Mendadak Kaya Usai Bercerai

Mendadak Kaya Usai Bercerai

last updateLast Updated : 2022-11-01
By:  Galuh ArumCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
15 ratings. 15 reviews
104Chapters
82.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anisa sudah menikah dengan Wisnu selama 7 tahun. Mereka juga belum di karuniai anak, selama menikah keluarga Wisnu selalu memperlakukan Anisa bak pembantu rumah tangga. Namun, kesabaran Anisa pun habis setelah tahu sang suami menikah lagi. Anisa pun meminta cerai dari sang suami, Wisnu pun mengabulkan. Setelah Anisa pulang kampung, ayahnya meninggal dunia. Namun, ia kembali terkejut karena ayahnya ternyata anak orang kaya dan dirinya berasal dari keluarga ningrat. Bagaimana kisah Anisa setelah itu? Apa dia akan bertemu dengan mantan suaminya kembali dan membaut mereka terkejut karena selama ini menantu miskin ya mendadak kaya raya.

View More

Chapter 1

Satu

“Nisa! Kamu pikir hidup di rumah ini serba gratis?” Ibu Atik berteriak kencang saat sang menantu tak kunjung datang.

Wanita dengan rambut memutih itu lalu mengambil keranjang berisi baju kotor miliknya. Ia tak tahan melihat keranjang itu masih berisi dan Anisa malah santai-santai.

“Bu, ada apa berteriak. Aku sedang merapikan bekas masak, sebentar lagi Mas Wisnu pulang,” bantah Anisa.

“Kamu kerja aja lelet, masak dari tadi belum kelar juga, bagaimana sih kamu? Cepat masukan ini ke mesin cuci, sudah bagus anak saya mau menikah dengan gadis kampung seperti kamu,” cerca Bu Atik.

Anisa hanya bisa beristighfar di hati. Demi kebaikan bersama pun akhirnya ia hanya diam dan tak melawan apa yang di katakan sang mertua.

Dengan kasar Bu Atik menendang keranjang baju itu hingga berantakan. Anisa pun menunduk memungut baju yang kini berserakan di lantai. Ia tak tahu bagaimana bisa ibu mertuanya begitu membencinya.

Bu Atik kembali ke ruang TV, ia duduk sembari minum teh dengan cemilan kue brownis yang baru saja di belinya di toko kue. Sesekali ia meneteskan air mata karena drama rumah tangga itu sangat sedih.

Sementara, Anisa berkutat di dapur dengan cucian segunungnya. Sesekali ia menyeka keringat yang menetes di kening.

“Di rumah Bapak pun aku tak di perlakukan seperti ini, kenapa di rumah yang harusnya nyaman aku harus seperti ini?” Anisa bergumam sendiri.

***

Baru saja menyelesaikan cucian, sang suami pun sudah pulang. Ia gegas ke kamar mandi dan membersihkan diri. Ia takut saat sang suami melihatnya masih dalam keadaan tak enak di pandang.

Untung saja sang suami, masih berbincang dengan ibunya hingga bisa membuat Anisa gegas merapikan diri. Setelah itu ia menghampiri sang suami yang masih menemani ibunya.

“Mas,” sapa Anisa.

Sang suami menarik napas panjang, lalu memberikan tasnya untuk di simpan.

“Nu, bilang sama istri kamu itu, jangan lelet. Harus gesit, masa masak saja berjam-jam mencucinya. Bilangin juga kalau bayar air mahal,” oceh sang ibu.

Anisa merasa kesal karena mendengar hal itu. Lagi pula ada dirinya di tempat itu, tapi terabaikan.

“Aku lapar, makan temani aku makan, Nis,” ajak sang suami. Wisnu tidak mau terjadi pertengkaran antara sang istri dan ibunya.

Anisa menurut, ia menemani sang suami makan. Sesekali Wisnu berbincang tentang pekerjaannya di kantor.

