Share

04. WHAT?

last update Huling Na-update: 2024-06-14 13:52:02

Natan menggerakkan lehernya untuk menoleh ke samping karena suara itu berasal dari sampingnya.

Natan tertegun melihat seorang gadis berambut panjang yang dibuat Curly di ujungnya sedang menutup pintu kamarnya lalu berjalan mendekat ke arh Natan.

“Masya Allah! Ini bidadari turun dari mana?” Darren ternganga sambil menatap gadis yang masih memakai name tag dari salah satu universitas ternama itu tanpa berkedip.

Sedangkan Natan juga masih memperhatikan gadis cantik itu tanpa berkedip, baru kali ini seorang Jonatan Zeondra Zibrano dibuat pangling melihat kecantikan yang gadis itu miliki.

Tubuh tinggi dengan body bak gitar spanyol membuatnya terlihat seperti model internasional meskipun hanya mengenakan pakaian formal kampus, rambut panjang yang ia buat Curly di ujungnya, kulit putih bersih bak susu, hidung mancung, bibir tipis berwarna merah muda alami, dan bola matanya yang berwarna abu-abu membuat gadis itu lebih layak disebut bidadari dibandingkan manusia biasa.

Dia Adalah Zea Veronica Alghatama---putri sulung Abraham dari istri pertamanya yang sudah meninggal karena gagal ginjal kronis.

Natan berhasil dibuat terpesona pada pandang pertama oleh gadis kecil yang saat ini sudah berada tepat di dekatnya.

“Kenapa natapnya gitu banget, Om? Om suka sama saya? Saya tau kok kalau saya ini cantik, tapi maaf ya, Om! Selera saya bukan, Om.” Zea mengibaskan rambut panjangnya dan bergaya sok cantik meskipun sebenarnya Zea memang cantik.

‘Menarik.’ Natan tersenyum penuh makna saat sebuah ide cemerlang mampir di otak cerdasnya.

Kecerewetan Zea benar-benar sangat lucu di mata Natan.

Natan masih terus menatap Zea dengan pandangan yang sangat kentara akan rasa tertarik, dan semua itu tak luput dari pantauan Darren.

‘Dasar pedofil! Ternyata anak kuliahan speak anaknya Abraham ini tipe predator yang satu ini,’ cibir Darren dalam hati.

Darren benar-benar tak menyangka bahwa tipe pengusaha sukses seperti Natan ini adalah gadis kecil yang sepertinya akan sangat merepotkan kalau dijadikan pasangan apalagi teman hidup.

‘Kalau saya sih ogah suka sama anak kecil, mana manggilnya Om lagi? Kalau ada yang sama-sama dewasa ngapain harus sama bocah yang pastinya bakal bikin ribet.’ Secara tak langsung Darren mengatakan bahwa anak kuliahan sama sekali bukan tipe dia.

Darren terus memperhatikan wajah Zea lamat-lamat dengan alis berkerut saat menyadari sesuatu. “Kayaknya gue nggak asing sama muka cewek ini, kira-kira gue pernah ketemu atau liat dia di mana, ya?” Darren bergumam lirih tanpa ada seorangpun yang mendengar suaranya.

Sampai beberapa saat setelahnya, mata Darren membulat sempurna saat ia sudah bisa mengingat di mana ia pernah melihat Zea. Daren merogoh saku celananya lalu mengeluarkan handphone mahalnya dari sana. Darren melihat sebuah foto lalu membandingkan gadis yang ada di dalam ponselnya itu dengan wajah Zea.

‘Fiks dia orang yang sama dengan yang di foto ini,’ batin Darren yang sejujurnya masih setengah percaya dengan kenyataan yang ada, ‘ini memang sebuah kebetulan yang sangat menguntungkan buat Natan,’ lanjutnya sambil menyembunyikan senyumannya.

“Nat!” Darren mencolek pundak Natan untuk mengalihkan perhatian Natan dari gadis kecil yang sepertinya akan berpengaruh besar dalam hidup Natan untuk ke depannya.

