共有

Bab 18

作者: Raja Utara
Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya."

"Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.

Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.

Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"

Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong.

"Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.

Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depan Josh dan Mona.

"Dari mana datangnya orang ini? Pergi sana! Dik Mona, kamu nggak layak bersama pria sampah seperti dia," ucap Wallace dengan pandangan merendahkan terhadap Josh.

Tak lama kemudian, Wallace juga menatap Mona, "Dik Mona, katanya hari ini kalian datang untuk membahas kerja sama dengan Grup Vagant. Aku penasaran, apakah sudah berhasil?"

Sambil menaruh tangannya di saku celana, Wallace berbicara dengan sikap acuh tak acuh.

"Tuan Wallace, ini bukan urusanmu!" seru Mona dengan ketus.

"Kenapa bukan urusanku? Kamu akan menjadi calon istriku!" ujar Wallace dengan tersenyum genit.

"Tuan Wallace! Tolong perhatikan ucapanmu!" sela ayah Mona.

"Paman, kenapa segalak itu? Aku datang untuk membantu keluargamu," ucap Wallace sambil tertawa. Dia melanjutkan, "Kalau tebakanku nggak salah, Grup Vagant pasti nggak akan mau bekerja sama dengan kalian. Dengan begitu, hasilnya adalah perusahaan kalian akan bangkrut. Tapi, aku bisa membantu kalian. Asalkan Mona mau menjadi pacarku, aku akan menyuruh ayahku untuk membantu kalian."

Di saat Mona dan ayahnya hendak menolak, tiba-tiba Josh berkata, "Kamu mau membantu mereka? Besar sekali omonganmu! Sombong sekali, ya?"

Mendengar perkataannya, Wallace menoleh dan menatap Josh dengan ekspresi dingin sambil berkata, "Siapa lagi kamu ini? Apa kamu tahu siapa aku?"

"Josh, kamu tidak akan bisa menghadapinya!" Mona menarik lengan baju Josh dengan perlahan.

Meskipun Mona dan Josh tidak terlalu dekat, bagaimanapun sekarang ini Josh sedang membelanya, jadi tentu saja Mona tidak ingin melihat Josh terlibat masalah.

"Tidak bisa menghadapinya?" Josh tersenyum merasa tertantang. Di kota ini, sepertinya belum ada yang tidak bisa dihadapinya.

Sejujurnya, Josh tidak terlalu peduli dengan identitas Wallace, apakah dia adalah keturunan dari keluarga berpengaruh atau tidak. Baginya, mungkin tidak ada lagi orang yang lebih berpengaruh daripada dirinya. Sebab, Josh adalah cucu Marcus, yang merupakan orang terkaya di wilayah barat daya.

Sambil memegang bahunya, ayah Mona juga berkata, "Anak Muda, ayahnya adalah salah satu pemegang saham di perusahaan cabang Grup Vagant, kita nggak bisa melawannya."

"Anak pemegang saham?" Josh sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa orang ini adalah anak dari salah satu pemegang saham perusahaan miliknya!

Setelah itu, Josh tersenyum sinis dan berkata, "Haha! Anak dari pemegang saham saja sudah berani seangkuh ini. Dari mana nyalimu sebesar ini?"

Mendengar kata-kata Josh, Wallace langsung marah, "Beraninya kamu berbicara seperti itu denganku? Sepertinya kamu sudah bosan hidup, ya!"

Wallace langsung mengangkat tinjunya dan bersiap untuk menyerang Josh. Ayah Mona segera menghentikannya.

"Wallace! Ini adalah pesta yang diadakan oleh Dirut Baru Grup Vagant. Kalau kamu berkelahi di sini, berarti kamu tidak menghormati Dirut Baru Grup Vagant. Kalau masalah ini menjadi besar, ayahmu tidak akan bisa memberikan penjelasan kepada Direktur Baru Grup Vagant!" ucap ayah Mona, berusaha untuk menenangkan Wallace.

