Share

Bab 151

semua orang menunggu dengan cemas, cemas memikirkan nasib Sabrina juga calon bayi kembarnya. Bukan tanpa alasan, Sabrina sempat mengalami nyeri perut disertai pendarahan sesaat sebelum tiba dirumah sakit.

Mendengar apa yang dialami pasiennya, Abel segera menindak lanjutinya. Ia segera membawa Sabrina masuk kedalam UGD, hingga sekarang tak kunjung keluar.

"Tenanglah Nio, jangan seperti ini," seru Darma pada putrnya.

"Papa, maafin Sasa," cicitnya merasa bersalah melihat mamanya kesakitan.

Bukan maksud Sasa melukai mama juga calon adiknya, perasaannya menjadi begitu tak karuan juga sangat sensitif secara tiba-tiba. Sasa yang terlalu kecil tak bisa mengontrol semua emosinya dengan baik.

Nio hanya terdiam mendengar putrinya bertutur kata, ia tak ingin marah seperti ini namun apa yang saat ini terjadi memang membuatnya sangat marah. Melihat Sabrina menangis saja itu sudah begitu menyakitinya, apalagi tangisan itu disertai dengan kesakitan yang tak tertah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mas Dhuk
judul sambunganya apa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status