Natan menatap Darren dengan sebelah alis terangkat seakan bertanya ada apa, tapi karena si bos kaya raya yang satu ini sangat anti berbicara karena menurutnya berbicara itu hanya akan membuang-buang air liur saja. Maka dari itu, Natan hanya bertanya lewat bahasa isyarat saja.

“Coba kamu lihat gadis yang di foto ini!” pinta Darren.

Meskipun sejujurnya Natan bingung kenapa Darren tiba-tiba meminta untuk melihat ponsel sahabatnya itu, Natan tetap mengarahkan matanya ke layar benda canggih milik Darren.

Dahi Natan berkerut melihat foto sepasang remaja di depan gerbang universitas yang tersenyum manis ke arah kamera. Kalau dilihat dari pose foto mereka yang terlihat begitu romantis, sepertinya mereka itu adalah pasangan yang saling mencintai.

“Dia gadis yang sama dengan yang di foto ini,” beritahu Darren.

“Dari mana kamu dapat foto ini?” Tangan Natan terkepal erat karena merasa tak suka melihat gadis yang telah membuatnya tertarik itu berpose se-mesra itu dengan pria lain.

Bisa dikatakan Natan cemburu melihat foto itu.

“Ini foto anak Aseng yang dikirim oleh mata-mata kita, gadis itu adalah kekasih anak Aseng.”

Natan menunjukkan wajah kaget selama beberapa saat sebelum akhirnya Natan kembali menyeringai penuh makna.

‘Semakin menarik, sambil menyelam minum air. saya bisa dapat dua keuntungan sekaligus dari kasus ini.’ Rencana di otak Natan semakin tersusun dengan matang dan sempurna.

“Jawab atuh, Om! Kenapa malah diskusi, sih? Memangnya papa saya punya utang berapa sampai harus di penjara segala?” Zea masih melayangkan pertanyaan yang sama pada Natan karen tak kunjung mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Sedangkan Abraham dan Monic kembali saling pandang melihat sifat Zea yang tidak seperti biasanya. Zea begitu banyak bicara dan terlihat seperti gadis ceria, tidak seperti Zea yang dingin seperti Zea yang mereka lihat di rumah selama ini.

Apa seperti itu sifat asli Zea? Pikir keduanya.

“Pertama, jangan panggil saya Om karena saya bukan adik ayah atau ibu kamu! Kedua, kalau saya beritahu pun kamu tidak akan bisa membayar hutang papa kamu,” ujar Natan begitu arogan membuat Zea mendelik.

“Sombong amat mentang situ bos-nya, apa susahnya sih kasih tau nominalnya? Walaupun gue nggak bisa bayar seenggaknya ‘kan gue bisa tau jumlah hutang bokap gue itu berapa.” Karena terlampau kesal, akhirnya ke luar sudah bahasa gaul Zea yang sejak tadi ia sembunyikan.

“Kak! Emang utang papa saya berapa, sih? Saya muak nanya sama orang arrogant itu.” Zea memilih bertanya pada Darren yang ia yakini adalah sekutu dari si pak CEO arrogant ini.

Zea begitu berani menunjuk Natan dengan dagunya tanpa rasa takut sedikitpun.

Untuk apa takut? Toh si Natan juga makan nasi sama seperti dirinya. Hanya kasta si kaya dan si miskin yang menjadi pembeda di antara mereka.

Natan hanya bisa mendelik sinis melihat kelakuan Zea.

‘Dia manggil Darren Kakak? Tapi kok dia manggil gue Om, padahal wajah gue sama wajah Darren juga tuaan wajahnya Darren. Atau dia itu sengaja?’ batin Natan melayangkan protes karena merasa terganggu dengan panggilan Zea untuknya.

“Kira-kira sekitar lima ratus jutaan lah,” Jawab Darren sembari mengingat-ingat.

“WHAT? KAKAK SERIUS?” pekik Zea.

Keluar sudah suara delapan oktaf Zea. Mata Zea melotot setelah mendengar nominal yang disebutkan oleh Darren.

“Jaga suara kamu, Zea! Nggak enak sama atasan Papa,” tegur Abraham yang merasa tidak enak pada Natan dan Darren karena suara Zea yang melengking itu.

‘Oh, jadi namanya, Zea? Nama yang cantik, sama seperti orangnya,’ puji Natan dalam hati.

