Suasana di Rumah Sakit sangat hening dan hanya terdengar suara gesekan alas sepatu, suara batuk pasien dan desiran angin di siang hari
"Aha! Aku tahu siapa yang punya golongan darah O" Sahut Lany yang membuka suara di keheningan
"Kamu mengagetkan kami saja" Jawab bu Yanti
"Jadi siapa nak? " Tanya bu Ida
"Kalau gak salah ada dua orang yang golongan darahnya O" Jawab Lany dengan penuh senyuman.
*****
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh"
"Akhirnya kamu datang kesini juga mel, sama siapa kesini? " Tanya Lany
"Aku datang sendiri lan, jadi apa yang terjadi dengan Abdullah lan, bu? " Tanya Amelia yang cemas dan penuh kekhawatiran
"Kalau diceritakan panjang mel" Jawab Lany
"Alhamdulillah kamu datang kesini nak" Tukas bu Ida
"Wah cantik sekali kamu nak, siapa nama kamu? " Tanya bu Dewi
Amelia pun tersipu malu dan tersenyum manis
Waktu menunjukkan pukul 05.00 pagi, seperti biasa abdullah baru selesai membaca Al Quran. Setelah itu dia pergi ke dapur , mengambil beras di dalam sebuah wadah yang cukup untuk di makan 2 orang saja, ia bersama pamannya. Sambil menunggu nasi matang, dia mempersiakan menu sarapan yang akan dia makan bersama pamannya, dia melihat ke dalam sebuah lemari makanan, dilihatnya tidak ada bahan makanan apapun, selain hanya ada 4 butir telur dan sedikit bumbu masak, tidak ada pilihan lain, dia ambil 2 butir telur untuk kemudian ia masak menjadi menu sarapannya pagi hari itu, yaitu telur omelet atau lebih dikenal masyarakat indonesia telur dadar. Dia pun mempersiapkan semuanya mulai dari mangkuk kecil garpu, garam, daun bawang, minyak hingga wajan untuk memasak telur dadar. Setelah telur dadar matang , ia pun harus mempersiapkan barang dagangannya, dia berjualan agar - agar dan cemilan favorit anak remaja zaman sekarang yaitu makaroni. Dia terpaksa harus berjualan,
Detak jantung berdetak begitu cepat, hati dan fikiran tidak karuan. Tap... tap... tap... (Suara sepatu)"Nama kamu siapa nak? " Tanya seorang perempuan paruh baya berusia 40 tahun itu."Mm,, namaku,,, mm abdullah bu" Jawab abdullah dengan penuh rasa gugup"Oh.. Kenapa kamu masih disini , tidak kumpul ke lapangan, sebentar lagi upacara bendera akan dimulai? " Tanya bu susi wakasek kesiswaan di sekolah tersebut dengan tegas dan lugas"Mm.., iya bu saya mau menaruh tas dan barang - barang saya dulu ke kelas bu" Jawab abdullah"Hm.. Ya sudah,, cepat ! jangan lama-lama sebentar lagi upacara bendera akan segera dimulai, kata bu susi sambil melangkah pergi menuju lapangan upacara."Huh,,, alhamdulillah,, selamat,, selamat,,," Sambil menghembuskan nafas rasa lega karena tidak dihukum."Tapi kok, gak di,,, aah sudahlah yang penting masih aman" Sambil cepat segera berlari ke kelas lalu m
Mereka hanya saling memandang, tanpa ada keluar satu kata pun, tiba - tiba, melda datang menghampiri amelia,"Ayo amel, kita ke kantin, eh ada siswa teladan nih, telat datang, hehe" Tukas Melda yang melihat abdullah yang baru mau masuk ke kelas setelah dari lapangan karena mendapat hukuman dari ibu susi.Tapi abdullah tidak terlalu menanggapinya, dan langsung pergi dan masuk menuju meja belajarnya untuk mengambil barang dagangannya."Huss,, jangan begitu, kita tidak tahu, kenapa dia bisa terlambat kan? " Kata amelia membela abdullah"Iya, tapi ini bukan yang pertama kali kan? " Sudah beberapa kali, apalagi di kelas kita yang paling sering telat kan hanya dia saja, wajar dong kubilang begitu, iya kan? Bisa jadi, mungkin dia juga nanti, akan menjadi siswa yang kurang berprestasi" Seru melda yang ngotot membela pendapatnya."Hmm,, don't judge the book by it's cover, ! Siapa tahu, perkataanmu itu sala