Mendengar kata-kata itu, Wallace akhirnya agak tenang. Meskipun dia sombong, bukan berarti dia bodoh. Dia tahu ini adalah pesta yang diadakan oleh Dirut Baru Grup Vagant. Jika dia benar-benar membuat masalah di sini, mungkin ayahnya tidak akan bisa menolongnya.

"Bocah, kamu beruntung kali ini! Aku nggak akan menghajarmu sekarang. Tunggu sampai pesta selesai, aku akan membuatmu menyesal karena telah menyinggungku!" ancam Wallace dengan marah.

Kemudian, Wallace menoleh ke arah Mona dan berkata dengan suara dingin, "Mona, sebaiknya kamu dan ayahmu pikirkan baik-baik. Seperti yang kukatakan sebelumnya, kalau kamu mau menjadi pacarku, ayahku akan membantumu. Tapi, kalau tidak, keluargamu akan hancur!"

Setelah mengatakan itu, Wallace langsung berbalik dan pergi.

Josh melihat punggung Wallace yang pergi dan tersenyum sinis, "Aku juga akan membuatmu tahu akibatnya kalau kamu mencoba menggangguku!"

Setelah Wallace pergi, Mona berkata dengan khawatir, "Josh, kamu terlalu gegabah. Ayahnya adalah salah satu pemegang saham perusahaan cabang Grup Vagant. Dia bukan orang yang bisa kita lawan!"

Meskipun identitas pemegang saham perusahaan cabang Grup Vagant mungkin bukan sesuatu yang berarti bagi Josh, itu adalah sesuatu yang sangat berarti bagi Mona. Grup Vagant adalah perusahaan raksasa terbaik di wilayah barat daya. Meskipun hanya sebagai pemegang saham perusahaan cabang, status itu tetap tidak bisa diremehkan bagi Mona dan keluarganya.

Ayah Mona berkata, "Ya, Wallace pasti akan membalas dendam. Anak Muda, setelah pesta selesai, dia pasti akan mencarimu. Dengarkan nasihatku, cepat kabur selagi masih sempat!"

"Ya, sebaiknya kamu cepat pergi," Mona juga mengungkapkan kekhawatirannya.

Mona tahu bahwa Josh terlibat masalah dengan Wallace karena membela dirinya. Tentu saja, dia tidak ingin Josh celaka karena masalah itu. Dia tidak bisa merasa tenang jika hal itu terjadi.

"Jangan khawatir, hanya Wallace, aku tidak menganggapnya sebagai ancaman," Josh tersenyum tipis.

"Kamu bilang kamu bahkan tidak menganggap Wallace sebagai ancaman? Anak Muda, kamu terlalu sombong!" ucap ayah Mona sambil menggelengkan kepala.

Meskipun ayah Mona bukan orang yang pandang bulu, dia memiliki kemampuan untuk menilai status sosial seseorang berdasarkan penampilan mereka. Berdasarkan penilaiannya, status sosial Josh pasti kalah dari Wallace.

"Omong-omong, tadi kalian bilang ingin bekerja sama dengan Grup Vagant. Mungkin aku bisa membantu kalian," kata Josh kepada Mona dan ayahnya.

"Kamu? Anak Muda, jangan main-main denganku. Nggak mungkin kamu bisa membantu masalah ini," ujar ayah Mona menggelengkan kepala.

"Paman, belum tentu. Apakah aku bisa membantu atau nggak, kalian akan tahu sebentar lagi," kata Josh sambil tersenyum.

Pada saat ini, Juan naik ke atas panggung dan memberi pengumuman, "Waktu pesta telah tiba. Para bos, silakan ambil tempat duduk kalian."

Dengan pengumuman ini, para bos dan anak-anak mereka langsung mengambil tempat duduk.

"Anak Muda, keputusan ada di tanganmu. Aku percaya kamu tahu bagaimana cara memilih," kata ayah Mona kepada Josh.

Setelah berkata demikian, ayah Mona membawa putrinya menuju tempat duduk mereka.

"Bos, kenapa kamu nggak langsung memberi tahu mereka bahwa kamu adalah Dirut baru dari Grup Vagant?" tanya Rubeus dengan penasaran.