Zea sama sekali tidak menghiraukan teguran papa-nya, Zea justru sibuk dengan isi pikirannya yang sedang melayang ke mana-mana.

Yang Zea pikirkan adalah, ke mana perginya uang dua ratus juta yang dipinjam oleh papa-nya?

Rumah gini-gini aja bentuknya dari dulu, mobil cuma punya satu. Itupun uangnya dari hasil nabung papa-nya selama bertahun-tahun.

Lantas untuk apa papa-nya meminjam uang sebanyak itu dari perusahaan?

“Saya nggak mungkin bohong soal hal se-serius ini. Kalau Pak Abraham tidak bisa melunasi semua hutangnya hari ini juga, maka dengan berat hari pihak perusahaan harus melaporkan Pak Abraham ke polisi.”

Zea benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata mendengar apa yang baru saja keluar dari mulut Darren.

“Apa nggak ada cara lain selain memenjarakan papa saya?” Wajah Zea berubah serius.

Sepertinya posisi papa Zea benar-benar terancam sekarang.

“Ada,” balas Natan begitu singkat dengan muka datarnya.

“Gimana caranya, Om? Kalau saya bisa maka akan saya lakukan asalkan papa sayanggak di penjara.”

“Menikah dengan saya maka semua hutang papa kamu akan saya anggap lunas.”

“WHAT!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   101. Selesai

    “A-air!”Deg!Zea menghentikan tangisnya mendengar suara yang tak asing di telinganya.Zea mengangkat kepala dan mengakibatkan menatap mata Natan yang mulai bergerak.“Mas! Kamu denger aku?” Zea berdiri dan memegang bahu Natan.“Ha-haus, aku butuh air.”Mata Natan mulai terbuka sempurna, suaranya terdengar sangat serak dan lirih.Zea menangis haru, Zea memencet tombol yang langsung terhubung pada Dokter yang selama ini menangani Natan.“Bentar ya, Mas. Sabar dulu, kita tunggu Dokter.” Zea mengusap punggung tangan Natan.Tangan Zea bergetar merasa terkejut dan sangat bahagia karena Natan akhirnya sadar juga.Natan tidak memberikan jawaban apa-apa, dia terlihat masih linglung.Akas dan Alea yang sejak tadi memang sudah berada di ruangan ICU dibuat terkejut melihat dokter dan dia orang suster berlari ke dalam ruangan yang sedang mereka jaga.“A-ada apa ini?” Alea terbata.

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   100. Air mata

    “Mana keluarga pasien atas nama Zea Veronica Zibrano?”Abraham langsung berdiri. “Saya ayah, Dok.”“Suaminya ke mana? Kami butuh berbicara dengan suaminya.” Dokter itu malah menanyakan Natan.“Suami putri saya dengan sakit, Dok. Dia koma dan tidak bisa datang ke sini, jadi saya yang akan menjadi wali putri saya.” Abraham menjawab dengan tegas.Dokter kandungan itu mengangguk, tadi sempat terjadi kehebohan karena Zea jatuh pingsan. Tidak hanya itu, Zea juga mengalami pendarahan hebat yang membaut semua orang cemas bukan main.“Karena darahnya masih terus keluar tapi pasien belum juga sadarkan diri, maka kami menyarankan untuk melakukan operasi Caesar. Detak jantung bayinya sudah melemah, sebaiknya bayinya segera dikeluarkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Deg!Tubuh Abraham langsung melemas mendengar itu.Cobaan apalagi yang sudah Tuhan persiapan untuk Zea, pikirnya.“Lakukan apapun asalkan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   99. Koma

