Mendapatkan Hati Suamiku

Mendapatkan Hati Suamiku

By:  Fazluna  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
23 ratings
38Chapters
433views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sebuah kecelakaan membuat Anita Fazluna harus mengalami disabilitas fisik, kakinya pincang dan ia tidak bisa berlari atau berjongkok seperti sedia kala. Dan tidak lama setelah itu ia harus menikah dengan orang yang dijodohkan dengannya yaitu Malik Azhar. Tentu saja Malik Azhar tidak suka karena wanita itu kini cacat (pincang). Akan tetapi Anita Fazluna justru jatuh cinta pada Malik Azhar walaupun suaminya itu selalu bersikap tidak baik padanya. Apakah Anita Fazluna bisa mendapatkan hati suami yang dijodohkan dengannya dan bisa menerima semua kekurangan yang ada pada Anita? Ataukah ia harus menahan pahitnya kehidupan pernikahannya dengan orang yang tidak mencintainya?

View More
Mendapatkan Hati Suamiku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Erlin Natawiria
semangat nulisnya ya, author!
2024-02-11 14:16:52
1
user avatar
Dian Matahati
penasaran sama ceritanya
2024-02-10 22:20:25
1
user avatar
Rosa Rasyidin
semangat yaaa
2024-02-10 16:31:20
1
user avatar
ismomos
bagus ceritanya kakk, semangat nulisnya~
2024-02-09 16:40:48
1
user avatar
Embusan Angin
semangat kakak
2024-02-09 14:03:20
1
user avatar
Iftiati Maisyaroh
Lanjuuut semangatnya Kakak ............
2024-02-09 11:52:32
1
user avatar
Azzurra
semangat berkarya terus thor.... sukses dan melejit buat karya thor...
2024-02-09 11:36:43
1
user avatar
Adny Ummi
ayoo thoor semangat upnya
2024-02-09 07:56:16
1
user avatar
Disi77
Semangat sembuh anita dan rebut hati suamimu
2024-01-22 12:41:23
2
user avatar
Irana
Semangat Anita ...semangat up
2024-01-20 17:40:16
2
user avatar
Rosa Rasyidin
semangat updatenya thor
2024-01-19 14:41:05
2
user avatar
Komalasari
Yang sabar ya, Anita
2024-01-19 06:29:10
1
user avatar
Ayaya Malila
kasian banget, Anita. ceritanya keren, thoor
2024-01-18 20:34:49
1
user avatar
Rianoir
bagus kak, semangat updatenya
2024-01-18 19:52:10
1
user avatar
Amea81
astaga suami psikopat, kalau sampai diledakkan kan anita ikut jadi korban dia di kamar hotel juga
2024-01-18 17:21:20
1
  • 1
  • 2
38 Chapters
Baik kamu dan aku sama-sama terpaksa bukan?
