Share

Bab 22B Terik yang Menyengat

Bab 22B Terik Menyengat

Terik yang menyengat tidak menyurutkan semangat. Ning tetap melewatinya dengan suka cita. Meskipun harus menahan lapar dan dahaga. Sebab ia mulai rutin menjalankan puasa. Tidak hanya untuk menghemat pengeluaran, ia bisa hidup prihatin layaknya pedagang kecil yang ia jumpai di sepanjang jalan Malioboro. Ia kerap bercengkerama melepas lelah dengan sesama orang kecil.

Pernah Ning bertemu perempuan berusia senja kisaran enam puluh. Tubuhnya memang renta, tetapi semangat kerja kerasnya patut ditiru. Saat Ning bertanya kenapa masih bekerja di usia yang seharusnya duduk menikmati hidup. Jawabnya sungguh menohok.

"Saya tidak mau menjadi pengemis. Sekalipun saya miskin, saya masih mampu mencari rejeki halal."

Ning salut dengan orang itu. Ia selalu bisa melebarkan senyum saat bertemu dengan perempuan seusia neneknya itu.

"Man jadda wa jadda." Begitulah pesan orang itu sambil menepuk bahu Ning. Ucapan singkat yang mampu mengobarkan semangat Ning untuk bertahan hidup
D Lista

enjoy reading. tinggalkan jejak love dan komen yuk. maakasih🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
D Lista
udah kak. maaf kesiangan...
goodnovel comment avatar
Tiraya
belum up lagi yaa
goodnovel comment avatar
D Lista
makasih kak. udah baca cerita Ning dan Zen
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status