Share

Bab 3

Begitu mendengar perkataan Noah, semua orang yang berada di sana sontak tercengang. Terutama Hazel dan Alex, mereka sampai menganga begitu lebar. Apa yang terjadi? Sekretaris Noah memberi hormat kepada Josh? Dia bahkan memanggilnya dengan sebutan tuan muda?

Saat ini, Noah menoleh sambil berkata dengan ekspresi datar, "Pak Yakov, ini dirut baru perusahaan. Kenapa kalian masih diam? Cepat beri hormat!"

"Apa? Di ... dia dirut baru?" sahut Yakov yang raut wajahnya berubah drastis.

"Dia benar-benar dirut baru?" Karyawan lainnya juga terkejut mendengarnya.

Alex sampai membelalakkan matanya. Dia tidak bisa memercayai pendengarannya, seakan-akan baru disambar petir.

Orang yang ekspresinya paling masam tidak lain adalah Hazel. Dia berseru, "Mana mungkin. Dia hanya pria miskin yang nggak punya apa-apa. Aku tahu betul kondisi keluarganya. Dia nggak mungkin menjadi dirut baru perusahaan!"

Yakov pun bertanya, "Pak Noah, apa kamu tidak salah? Lihatlah, pakaiannya tidak seperti seorang dirut."

"Pak Yakov, ini dokumennya. Kamu lihat sendiri. Kalau tidak percaya, silakan telepon Pak Marcus untuk mengonfirmasinya sendiri," ujar Noah sembari menyerahkan dokumen kepada Yakov.

Yakov melihatnya dengan saksama. Informasi beserta foto yang ada di dalam menunjukkan bahwa Josh adalah dirut baru.

Noah melanjutkan, "Selain itu, kalian harus tahu bahwa Tuan Muda Josh adalah cucu luar Pak Marcus."

"Apa? Cucu luar Pak Marcus?" seru semua orang dengan terkesiap. Apa maksud semua ini?

"Cucunya ... Pak Marcus? Ya ampun!" ujar Alex yang pucat dan ketakutan hingga terduduk lemas di tanah. Dia tidak berani membayangkan konsekuensi yang akan diterimanya karena telah merampas kekasih Josh.

"Ini nggak mungkin!" teriak Hazel seraya membelalakkan matanya dengan tidak percaya.

Saat ini, Yakov buru-buru berjalan ke hadapan Josh sambil berkata dengan ekspresi menyanjung, "Pak Josh, maafkan aku karena tidak mengenalimu barusan."

Yakov tahu bahwa Noah adalah orang kepercayaan Marcus. Jadi, Noah tidak mungkin menipu mereka dengan identitas Josh.

Josh sama sekali tidak menggubris Yakov. Dia langsung berbalik dan menatap para karyawan. Melihat ini, semuanya buru-buru menunduk. Bagaimanapun, mereka tertawa saat Josh mengatakan dia adalah dirut baru perusahaan. Mustahil jika mereka tidak merasa ketakutan sekarang. Asal tahu saja, Josh bukan hanya dirut baru, tetapi juga cucunya Marcus.

Josh merasa sangat emosional saat melihat orang-orang begitu menghormatinya. Dulu, tidak pernah ada orang yang menghormatinya.

Josh melirik semua orang, lalu tatapannya akhirnya tertuju pada Alex. Melihat Josh mendekatinya, Alex pun ketakutan sampai punggungnya bercucuran keringat dingin. Dia tahu bahwa Josh ingin membalas dendam padanya.

Begitu Josh tiba di hadapannya, Alex sontak memeluk kakinya dan memohon, "Tuan Muda Josh! Tolong maafkan aku. Aku tidak seharusnya merebut kekasihmu, aku sudah salah. Aku akan mengembalikan Hazel kepadamu. Tolong ampuni aku!"

Dengan status Josh ini, tidak ada yang bisa dilakukan Alex selain memohon ampun kepadanya. Josh sungguh emosional melihat sikap Alex yang seperti ini. Sungguh menyenangkan memiliki kekuasaan dan uang. Anak orang kaya seperti Alex masih bersikap sombong semalam, tetapi malah berlutut dan memohon kepadanya hari ini. Josh tidak pernah membayangkan dirinya akan seperti ini.

