Diam tanpa kata, terlalu lama Abdullah merenungkan tawaran yang diberikan oleh ibu Dewi, antara diterima atau tidak
"Abdullah...? " Ibu Dewi menegurnya
Abdullah pun berhenti dari lamunannya, dan kaget
"Oh,,, iya bu"
"Kamu melamun mikirin apa? " Kamu mikirin seorang cewek ya,,,? " Tanya ibu Dewi dengan sedikit bercanda
"Hehe,,, tidak bu, Abdullah tidak memikirkan apa - apa dan juga tidak memikirkan cewek bu, beneran,
" Hmm,,, yaudah,,, hari sudah mau gelap dan sebentar lagi mau waktu maghrib, kamu siap - siap pergi ke masjid dulu, nanti ibu tunggu jawabannya ya,, " Sambil pergi menuju kedalam rumahnya yang begitu besar dan mewah.
"Oh... Iya bu, mm,,, siap, insya Allah,,, " Jawab Abdullah sambil melangkahkan kaki dengan gontai karena dilema, dengan tawaran yang diberikan oleh ibu Dewi.
*****
Allahu Akbar... Allahu Akbar...
Laa ilaaha illallah...
Lantunan Asm
"Yang sabar ya Abdullah,,, ini semua ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala, kita tidak tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi kepada kita dan kita pun tidak bisa menolakmenolak takdir yang telah Allah tetapkan untuk kita semuanya, kita hanya bisa bersabar dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi hamba - Nya yang terbaik" Ibu Dewi terus menasehati Abdullah sambil mengusap punggungnya yang tengah bersedih karena pamannya terkena penyakit serangan jantung.Hiks,,, hiks,,, hiks,, (suara tangisan)"Iya Abdullah,,, semangat, tidak usah khawatir, insya Allah pamanmu akan baik - baik saja" Timpal Pak Hermawan"Hmm,,, huh,, (menghela napas) Terima kasih banyak bu ,pak, sudah mau membantu dan mengantarkan pamanku ke Rumah Sakit, saya tidak tahu, harus bagaimana caranya, untuk membalas,,, semua kebaikan yang telah bapak dan ibu berikan kepada saya" Sambil menyeka air mata yang terus mengalir di pipinya."Iya,,
Langit biru begitu cerah, cahaya mentari menyinari bumi, namun, rumah Abdullah ditutupi awan kesedihan, baru sebulan ibunya meninggal, sekarang ia harus ditinggal oleh paman yang sangat disayanginya.Belum kering kuburan ibunya, sekarang ia mengantar jenazah orang yang dia sayangi, untuk kedua kalinya. Ia terus menerus dan tidak henti - hentinya mengalami berbagai ujian kehidupan."Yaa Allah,,, apa salah hamba? Sehingga hamba terus diuji dengan berbagai ujian ini? ""Yaa Allah,,, berilah hamba kekuatan dan kesabaran dalam melewati ujian ini"Ketika semua orang berlalu dan pulang, Abdullah masih belum bisa menerima kepergian dua orang yang ia sangat sayangi"Assalamu'alaikum nak" Ustadz Hidayat menyapa Abdullah yang masih duduk di dekat kuburan pamannya"Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" Jawab Abdullah dengan nada datar"Ustadz tahu dan bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan"
Hari yang begitu cerah, burung - burung berkicauan di dahan - dahan pepohonan. Abdullah begitu siap dengan kehidupan barunya, walaupun tanpa ada orang yang paling dia sayangi disisinya. Dia akan berusaha bangkit dari keterpurukan.Semua sudah menjadi sebuah ketetapan dari Allah subhanahu wa ta'ala, dia tidak bisa menolaknya bahkan menghindarinya, yang bisa ia lakukan sekarang, adalah menatap masa depan yang masih panjang. Perjalanannya baru akan dimulai, dan ia harus bisa melewati semuanya untuk meraih impiannya menjadi orang sukses. Waktu menunjukkan pukul 06.15 Abdullah bersiap - siap untuk berangkat ke sekolah, seperti biasa ia menyiapkan sarapan, buku - buku, tas dan semua perlengkapan sekolah. Namun, hari ini ia sedikit berbeda, ia tidak mempersiapkan lagi barang dagangan, karena ia sudah berjanji tidak akan jualan lagi dan fokus sekolah, fokus belajar dan fokus mengejar semua impiannya."B