Namun, Anisa tak menceritakan bagaimana lelahnya dia di jadikan pembantu oleh ibu mertua. Ia ingin baik-baik saja, sama seperti yang Wisnu pikirkan.

“Apa Ibu membuat kamu lelah?” tanya Wisnu.

“Aku enggak mengerti, aku sudah melakukan apa pun yang ibu kamu katakan. Tapi, tetap saja aku di matanya selalu salah. Aku ini menantu, Mas, bukan pembantunya.” Anisa menahan bening bulir di pipi. Ia merasa lega sudah menceritakan semua pada sang suami.

“Kamu sabar saja, nanti juga ibu berubah.” Wisnu mencoba menangkannya.

“Sampai kapan, Mas? Aku lelah seperti itu,” ujar Anisa.

 Wisnu hanya bergeming, sampai kapan pun ia paham jika sang ibu tidak akan berbaik hati selama Anisa belum memiliki anak. Apalagi sang ibu sangat menginginkan keturunan. Wisnu tak melanjutkan pembicaraan dan kembali makan.

***

“Cuh, kamu mau bikin darah tinggi mama semakin tinggi, masak kok asin,” oceh Bu Atik.

Wanita itu semakin kesal dengan Anisa, sedangkan Anisa masih menunduk walau hatinya sudah gondok bercampur kesal. Bu Atik tak hentinya mengomeli Anisa yang sama sekali tak bersalah. Bahkan perabotan rumah pun turut di komplen.

“Kalau Ibu enggak mau makan, ya sudah. Tapi jangan terus menerus memarahi aku. Aku punya batas kesabaran!”

“E—eh kamu pintar bantah Ibu, ya. Mau Ibu usir kamu dari rumah ini?” Bu Atik kembali mengoceh, ia sangat kesal dengan Anisa.

“Sudah, Bu. Sudah, Nis. Aku pusing melihat kalian bertengkar,” ujar Wisnu.

Anisa memilih meninggalkan dapur dan mengurung diri di kamarnya. Tidak lama Wisnu datang dan membuatnya tenang. Namun, rasa sakit di dada pun masih sangat kental, apalagi dengan jelas sang ibu sudah menyentil dirinya.

“Kamu mengerti sikap Ibu?”

“Mas, sebelum Ibu tinggal bersama kita, semuanya baik-baik saja. Bukannya aku durhaka tak mau di tumpangi, tapi sikap ibu bikin aku sakit hati, Mas.” Anisa kembali menegaskan kalau dirinya begitu sakit hati.

Wisnu serba salah mengambil keputusan, apalagi ia tak bisa mengusir ibunya saat ini karena tak ada yang mau mengurusnya lagi. Tidak mungkin ibu ikut dengan adiknya karena sudah pasti akan menolak ibu.

Wisnu tak membahasa masalah ibunya lagi. Ia pun melangkah ke luar dengan wajah kusut karena dilema dengan permasalahan di rumahnya. Pertengkaran ibu dan istrinya. Belum lagi pertanyaan tentang anak yang selalu ibunya bahas.

Sementara, Anisa terduduk di pinggir tempat tidur. Ia merasa tak kuat menghadapi ibu mertuanya yang bersikap seperti itu. Hatinya menangis, hanya karena dia miskin dan ibu mertuanya mempermalukan dirinya. Entah, ia akan bertahan sampai kapan.

“Nisa!”

Nisa mengelap sisa air mata, ia gegas menghampiri suara yang bergema kencang itu. Bu Atik sudah bertolak pinggang, Anisa kembali kesal. Kenapa hanya piring kotor saja dia tidak mau membersihkan. Kenapa harus berteriak memanggilnya terus.

“Bersihkan piring itu, kamu pikir saya pembantu harus mengerjakan semuanya? Dasar menantu miskin tak tahu diri. Sudah bisa tinggal enak, malah mau sok jadi nyonya.” Mulut pedas ibu mertuanya kembali menorehkan luka.