Abdullah sedang memakai sepatu, tiba - tiba datang dua orang guru perempuan, yaitu ibu susi dan ibu Rusteni datang menghampirinya, ibu Rusteni adalah wakasek kurikulum di sekolah tersebut."Assalamu'alaikum,,, " Kata bu Rusteni kepada abdullah yang sedang sibuk mengikat tali sepatu."Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh bu" Jawab abdullah dan langsung berdiri menghadap ke arah guru"Nama kamu siapa nak? " Tanya ibu Rusteni yang belum mengenalnya"Nama saya,,, abdullah bu""Oh.. . kamu sedang apa disini? " Tanya ibu Rusteni lagi"Ini bu,, mm, sudah dari masjid, habis shalat dhuha bu" Jawab abdullah"Maasya Allah, , semoga istiqomah ya nak, shalat dhuhanya, , " Kata bu Rusteni yang memberikan nasihatnya."Iya bu, insya Allah""Maaf bu, saya mau lanjut dulu keliling ke kelas - kelas," Kata Abdullah sambil membawa barang dagangannya."Eh tunggu dulu" Kat
"Assalamu'alaikum... " Suara yang terus berkali - kali menyeru dari luarAbdullah yang sedang mengganti pakaian seragamnya, langsung ke luar kamar dan menuju ruang depan,Klik, klik, Ceklik (suara membuka kunci pintu)"Wa'alaikum salam..." Jawab Abdullah , ketika pintu dibuka , ternyata yang keluar adalah teman lamanya yang sudah lama tidak berjumpa, teman dekatnya semasa sekolah Menengah Pertama, karena teman dia teman satu kelas dan satu SMP."Bayu...? " Seru Abdullah dengan wajah kaget dan tidak percaya, teman lamanya datang ke rumah nya"Iya ini aku,, bayu, teman mu yang suka usil dan minta contekan ketika ujian kepadamu" Jawab bayu yang senang bisa melihat lagi teman semasa sekolah SMP"Maasya Allah..., tak kusangka kita bisa bertemu lagi,, ya sudah ayo masuk ke dalam dulu bay" Sambil bersalaman tangan erat dan mempersilakannya masuk ke dalam rumah."Kamu mau minum apa bay? Sila
Satu jam setengah sudah, dua orang sahabat yang sedang asyik berbincang - bincang, mengenang masa,dimana mereka bersama dalam suka dan duka,senang maupun susah, hingga waktu yang harus memisahkan mereka."Dul, sudah sore, waktunya pulang, aku pamit dulu ya,, khawatir ibuku mencariku, soalnya aku juga harus pergi ke pasar dulu, belanja bahan - bahan untuk jualan besok" Kata bayu sambil siap - siap mau pulang."Oh gitu, tunggu sebentar ya bay" Tukas Abdullah langsung bergegas menuju kamarnya."Iya dul"Di kamarnya, Abdullah membuka pintu lemari lalu mengambil sebuah kotak kecil, sebuah kotak , dimana tempat ia menyimpan semua uang hasil tabungan dan usaha jualan nya, ia pun duduk di ranjang dan dibukanya kotak kecil tersebut, dihitungnya semua uang yang ia keluarkan dari kotak kecil tersebut.Sebuah keputusan berat yang harus ia pilih, ia akan memberikan semua tabungannya untuk membantu temannya. Te
Tidak seperti biasanya ibu Dewi (ibu dokter hewan, sekaligus majikannya) menyempatkan waktu berbicara dengan Abdullah, namun Abdullah pun penasaran, dan sepertinya sangat penting, dalam hatinya berkata" Apa yaa,, yang akan disampaikan oleh ibu Dewi, sepertinya ibu Dewi mengetahui banyak hal tentang ibuku".Ibu Dewi pun mengajak Abdullah mengobrol di tempat kesukaannya, yaitu di halaman belakang, dekat dengan kolam ikan."Sebenarnya ibu tidak ingin menyampaikan ini ke kamu Abdullah, tapi kamu sekarang sudah besar, dan harus tahu rahasia ini, ibumu adalah sahabat ibu juga, dia sudah lama berteman dengan ibu dari semenjak SMA, hingga sekarang, dia telah meninggalkanku di dalam kehampaan yang tak berujung, kini, ibumu bagai fatamorgana di gurun sahara" Kenang ibu dokter, ibu dewi namanya."Abdullah benar - benar tidak mengerti bu, maksud ibu apa ya bu" Sambil menggaruk - garuk kepalanya penuh kebingungan."Ini rah
Diam tanpa kata, terlalu lama Abdullah merenungkan tawaran yang diberikan oleh ibu Dewi, antara diterima atau tidak"Abdullah...? " Ibu Dewi menegurnyaAbdullah pun berhenti dari lamunannya, dan kaget"Oh,,, iya bu""Kamu melamun mikirin apa? " Kamu mikirin seorang cewek ya,,,? " Tanya ibu Dewi dengan sedikit bercanda"Hehe,,, tidak bu, Abdullah tidak memikirkan apa - apa dan juga tidak memikirkan cewek bu, beneran," Hmm,,, yaudah,,, hari sudah mau gelap dan sebentar lagi mau waktu maghrib, kamu siap - siap pergi ke masjid dulu, nanti ibu tunggu jawabannya ya,, " Sambil pergi menuju kedalam rumahnya yang begitu besar dan mewah."Oh... Iya bu, mm,,, siap, insya Allah,,, " Jawab Abdullah sambil melangkahkan kaki dengan gontai karena dilema, dengan tawaran yang diberikan oleh ibu Dewi.*****Allahu Akbar... Allahu Akbar...Laa ilaaha illallah...Lantunan Asm