Hari sudah gelap, keramaian para tamu yang datang sudah tidak terdengar lagi saat ini. Anita dan Malik berjalan bersama menuju kamar hotel yang tidak jauh dari gedung pernikahan yang mereka sewa. Hanya keheningan yang ada di antara mereka. Anita sesekali menundukkan pandangannya ketika ada pria lain yang lewat di hadapannya.“Kamu kenapa?” tanya Malik memecahkan keheningan di antara mereka berdua.“Apa?” Anita bertanya kembali karena tidak mengerti maksud dari Malik. Malik dan Anita masuk ke dalam lift.Dengan nada cuek Malik berkata, “Nggak usah kamu tundukkan pandanganmu hanya karena kita sudah menikah, lagi pula baik kamu dan aku sama-sama terpaksa bukan?” Mereka keluar dari lift dan wanita berhijab itu masih diam dan tidak menjawab. Malik berjalan lebih dulu dari Anita. Karena ia ingin segera masuk ke dalam kamar.Tiba-tiba Malik berhenti dan menoleh ke belakang, “Oh ya, malam ini kamu tidur di sofa aja. Aku dengar sofa di hotel ini sangat besar,” ucapnya.Anita terdiam dengan m
Read more
Hidup Mandiri sepertinya lebih baik
Karena lift sudah mulai turun dari lantai dimana kamar mereka berada. Malik menunggu lift lagi untuk bisa naik ke atas. Tapi setelah beberapa menit lift yang ia tunggu tidak juga kunjung tiba.Malik pun membuka ponselnya dan mulai menghubungi Anita. Tapi wanita yang ia telepon itu tidak menjawab sama sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk naik tangga darurat.Sembari berlari Malik menghubungi staf hotel dan menceritakan apa yang ia dengar dari pria tadi. Dan meminta pihak hotel untuk memeriksa kamar tersebut. Setelah itu Malik kembali menghubungi Anita.“Ini kenapa nggak mau angkat telepon sih? Ngapain dia?” gerutu Malik kesal. “Nanti kalau dia kenapa-kenapa aku juga yang kena marah Mama,” sambungnya.Sesampainya Malik di depan kamar hotel, ia segera masuk. Lalu ia melihat Anita baru saja keluar dari kamar mandi dengan raut wajah menahan rasa sakit.Malik menghampirinya dengan raut wajah marah yang terlihat jelas. Tanpa diberi instruksi, tubuh Anita spontan melangkah mundur melihat suam
Read more
Wanita penggoda
“Kemarin kamu mencoba menundukkan pandangan dari pria lain, dan sekarang kamu tersenyum bersama pria lain tanpa ada aku,” cela Malik menatap tajam kedua mata wanita yang berhijab itu. “Apa dia kekasihmu?” sambung Malik.Tatapan dingin Malik terasa sampai menusuk tulang. Kedua bibir Anita seperti terkunci dan tidak bisa menjawab pertanyaan Malik. Lalu wanita berhijab itu menatap Malik tanpa bisa berpikir apa-apa.Yudha seperti paham apa yang sedang terjadi. Malik pasti salah paham dengan apa semua yang ia lihat. “Apa dia istrimu?” tanya Yudha sebelum ia memberi penjelasan pada Malik.Malik tidak menjawab. Suami dari wanita berhijab itu menarik tangan istrinya meninggalkan tempat itu. Anita masih terdiam dan mengikuti suaminya walaupun sulit baginya untuk menyamai langkah kaki Malik.Mereka berdua masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Malik. Mulut wanita berhijab itu masih terkunci tak bisa berkata apa-apa. Ia ingin bertanya mereka akan kemana pun tidak bisa. Mereka berdua saling di
Read more
Perkataannya menyakitiku