Teng,,, teng,,, teng,,, (suara bel berbunyi) Jam menunjukkan waktu pukul 07.00 pagi, siswa bersiap - siap untuk melaksanakan pembelajaran.Tap,,, tap,,, tap,,, tap (suara sepatu)"Assalamu'alaikum" Sapa bu Ida, guru matematika yang sudah berkepala lima."Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" Jawab siswa kelas keuangan serentak"Silakan pimpin berdo'a dulu, siapa KM nya?""Fahri bu" Jawab yuni"Silakan fahri,, pimpin do'a dulu""Baik bu" "Sebelum memulai pelajaran hari ini, kita mulai dengan berdo'a terlebih dahulu" Berdo'a,,, dimulai! " Fahri mengomando teman - temannya dengan suara keras"Bismillahirrohmanirrohim,,, (semua siswa berdo'a)" Berdo'a,,, selesai !! ""Sst,, sst,,, hei,, (mencolek tangan Abdullah) ada tugas PR gak? " Tanya Yudi berbisik kepada Abdullah yang duduk bersebelahan dengannya."Mm,, ada yud" Jawab Abdullah yang tengah si
"No tiga apa dul, coba lihat jawabannya?" Tanya Yudi yang dari tadi terus meminta jawaban."Sebentar,,, ini lagi ngerjain soal nomor empat, tanggung, bentar lagi ya" Jawab Abdullah sambil menulis dan jawaban"Yaudah buka aja, terus aku lihat jawabannya, please ya,, " Pinta Yudi yang terus mendesak AbdullahTiba - tiba bu Ida datang dan menegur mereka berdua"Yudi, Abdullah kalian sedang apa? " Tanya Ibu Ida sambil melipat kedua tangannya di dadanya.Sontak mereka berdua kaget"Mmm,, tidak bu, tidak ada apa - apa bu, saya lagi ngerjain soal bu" Jawab Yudi gelagapan" Benar Abdullah? " Tanya ibu Ida lagi"I- iya bu, benar saya juga sedang mengerjakan soal bu" Jawab Abdullah penuh kekhawatiran"Baik, terus lanjutkan, waktu mengerjakan ulangan tersisa 20 menit lagi! Manfaatkan waktunya sebaik mungkin, telitilah dalam mengerjakan soal, jangan sampai ada yang kelewatan" Kata
"Waktu habis! Silakan langsung kumpulkan kertas ulangan kalian di depan meja guru"Semua siswa pun berhamburan dan ada siswa yang panik karena belum selesai mengerjakan soal ulangan."Haduh,, bu tunggu sebentar ya, ini satu soal lagi belum selesai, lagi hitung dulu, please ya bu" Pinta Bunga Sambil memohon - mohon"Iya bu, ini ada yang salah bu, harus ganti dulu, kasih waktu 2 menit lagi aja ya bu" Kata Bagas yang sama juga meminta waktu tambahan"Sudah! Tidak ada waktu lagi, silakan langsung kumpulkan atau kalau tidak, ibu tidak akan kasih nilai untuk hasil ulangan kalian" Kata bu Ida yang mengancam"Baik bu, baik bu" Bergegas langsung bangkit berdiri dari kursinya menuju meja guru didepan kelas"Baik, ibu akan periksa dan akan ibu umumkan hasilnya akhir pekan ini dan teruntuk dua orang yang tadi melanggar ketika ulangan, silakan ikut ibu ke kantor BK sekarang juga! " Sambil beres - beres kertas ulangan dan
Srrk,,, srk,, srk,, (suara sikat WC yang saling bergesekan dengan tembok closet WC) seorang siswa laki - laki yang melipat baju seragam dan celana biru mudanya, tengah menyikat closet di dalam WC pria.Tap,, tap,, tap,, (suara sepatu)"Kamu lagi ngapain dul? " Tanya Cepi , siswa Pemasaran"Huh,," (sambil mengelap keningnya yang penuh dengan keringat"Ini cep, lagi sikat WC, kena hukuman dari BK" Jawab Abdullah yang kelelahan"Hahaha,,, emang kenapa dul, kok bisa dihukum? " Tanya Cepi penasaran"Biasa cep, karena melanggar jadi kena hukuman dari guru BK" Timpal Yudi yang tiba - tiba datang dari arah Masjid"Ini semua gara - gara kamu yud, aku kena hukuman juga" Keluh Abdullah"Heh, ini yang bener yang mana? " Tanya Cepi lagi yang dibuat bingung oleh Abdullah dan Yudi"Sudah gak usah difikirin kata - kata si Yudi, dia suka gak jelas""Hahaha" Yudi tertawa terkekeh
Suara itu datang dari arah kelas 11 Tata Boga, seseorang yang memanggil itu adalah pak Didi guru Bahasa Indonesia.Dia menghampiri mereka, namun Rendi dan teman - temannya lari kabur, meninggalkan Abdullah, Yudi dan Cepi."Awas jangan ceritakan dan sebut nama gua dan teman - teman gua ya! Kalau nggak, kelar hidup lu" Ancam RendiTap.. Tap.. Tap... Tap (suara sepatu)"Kalian sedang apa disini? Kenapa tidak masuk pelajaran di kelas? " Tanya Pak Didi yang berbadan besar dan sudah menginjak usia 46 tahun."Mmm, kami disini, mm,, " Abdullah kebingungan mau jawab apa."Kalian kelas berapa dan jurusan apa? " Tanya Pak Didi lagi"Beda - beda pak" Jawab Abdullah sambil menunduk"Hmm,, aneh, coba sebutkan nama dan jurusan kelas kalian masing - masing" Pinta Pak Didi"Kamu duluan""Kamu saja dul, ayo""Kamu Cep, duluan""Nggak ah, kamu saja"