"Mengembalikannya kepadaku? Maaf sekali, tapi aku nggak butuh! Selain itu, kamu pikir aku akan memaafkanmu?" timpal Josh sambil memicingkan matanya. Kemudian, dia langsung menendang Alex.

Alex yang ditendang hanya bisa menahan amarahnya karena teringat pada status Josh. Melihat situasi ini, Yakov buru-buru maju untuk membela putranya, "Pak, anakku ini memang bodoh. Tolong maafkan dia jika dia telah menyinggungmu ...."

Josh menatap Yakov dengan sinis, lalu menimpali, "Kamu masih berani membela putramu? Sikapnya begitu sombong karena kamu terlalu memanjakannya. Mulai hari ini, kamu dan anakmu telah dipecat dari Grup Vagant. Perusahaan tidak akan menerima kalian lagi!"

"Apa? Dipecat?" seru Yakov yang wajahnya memerah. Setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, dia akhirnya menjadi manajer umum. Jika dipecat, kerja kerasnya selama ini akan menjadi sia-sia. Yakov ingin melawan dengan senioritasnya. Namun, begitu teringat bahwa Josh adalah cucunya Marcus, dia hanya bisa mengurungkan niatnya.

Alex tampak sangat putus asa. Dia bisa mencapai kesuksesan hari ini berkat ayahnya. Apabila ayahnya dipecat, dia akan kehilangan statusnya sebagai anak orang kaya. Kelak, bagaimana dia bisa hidup? Hal ini membuat Alex merasa dirinya telah jatuh ke jurang!

"Satpam, seret kedua orang ini keluar!" perintah Josh seraya melambaikan tangannya. Namun, belasan satpam di sebelah hanya saling bertatapan dan tampak ragu. Bagaimanapun, Yakov memiliki jabatan tinggi di kantor cabang ini.

Josh mengerutkan dahinya sembari melanjutkan, "Kenapa? Kalian nggak ngerti atau merasa aku nggak cukup berkuasa?"

"Bukan begitu, Pak!" Para satpam itu buru-buru merespons. Begitu teringat bahwa Josh adalah cucu Marcus, mereka buru-buru menyingkirkan keraguan yang ada.

Dengan adanya dukungan dari Josh, mereka tidak perlu takut meskipun memukul kedua orang ini. Setelah memikirkan ini, belasan satpam itu bergegas maju untuk menyeret Yakov dan Alex.

"Berengsek! Lepaskan tangan kalian! Kalian sudah bosan hidup, ya?" teriak Alex sekuat tenaga.

Salah satu satpam pun tersenyum mencibir sambil membalas, "Pak Alex, kalian berdua telah dipecat, tapi masih berpura-pura hebat di sini?"

Kemudian, kedua satpam yang menahan Alex juga berkata, "Benar, kamu kira dirimu masih berkuasa di sini?"

Selesai mengatakan itu, mereka buru-buru menyeret Alex ke luar.

"Ka ... kalian ...," ujar Alex yang bibirnya bergetar. Namun, dia tidak memiliki cara untuk melawan.

Di sisi lain, Yakov terlihat lebih tenang. Raut wajahnya terlihat masam, tetapi dia tidak berteriak. Dia yang sudah profesional tentu bisa membaca situasi dengan tepat. Dia tahu bahwa dirinya tidak berhak melawan cucu Marcus.

Pada akhirnya, mereka berdua dibawa ke jalanan yang tidak jauh dari Gedung Vagant. Melihat kejadian ini, sebagian besar karyawan diam-diam merasa sangat puas. Alex sering kali mengandalkan statusnya untuk menindas karyawan sehingga banyak yang membencinya. Hanya saja, tidak ada seorang pun yang berani mengungkapkannya. Sekarang, mereka pun merasa sangat senang dengan kejadian ini.

Josh berjalan ke hadapan Hazel. Sudah saatnya dia menyelesaikan masalahnya dengan Hazel.

