Share

Empat Puluh

Abas bisa mengerti jika menjadi Anisa. Ia harus kuat menghadapi mantan suami yang seperti itu. Mereka pun langsung membayar ke kasir kemudian menuju tempat makan.

“Nasi goreng aja, yang lain enggak sesuai sama lidahku.”

“Tapi aku mau makan sushi, mau ya kita makan itu?”

Anisa bergeming, ia tak bisa menolak karena beberapa hari lalu saja Anas mau menemani dirinya makanan warteg. Bahkan tanpa di suruh pun dia membuatkan banyak makanan untuknya.

Abas sangat perhatian sampai membuat Anisa pun merasa nyaman dan juga sedikit melupakan kebahagiaan yang ia rasakan. Apalagi saat bertemu dengan Wisnu. Anisa pun menyetujui makan sushi.

Abas memperhatikan Anisa Yang sejak tadi masam. Apalagi sejak bertemu dengan sang mantan. Hawanya terlihat sangat murung, juga uring-uringan.

“Sejak tadi aku perhatikan kamu diam saja, apa kamu masih cemburu melihat Wisnu dengan istri barunya?”

Anisa mengangkat kepala menatap Abas, ia menggigit bibir bawahnya lalu mencubit tangan pria itu.

“Ih, sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status