    Malam ini Nathan benar-benar menepati janjinya untuk membawa sang istri jalan-jalan di sekitar kompleks Mansion mereka.Sampai tiba di taman Mansion yang sudah disulap menjadi begitu indah oleh Natan sebelumnya, data mengajak Zea untuk duduk berdua di sana."Gimana? Kamu suka kejutan dari aku?" tanya Natan kepada Zea yang sejak tadi tidak banyak bersuara karena terlalu terpesona dengan keindahan kelap-kelip lampu di taman belakang mansion mereka."Suka banget, Mas. Ini wow banget, kenapa bisa Mas kepikiran sulap taman belakang jadi sebagus ini?" Zea bertanya sambil tak bosan-bosannya untuk memperhatikan keadaan sekitar."Itu tidak penting, Baby. Yang terpenting bagi aku itu kamu sudah suka dengan kejutan yang aku buat," bisik Natan.Nathan menatap lekat mata indah yang membuatnya tertarik pada Zea pada pandangan pertama."Kamu cantik sekali malam ini, bahkan bunga-bunga di sana kalah cantiknya sama kamu." Natan merasa tidak bosan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   98. Momen

    Semakin lama penyakit yang Natan derita semakin parah, Natan sudah melakukan berbagai pengobatan selama empat bulan ini meskipun masih ia rahasiakan dari Zea.“Saran saya segera beritahu keluarga Anda, Tuan. Ini bukanlah sesuatu yang wajar untuk dirahasiakan lagi, kita tidak tau sampai kapan Anda bisa bertahan dari penyakit ini.” Dokter Johan yang merawat Natan selama ini memberi saran terbaik untuk Natan.“Justru itu yang saya takutkan, Dok. Saya tidak ingin istri saya yang sebentar lagi akan melahirkan malah harus stress memikirkan saya.” Natan bimbang sekarang.Dokter Johan juga tampak diam. “Atau beritahu saja Tuan Pradipta dan juga keluarga angkat Anda.” Dokter benar-benar menyarankan agar penyakit Natan diketahui oleh keluarga terdekatnya.“Saya akan pikirkan itu nanti, jadi kapan proses pengobatan saya yang selanjutnya?” tanya Natan setelah diam agak lama.“Dua Minggu lagi dari sekarang, ini sangat beresiko. Kemungkinannya hanya ada dua, selamat atau—”“Cukup, saya tidak ingin

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   97. saat apa?

    Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Anes sudah tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna Navy pilihannya.Pada akhirnya, akad nikah lah yang menjadi akhir dari kata-kata Darren yang selalu mengatakan tidak menyukai gadis kecil yang merepotkan.“Selamat, Nes. Sekarang lo udah jadi istri orang, kurangin dikit bego lo kalau bisa. Takutnya Kak Darren bisa mati muda gara-gara kelak lo,” ucap Alea.“Nggak usah ngatain gue sekarang, Lea. Gue nggak akan berubah semudah itu, ya kali sifat yang udah tumbuh dari lama bisa gue ubah gitu aja.” Anes mengerucutkan bibirnya.Anes merasa Alea seperti meledek dirinya.“Jangan ribut sekarang, waktunya kita foto-foto.” Zea menengahi perdebatan kedua sahabatnya.“Mas, sini!” Dengan senyum lebarnya, Zea memanggil Nathan untuk mendekat ke tempat pengantin.Begitu pula dengan Alea, dia ikut memanggil Akas untuk berfoto bersama dengan mereka.Sekarang mereka bertiga sudah bukan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   96. Penyakit

    Sesuai dengan permintaan Zea, Akas benar-benar menepati janji untuk bertanggung jawab.Dengan berani, Akas membawa kedua orang tuanya ke rumah Alea dan mengakui kesalahannya pada kedua orang tua Alea.Awalnya tentu saja Surya dan Reni marah, tapi memikirkan Deva yang sedang berbadan dua, akhirnya mereka setuju untuk menikahkan Akas dengan Alea.Dan saat ini, Akas dan Alea sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Baru saja Akas melantunkan ijab kabul di depan penghulu dan para saksi pernikahannya.“Jangan nangis lagi, sekarang lo juga udah jadi istri orang. Gue nggak nyangka bentar lagi kita bakal jadi ibu bareng-bareng.” Zea memeluk Alea yang tidak berhenti menangis sejak tadi.“Lo nggak marah sama gue?”“Enggak, Lea. Gue udah punya Mas Natan, Akas udah nggak ada lagi di hati gue.” Zea tersenyum tanpa beban agar Alea tidak terus kepikiran.“Gue nggak dipeluk?” Anes mengerucutkan bibirnya.Gadis polos itu muncul

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status