"Kalau aku mengatakannya secara langsung, mereka mungkin nggak akan percaya. Ketika waktunya telah tiba, mereka akan tahu dengan sendirinya," balas Josh seraya tersenyum.

....

Penempatan tempat duduk dari depan ke belakang memiliki makna tertentu. Orang dengan status sosial tinggi akan duduk lebih depan, sementara orang dengan status sosial rendah akan duduk lebih belakang. Seperti halnya dengan Wallace, dia duduk di depan bersama dengan ayahnya di sebuah meja di baris kedua.

Di sebuah tempat duduk yang agak belakang, Mona dan ayahnya duduk bersama beberapa bos lainnya. Mereka adalah bos-bos kecil dengan tingkat paling rendah dalam pesta ini, jadi mereka duduk lebih belakang. Setelah Mona duduk, dia melihat-lihat seluruh ruangan tapi tidak melihat Josh.

"Mungkin dia sudah pergi dari pesta," gumam Mona.

Setelah berpikir seperti itu, dia merasa lega. Dia merasa bersalah jika Josh mengalami masalah karena dirinya.

Ayah Mona juga berkata, "Setidaknya dia punya kesadaran diri. Pergi dari pesta adalah pilihan yang bijaksana."

Tiba-tiba, ayah Mona berkata sambil tertawa getir, "Sayangnya, kita bahkan kesulitan melindungi diri kita sendiri, tapi masih mengkhawatirkan keselamatan orang lain. Ironis, bukan?"

Pada saat itu, Juan memegang mikrofon di panggung dan berkata, "Para bos, saya yakin kalian sangat ingin bertemu dengan Dirut baru kita dari Grup Vagant. Bagaimana kalau kita memberinya sambutan yang hangat dan mengundangnya ke atas panggung?"

Semua orang di bawah panggung mengangguk setuju. Sebagian besar dari mereka belum pernah melihat wajah Dirut baru dari Grup Vagant cabang Kota Sunrise. Tujuan utama dari pesta ini adalah untuk memperkenalkannya kepada mereka.

Tentu saja, mereka mungkin telah melihatnya di pesta tadi. Hanya saja, mereka tidak tahu bahwa dia adalah Dirut baru dari Grup Vagant.

"Melihat antusiasme dari para hadirin, mari kita sambut Dirut baru kita dengan tepuk tangan yang meriah!" ucap Juan dengan semangat. Seketika, suara tepuk tangan bergemuruh di bawah panggung.

Semua orang menatap ke atas panggung dengan penuh harap.

"Akhirnya, Dirut baru dari Grup Vagant akan naik ke panggung!"

"Mereka bilang dia sangat muda, akhirnya kita bisa melihat wajah aslinya!"

....

Di bawah panggung, semua orang sibuk membicarakan masalah ini.

Di meja baris kedua, Wallace meletakkan ponselnya dan memandang ke atas panggung.

Ayah Wallace berkata kepada Wallace sambil melihat ke atas panggung, "Wallace, setelah Dirut baru selesai berbicara, dia pasti akan turun untuk memberi salam kepada para tamu. Saat itu, jaga sikapmu, jangan sampai menyinggung Dirut baru, mengerti?"

Ayah Wallace sangat menyadari betapa sombong dan kasarnya putranya ini, sehingga dia sering kali menyinggung orang lain.

"Ayah, jangan khawatir. Sebesar apa pun nyaliku, aku nggak akan berani menyinggung Dirut baru," kata Wallace sambil tersenyum.

Di meja agak belakang, Agnes dan ayahnya menatap panggung sambil bertepuk tangan.

"Akhirnya, kita akan melihat wajah asli Dirut baru. Aku sangat bersemangat!" Agnes wajahnya penuh dengan antusiasme.

Di meja lainnya, Mona dan ayahnya juga melihat ke atas panggung.

Di tengah sorak-sorai dan tepuk tangan yang meriah, seorang sosok perlahan-lahan berjalan ke atas panggung.

Dia adalah ... Josh!
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status