Share

Bab 45.

Tangan kokoh dan besar itu terulur, membelai lembut serta mengusap cairan bening yang mengalir di pipi Livya. Kemarahan Daniel melunak, kesedihan Livya adalah kelemahannya.

Hanya saja, Daniel kehilangan kontrol karena Livya menghindarinya saat dia ingin bersama dengan wanita itu.

"Anak siapa pun nantinya, aku hanya berharap anak itu lahir dengan keadaan sehat. Maafkan aku udah bentak kamu, Sayang," ujar Daniel dengan lirih.

Menyudutkan Livya ke tembok dan mengungkung tubuhnya, Daniel mencondongkan wajah dan menyatukan kening keduanya dengan hembusan napaa berat.

Jari Livya menahan dada bidang Daniel dan mengusapnya. "Nggak papa, maafin aku juga. Aku lagi agak sensi saat kehamilan ini, aku harap kamu memaklumi."

Pria di hadapannya itu hanya mengangguk, karena tahu jika wanita yang sedang menikah mempunyai perasaan yang berubah-ubah dan cenderung sensitif.

"Senyum dong, aku paling nggak bisa lihat kamu sedih. Meskipun kesedihan kamu itu karena aku." Tubuh Daniel lebih menunduk ke bawah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status