Anisa mencengkeram ujung baju, ia merasa sudah tak kuat lagi. Apalagi selalu menyakiti hatinya.

“Ibu bersihkan sendiri, aku lelah. Kalau ibu enggak bisa, panggil saja pembantu untuk bekerja di sini. Apa susahnya,” ujar Anisa.

“Heh, kamu pikir bayar orang enggak mahal?”

“Lalu, ibu pikir tenaga aku gratis? Ak ih juga capek, Bu. Belum kelar satu, ibu sudah berteriak. Anisa, Anisa, Anisa. Bisa enggak sih, enggak narik urat terus. Hati-hati darah tinggi naik dan cepat mati,” ujar Anisa. Ia berlalu dari hadapan ibu mertuanya.

“Heh, Anisa! Kamu doain ibu cepat mati? Dasar menantu enggak tahu sopan santun!” Bu Atik menahan amarah.

Anisa tak sanggup lagi, ia memilih berontak dari sikap ibunya. Sementara, Wisnu pun menghampiri Anisa lagi. Ia mencoba menenangkan sang istri lagi.

“Apalagi, Mas?”

“Ibu itu sebenarnya baik, kamu saja yang nggak bisa mengambil hatinya. Lalu, harusnya kamu mencari tahu keinginan dia. Coba kalau kamu bisa hamil, ibu pasti senang dan sayang sama kamu. Apa kamu enggak kesepian?”

“Aku enggak pernah kesepian karena setiap hari aku sibuk dengan pekerjaan rumah tangga. Lagi pula aku sudah memeriksakan semua dan hasilnya bagus. Stop Mas, jangan bahas masalah anak lagi. Atau kita lakukan saja bayi tabung,” ujar Anisa.

“Stop!”

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Me Nana
ceritanya ok tp endingnya agak kurang ya bg sy sih. sy pengennya yg lebih detail dan ya. memuaskanlah . ini agak tergantung sih. tp syukurlah abas bahagia ama anisa.
2023-10-24 16:06:51
0
default avatar
TRD Simulator Game
ceritanya lumayan bagus, cm bnyk kata-kata yg salah ketik jd bacanya hrs teliti. syg aja endingnya krg bagus. begitu aja, seolah-olah ceritanya kyk negantung gt. trima kasih thor
2023-05-20 00:01:14
0
user avatar
Aditya Cahya
yossshhhhhh
2022-12-11 14:12:11
0
user avatar
Aldi pga
Mampir ke novel legenda Galuh Tapa, kali aja ada yang mau membaca tulisan sederhana ini, ditunggu ya kak.
2022-09-06 07:13:10
0
user avatar
Chew vha
lanjutkan kak keren ceritanya
2022-08-12 19:02:00
0
user avatar
Meisya Jasmine
ceritanya bagus banget
2022-07-22 14:54:14
0
user avatar
Diganti Mawaddah
Wah, ada yang baru lagii nih, semangat, Mbak......
2022-07-22 09:34:20
0
user avatar
Anatasia Etik Pratiwi
bagus... semangat lanjut Thor...
2022-07-21 21:35:41
0
user avatar
Siti_Rohmah21
seru Thor, lanjut.
2022-07-21 20:37:06
0
user avatar
Galuh Arum
yuk baca ini
2022-07-21 19:57:14
0
user avatar
Lia M Sampurno
Kereennn. Lanjutkan Thor
2022-07-21 19:49:38
0
user avatar
Maulina Fikriyah
Recommended banget, wajib baca ...️
2022-07-21 19:39:56
0
user avatar
Yenika Koesrini
seru pake banget
2022-07-21 19:19:56
0
user avatar
AlleaZzahra
Go go go, mangaaat. pokoknya keren ...
2022-07-21 19:15:05
0
user avatar
Dini Lisdianti
Cerita paling rekomendasi ini mah
2022-07-21 19:04:56
0
104 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status