Sesaat setelah kepergian Lusi, Anita meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan akan mentraktir mereka dessert dan minuman gratis untuk mereka semua. Wanita itu merasa tidak enak karena telah membuat para pelanggan tidak nyaman atas apa yang terjadi. Para pelanggan itu tersenyum gembira dan mereka juga mendukung apa yang Anita lakukan itu.Malik melepas paksa tangannya dari genggaman Anita dan pergi dari sana. Kini pria tampan itu juga merasa malu karenanya. Kebenciannya terhadap wanita berhijab itu semakin menjadi. ‘Apa aku ceraikan saja dia,’ pikirnya.Anita melihat punggung Malik dengan rasa sedih. Ia khawatir bahwa tadi dia telah membuat suaminya merasa sakit hati. Ia sebenarnya tidak ingin melakukannya di hadapan semua orang. Tapi amarahnya tadi tidak dapat ia kendalikan, karena entah dari mana asalnya rasa sakit itu tiba dan serasa menusuk jantungnya.Tiba-tiba saja Anita sulit untuk bernapas, rasa menusuk itu semakin terasa di dadanya. Ia belum pernah merasakan sakit seperti itu
Read more
Bertemu dengannya (Yudha) lagi
Anita menghela napas panjang melihat kelakuan suaminya. Entah bagaimana kedepannya hubungan mereka berdua akan terjalin. Apakah dia akan sanggup menghadapi Malik yang seperti itu.Ketika Anita sedang menunggu taksi untuk menuju alamat yang Malik berikan. Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya tanpa aba-aba. Wanita berhijab biru itu mencoba menutupi kepalanya dengan tangan, tapi tetap saja air hujan itu mengenainya.Ia mencoba berlari, tapi ia lupa bahwa ia tidak bisa berlari seperti dulu. Dengan pasrah ia berjalan menuju menuju tempat teduh.Baru beberapa langkah ia berjalan, terdengar suara klakson mobil dari arah jalan. Ia menoleh dan melihat seorang anak laki-laki mengajaknya masuk ke dalam mobil. Anita terkejut karena anak laki-laki itu adalah anak yang ia temui di taman kemarin.“Sini Kak!” ajak anak laki-laki itu.Anita sedikit ragu karena ada Yudha di sana. Anak kecil itu keluar dengan membawa payung dan menarik wanita berhijab masuk ke dalam mobil. “Ayok Kak, nggak usah khawati
Read more
Noda Merah Di Leher Suaminya
Rumah mewah dua lantai milik suami Anita itu sangat elegan. Rumah itu sepi karena Malik memang tinggal sendiri dan tidak menyewa asisten rumah tangga. “Sepertinya Kakak belum pulang,” gumam Anita. Tadi di luar juga ia tidak melihat ada mobil Malik terparkir.Pikiran negatif mulai muncul dibenaknya. Wanita berhijab itu mencoba mengalihkan pikiran negatifnya. Ia tidak ingin berprasangka buruk terhadap suaminya sendiri. “Pikiran negatif akan merusakmu Anita, jadi jangan sia-siakan pikiranmu untuk berpikir negatif.” Ia terus membuat sugesti pada dirinya sendiri agar bisa berpikir positif.Jujur saja sulit baginya saat ini untuk berpikir positif karena apa yang terjadi di cafe kemarin. Tapi wanita berhijab yang In Sya Allah shalihah selalu menanamkan pada dirinya bahwa setiap perkataan dan prasangka itu adalah doa. Jadi semua hal yang ia ucapkan atau yang ia pikirkan haruslah selalu hal yang positif karena siapa tahu Tuhan mengabulkannya tanpa diduga-duga.Anita kini sedang melihat-lihat
Read more
Sebelum Mengkhawatirkan Orang Lain, Khawatirkan Dulu Dirimu Sendiri
Suara rintihan wanita berhijab itu kini mulai reda. Ia sudah bisa menguatkan dirinya kembali untuk berdiri. Tapi tetap saja rasa sedih di dalam hatinya masih sangat terasa, perkataan dan sikap kasar suaminya sangat membekas pada ingatannya. Anita mulai membersihkan segala yang berantakan di dapur itu dengan tangan yang terluka.Hanya dalam beberapa hari kehidupan Anita berubah seratus delapan puluh derajat. Rasa sakit ini lebih dahsyat rasanya dibandingkan dengan kejadian kecelakaan yang pernah ia alami.“Ya Allah kenapa Kak Malik bersikap seperti ini padaku, apa salahku, apa yang telah aku perbuat sehingga membuat Kak Malik marah padaku. Aku harus gimana sekarang Ya Allah?” gumam Anita.Setelah semuanya selesai Anita bereskan, ia pun bersiap ke rumah sakit untuk mengobati lukanya yang baru saja ia dapatkan pagi itu.***Anita sedang duduk menunggu gilirannya masuk untuk diobati di rumah sakit. Cukup banyak yang datang ke rumah sakit hari ini. Jadi wanita berhijab itu menghabiskan ham
