Share

Bab 18. Cerai?

"Oke. Sekarang gini, kalau kamu tak bisa menghargaiku sebagai istrimu, minimal hargai aku sebagai teman, bisa kan? Kalau itu pun kau tak bisa, maka sebaiknya kita bercerai!" ucapku lantang langsung pada intinya.

Semalaman aku berpikir, hati ini merasakan lelah, jadi mungkin kupikir akan lebih baik berpisah, jika bersama pun hanya ada rasa saling kecewa. Dengan berpisah, aku harap ia pun bisa bebas mencari keberadaan Evita, dan aku pun bebas dengan diriku sendiri.

Ya, sepertinya itu akan lebih baik. Raka masih diam,, setelah beberapa saat aku menunggunya bicara. Ia tetap masih diam membisu.

Oke, diamnya Raka kuanggap ia setuju. Mari kita bercerai saja.

Aku melangkah hendak masuk ke kamar. Berniat untuk mengemasi barang-barangku. Saat nanti ayah dan ibu tanya, itu urusan belakang. Yang penting sekarang aku akan keluar dari rumah ini.

"Amira, tunggu. Amira!"

Raka mengejarku yang baru saja memasuki pintu kamar, ia menerobos masuk dan langsung mencekal lenganku.

"Jangan sentuh aku! Stop!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status