Share

Bab 75 – Pengasuh Bayi

“Tidak. Jangan. Sss...” Ziana mencoba menolak sambil terus menahan rasa sakitnya. Tapi Mahanta sudah melucuti penutup atas tubuhnya. Refleks Ziana menyilangkan kedua tangan di depan tubuhnya. Pandangan mereka kembali bertemu sebelum Mahanta melahap pucuk dada Ziana.

Kedua tangan Ziana masih berusaha mendorong Mahanta agar menjauh. Tapi rasa sakitnya bertambah saat pucuk dadanya ikut tertarik.

“Ach! Sakit!” desis Ziana lalu memalingkan wajahnya tidak mau menatap Mahanta.

Tubuh Ziana merinding ketika perlahan bengkak di kedua bukit kembarnya mulai berkurang. Meriang yang sempat dirasakannya perlahan mulai menghilang. Meskipun sesekali masih terasa panas dingin, setidaknya kondisinya tidak separah tadi.

Ziana menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi lain yang tiba-tiba muncul. Nafasnya mulai memburu hingga wajahnya merona merah. Terlebih Mahanta sepertinya belum mau menyudahi perlakuannya pada pucuk dada Ziana.

Perutnya juga terasa nyeri dan ada cairan panas yang terus keluar dari bagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status