Share

Khawatir

“Sudah sayang, jangan kamu pikirkan apa yang baru saja terjadi. Apa kamu sudah shalat Dzuhur?” Malik mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

Dan untung saja istrinya segera menenangkan dirinya begitu Malik bertanya soal shalat. Begitu Anita merasa lebih baik, wanita itu pun berdiri dengan masih dibantu oleh suaminya.

“Nggak apa-apa, kita bisa pelan-pelan,” ucap Malik agar istrinya bisa merasa lebih tenang.

Karena langkah kaki istrinya terasa sangat berat, Malik pun menggendongnya. Wanita itu juga hanya diam saja begitu pria itu menggendongnya karena ia memang merasa sangat lelah dan kehabisan tenaga.

“Apa kamu bisa mengambil wudhu?” tanya Malik begitu istrinya baru saja hendak masuk ke kamar mandi.

“In Sya Allah bisa Kak,” jawab Anita dan hendak menutup pintu kamar mandi.

“Nggak usah ditutup,” cegah Malik.

“Tapi aku mau mandi Kak.”

“Kenapa harus mandi? Ambil wudhu aja.”

“Aku kotor dari berkebun tadi Kak, aku juga tadi menggunakan pupuk kandang,” jawab Anita lirih.

“Ya walaupun kamu mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status