pandangan pertama."Kamu cantik sekali malam ini, bahkan bunga-bunga di sana kalah cantiknya sama kamu." Natan merasa tidak bosan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   98. Momen

    Semakin lama penyakit yang Natan derita semakin parah, Natan sudah melakukan berbagai pengobatan selama empat bulan ini meskipun masih ia rahasiakan dari Zea.“Saran saya segera beritahu keluarga Anda, Tuan. Ini bukanlah sesuatu yang wajar untuk dirahasiakan lagi, kita tidak tau sampai kapan Anda bisa bertahan dari penyakit ini.” Dokter Johan yang merawat Natan selama ini memberi saran terbaik untuk Natan.“Justru itu yang saya takutkan, Dok. Saya tidak ingin istri saya yang sebentar lagi akan melahirkan malah harus stress memikirkan saya.” Natan bimbang sekarang.Dokter Johan juga tampak diam. “Atau beritahu saja Tuan Pradipta dan juga keluarga angkat Anda.” Dokter benar-benar menyarankan agar penyakit Natan diketahui oleh keluarga terdekatnya.“Saya akan pikirkan itu nanti, jadi kapan proses pengobatan saya yang selanjutnya?” tanya Natan setelah diam agak lama.“Dua Minggu lagi dari sekarang, ini sangat beresiko. Kemungkinannya hanya ada dua, selamat atau—”“Cukup, saya tidak ingin

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   97. saat apa?

    Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Anes sudah tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna Navy pilihannya.Pada akhirnya, akad nikah lah yang menjadi akhir dari kata-kata Darren yang selalu mengatakan tidak menyukai gadis kecil yang merepotkan.“Selamat, Nes. Sekarang lo udah jadi istri orang, kurangin dikit bego lo kalau bisa. Takutnya Kak Darren bisa mati muda gara-gara kelak lo,” ucap Alea.“Nggak usah ngatain gue sekarang, Lea. Gue nggak akan berubah semudah itu, ya kali sifat yang udah tumbuh dari lama bisa gue ubah gitu aja.” Anes mengerucutkan bibirnya.Anes merasa Alea seperti meledek dirinya.“Jangan ribut sekarang, waktunya kita foto-foto.” Zea menengahi perdebatan kedua sahabatnya.“Mas, sini!” Dengan senyum lebarnya, Zea memanggil Nathan untuk mendekat ke tempat pengantin.Begitu pula dengan Alea, dia ikut memanggil Akas untuk berfoto bersama dengan mereka.Sekarang mereka bertiga sudah bukan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   96. Penyakit

    Sesuai dengan permintaan Zea, Akas benar-benar menepati janji untuk bertanggung jawab.Dengan berani, Akas membawa kedua orang tuanya ke rumah Alea dan mengakui kesalahannya pada kedua orang tua Alea.Awalnya tentu saja Surya dan Reni marah, tapi memikirkan Deva yang sedang berbadan dua, akhirnya mereka setuju untuk menikahkan Akas dengan Alea.Dan saat ini, Akas dan Alea sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Baru saja Akas melantunkan ijab kabul di depan penghulu dan para saksi pernikahannya.“Jangan nangis lagi, sekarang lo juga udah jadi istri orang. Gue nggak nyangka bentar lagi kita bakal jadi ibu bareng-bareng.” Zea memeluk Alea yang tidak berhenti menangis sejak tadi.“Lo nggak marah sama gue?”“Enggak, Lea. Gue udah punya Mas Natan, Akas udah nggak ada lagi di hati gue.” Zea tersenyum tanpa beban agar Alea tidak terus kepikiran.“Gue nggak dipeluk?” Anes mengerucutkan bibirnya.Gadis polos itu muncul

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   95. Menggebu-gebu

    "Ngaku sekarang, Alea. Yang tidur bareng gue di kode waktu itu benar-benar lo 'kan? tanya Akas langsung to the point."Nggak usah ngarang deh lo, dia nggak tahu apa-apa soal itu." Alea mengalihkan wajah.Alea tidak berani menatap mata Akas secara langsung."Kalau emang bukan elo, terus kenapa lu nggak berani natap mata gue? Tatap mata gue, Alea. Bilang sama gue kalau cewek yang waktu itu bukan Allah!" tekan Akas membuat Alea semakin tersudutkan.Alea diam, dia tidak menatap wajah Akas tapi tangannya terkepal di belakang punggungnya."Nggak usah menghindar lagi, Lea. Gue udah tahu semuanya, gue udah cari tahu sendiri. Dari CCTV lobby kamar hotel itu, cuma lo satu-satunya cewek yang yang masuk ke dalam kamar yang sama dengan kamar yang gue tempati waktu itu."Deg!Alea memegang, ia tak menyangka bahwa Akas bisa mengetahui semuanya dalam jangka waktu secepat itu.  'Sial, gue nggak kepikiran soal CCTV itu,' rutuk A

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   94. Aneh

    Tidur Natan terganggu karena dia merasa ada pergerakan di dekatnya, perlahan-lahan matanya yang sayu itu mulai terbuka dan terkejut melihat istri yang amat sangat ia rindukan ada di sampingnya.“Baby, kamu sudah pulang?” Suara serak Natan nan begitu lemah tak bertenaga membuat tangis Zea tak terbendung lagi.“Maaf, Mas. Maaf, gara-gara aku pergi Mas Natan jadi sakit begini,” sesalnya.Bak mendapatkan asupan tenaga, Natan yang tadinya lemah tidak kuat untuk bangun sendiri langsung bisa duduk tanpa bantuan orang lain.“Aku baik-baik saja, Sayang. Jangan menangis lagi.”Akas dan Darren melongo melihat aksi Natan, mereka saling tatap sesaat sebelum akhirnya mereka melongos.“Dasar kang bucin,” maki Akas.Sejak tadi ia direpotkan mengurus Natan yang seperti orang yang akan mati besok, eh tahunya sekarang pas di depan istrinya Natan malah sok kuat padahal aslinya masih lemah.“Tembok kalua dikasih nyawa ya begitu, man

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   93. Menyesal

    Diam-diam Alea mengaktifkan ponselnya dibagi buta, baru 1 menit Alea mengaktifkan ponselnya. Benda tersebut dan sumber bunyi sehingga Alea harus bergerak pergi meninggalkan kamar hotel agar kedua sahabatnya tidak memarahi nya habis-habisan karena mengaktifkan ponsel.“Apa?” tanya Alea langsung to the point.     “Akhirnya nomer lo aktif juga.” Alea bisa mendengar jelas helaan nafas lega seseorang dari seberang sana. “Kalian di mana? Semua orang sibuk nyariin kalian yang menghilang tiba-tiba.”“Bukan urusan lo.” Alea membalas dengan sinis.  “Lo kenapa gini sih sama gue? Pulang, Lea. Kalian bikin semua orang khawatir tau nggak?” Suara Akas melembut.Dia tidak ingin menyakiti hati Alea meskipun sedang dalam keadaan kesal.“Nggak akan, dan satu lagi. Gue harap gue pulang nanti lo nggak pingsan pas denger kabar yang gue bawa.”Tut.Alea mematikan ponselnya kembali, ia tidak ingin keberadaan mereka bisa dilacak oleh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status