Wajah Hazel tampak pucat. Dia berpacaran dengan Alex hanya karena status dan kekayaannya. Namun, Alex malah dipecat sekarang. Sebaliknya, pria yang dicampakkannya justru tiba-tiba menjadi seorang dirut dan cucu orang terkaya di barat daya.

"Josh, keluargamu jelas-jelas sangat miskin. Gimana kamu bisa menjadi cucu Pak Marcus?" tanya Hazel dengan enggan. Padahal, dia tahu betul situasi keluarga Josh. Hazel juga merasa sangat menyesal. Jika tahu lebih awal, dia tidak akan pernah memutuskan hubungannya dengan Josh.

"Ya, dunia ini memang penuh dengan misteri. Aku juga nggak nyangka bahwa aku adalah cucu Marcus," sahut Josh sembari tersenyum.

Hazel memberanikan diri untuk berkata, "Josh, aku ... aku telah ditipu oleh Alex sehingga minta putus denganmu kemarin. Sebenarnya, aku sangat mencintaimu. Kita sudah berpacaran 2 tahun. Tolong beri aku 1 kesempatan, ya?"

Selesai mengatakan itu, Hazel hendak merangkul lengan Josh dengan ekspresi memohon. Namun, Josh yang berekspresi datar langsung mendorongnya dan membalas, "Maaf sekali, kamu nggak pantas lagi untukku."

Hari ini, Josh memperlakukan Hazel layaknya dirinya diperlakukan kemarin. Sesudah mendorong Hazel, Josh segera berbalik dan pergi.

Ketika menatap punggung Josh yang dingin, Hazel merasa sangat putus asa. Sekarang, dia sadar bahwa pria yang pernah direndahkannya tidak akan pernah digapai olehnya lagi.

Kemudian, Josh berjalan ke hadapan Juan. Juan pun ketakutan hingga ekspresinya berubah. Dia buru-buru berlutut dan berkata, "Tuan Muda Josh, aku tidak bersekongkol dengan Yakov. Tolong jangan memecatku."

Josh memapah Juan, lalu menimpali, "Pak Juan, jangan takut. Aku bukan ingin mencari masalah denganmu. Aku ingin mempromosikan jabatanmu. Mulai hari ini, kamu akan menjadi manajer umum kantor cabang."

"Se ... serius?" tanya Juan dengan terkejut sekaligus gembira.

"Tentu saja," jawab Josh sembari tersenyum.

Setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi dirut perusahaan, Josh mengeluarkan uang untuk mencari tahu situasi internal perusahaan. Menurut informasi yang diperoleh, Juan ini memiliki kemampuan berbisnis yang luar biasa. Hanya saja, dia kurang beruntung karena selalu ditekan oleh Yakov.

Sebagian besar kontribusi yang diberikan Juan direbut oleh Yakov, sedangkan hal yang dikacaukan oleh Yakov harus ditanggung oleh Juan. Orang seperti Juan hanya memerlukan seseorang yang bisa mempromosikannya. Josh juga mencari tahu tentang karakter Juan. Lantaran pria ini memiliki sikap yang baik, Josh baru bersedia mengangkat jabatannya.

"Terima kasih, Pak. Aku akan selalu mengingat kebaikanmu ini!" seru Juan dengan antusias, bahkan hampir bersujud untuk Josh.

Josh mungkin tidak memasukkan perkataan Juan ini ke dalam hati. Namun, bagi Juan, peluang ini sangat besar baginya. Dia sudah lama menunggu kesempatan seperti ini.

"Nggak perlu berterima kasih, bekerjalah dengan baik. Kamu bisa membalasku dengan membuat perusahaan makin berkembang," ujar Josh. Setelah berjeda, dia melanjutkan, "Kamu tahu identitasku. Asalkan bekerja dengan baik, aku masih bisa menaikkan jabatanmu lagi. Mengerti?"

"Mengerti. Pak Josh tenang saja, aku akan berusaha semaksimal mungkin!" sahut Juan dengan yakin.

Juan tahu bahwa Josh yang telah memberinya kesempatan. Dia diam-diam bertekad akan setia pada Josh dan mengembangkan perusahaan sebisa mungkin.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status