Read more
Alasan Malik Membenci Anita
“Anita, kamu pilih pulang bersama suamimu atau kamu akan pergi bersama laki-laki yang bukan muhrim kamu?” tanya Malik dengan terus menatap tajam ke arah Yudha. Anita pun akhirnya perlahan melepaskan diri dari genggaman Yudha dan mendekat pada Malik. “Maafkan Kakak Abimanyu, karena ini adalah hal yang salah bagiku jika terus bersama kalian dan membantah suamiku,” ucap Anita seraya menunduk tanpa menatap Yudha ataupun Abimanyu.Wanita berhijab itu kini mendekat pada suaminya, kemudian Malik menarik Anita untuk pergi meninggalkan Yudha dan Abimanyu. Abimanyu hendak mengejar wanita itu tapi ditahan oleh Yudha. “Jangan Abi, kalau kamu kejar dia. Nanti dia akan dapat masalah yang lebih,” ucap Yudha. Abimanyu pun mulai mundur kembali mendekat pada pamannya itu. “Iya Kak,” ucap Abimanyu. Seharusnya Abimanyu memanggil Yudha dengan panggilan paman, akan tetapi karena umur Yudha masih muda ia pun enggan dipanggil paman.***Kedua suami istri itu kini tiba di rumah. Mereka berdua sama-sama ber
Read more
Mimpi Buruk Kedua Kalinya
Selama perjalanan pulang ke rumah, Yudha terus saja memikirkan apa yang akan terjadi pada Anita. Mimik wajah Malik membuatnya semakin takut telah terjadi hal buruk pada wanita itu. Wanita itu juga kini dalam keadaan terluka.Rasa takut di dalam hatinya semakin menjadi-jadi. Paman Abimanyu itu menambah kecepatan mobilnya dan mengantarkan Abimanyu pulang terlebih dahulu.***Orang tua Abimanyu sudah menunggu di gerbang rumah. Mereka khawatir dengan kondisi Abi setelah mendapatkan pesan dari Yudha.“Abi!” panggil Ibu Abimanyu begitu Yudha tiba di depan pintu gerbang.Abimanyu keluar dari mobil dan berlari menghampiri Ibu dan Ayahnya. Lalu ia pun memeluk erat Ibunya.“Maafkan Abang ya Yudha, sudah menyusahkan kamu,” ucap Ayah Abimanyu.“Tidak apa-apa Bang … kalau gitu aku pergi dulu ya Bang, soalnya ada urusan lain.” Yudha pun meninggalkan kediaman Abimanyu dan menuju rumah Malik dengan terburu-buru.***Yudha sudah tiba di gerbang rumah Malik. Ia menekan bel rumah itu akan tetapi tidak a
Read more
Anita Bisa Kembali Normal
Yudha segera membawa Anita ke rumah sakit swasta kenalannya. Wanita berhijab itu kembali pingsan dalam perjalanan ke rumah sakit.“Sabar, sabar Anita. Aku akan menyelamatkanmu,” ujar Yudha seraya menoleh melihat ke arah Anita.***Sesampainya di rumah sakit, Anita segera ditangani oleh Dokter ahli. Karena sebelumnya Yudha sudah menghubungi temannya terlebih dahulu.“Pras tolong, tolong selamatkan dia, aku mohon,” pinta Yudha dengan panik.Pras memegang bahu Yudha mencoba menenangkan pria baik itu. “Tarik napas, buang secara perlahan. Tarik napas lagi, buang lagi secara perlahan. Tenang, mari kita bicara dengan tenang,” tuntun Pras.Yudha melakukan apa yang dikatakan oleh temannya itu. Perlahan napasnya mulai kembali teratur dan ia pun mulai tenang. Kemudian Yudha melihat ke arah temannya.“Kamu sudah merasa lebih baik?” tanya Pras. Yudha pun mengangguk.“Ayo kita duduk dulu, lalu kamu ceritain apa yang terjadi, wanita itu kenapa, apa yang terjadi padanya dan siapa dia?” tanya Pras.“P
Read more
DMCA.com Protection Status