Share

103

last update Last Updated: 2025-10-19 20:29:09

"Kamu pasti bohong, kan? Kamu pasti sengaja membuat surat palsu ini untuk menggelabui kami, kan? Jangan harap kamu bisa membohongi kami, Livia!" sergah Hana.

Dia dan ibunya menolak percaya dengan apa yang ditunjukkan oleh Livia barusan. Menurut Hana, Hakam tak mungkin seceroboh itu membuat surat rumah atas nama orang lain. Padahal Livia adalah istrinya.

"Hana benar! Mana mungkin Hakam memberikan rumah ini untukmu? Kami yang seharusnya lebih pantas jika dibandingkan dengan kamu Livia!" timpal Dania ikut emosi.

"Oh, ya? Kalian salah. Aku ... punya Yazeed, anakku dengan mas Hakam yang akan menjadi pewaris untuk seluruh harta mas Hakam. Jadi, mama dan mbak Hana tidak punya hak sedikit pun untuk mencampuri urusanku." Dania dan Hana dirundung emosi, Hana mendekat kearah Livia dan melayangkan satu tamparan keras di pipi iparnya itu.

"Hey! Apa-apaan ini?" Alia berlari cepat dan mendorong tubuh Hana hingga terjengkang.

Hana berteriak dan mengumpat Alia kasar. Alia tak peduli, dia menatap Hana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 104

    Waktu cepat sekali berlalu, tak terasa sudah 1 bulan berlalu sejak kecelakaan yang menewaskan Netari dan Hakam terjadi. Hingga kini, Livia masih mengurung diri di rumah, beruntung ada Alia yang menemaninya tidur atas perintah Muis dan Masitah.Mereka takut terjadi hal yang tidak diinginkan bila membiarkan Livia hanya dengan Yazeed saja.Sejak itu juga, Dania dan Hana tak berhenti mengusik kehidupan Livia. Keduanya bersikukuh ingin merebut rumah peninggalan Hakam. Meski di surat sudah jelas tertulis nama Livia, keduanya tetap tak mau kalah dan memaksa Livia angkat kaki dari sana."Mas, waktu cepat banget berlalu, ya? Nggak kerasa udah sebulan aja kamu ninggalin aku sama Yazeed."Livia bicara pada nisan suaminya, dia berusaha tegar meski tak dipungkiri ada getir dalam nada suaranya. Senyum yang ia sunggingkan jelas sebuah keterpaksaan agar tak terus terlihat terpuruk setelah kepergian suaminya. Kuatnya ia hingga kini juga untuk Yazeed. Kalau saja ia terus lemah, siapa yang akan menjaga

  • Mengemis Maaf Istriku    103

    "Kamu pasti bohong, kan? Kamu pasti sengaja membuat surat palsu ini untuk menggelabui kami, kan? Jangan harap kamu bisa membohongi kami, Livia!" sergah Hana.Dia dan ibunya menolak percaya dengan apa yang ditunjukkan oleh Livia barusan. Menurut Hana, Hakam tak mungkin seceroboh itu membuat surat rumah atas nama orang lain. Padahal Livia adalah istrinya."Hana benar! Mana mungkin Hakam memberikan rumah ini untukmu? Kami yang seharusnya lebih pantas jika dibandingkan dengan kamu Livia!" timpal Dania ikut emosi."Oh, ya? Kalian salah. Aku ... punya Yazeed, anakku dengan mas Hakam yang akan menjadi pewaris untuk seluruh harta mas Hakam. Jadi, mama dan mbak Hana tidak punya hak sedikit pun untuk mencampuri urusanku." Dania dan Hana dirundung emosi, Hana mendekat kearah Livia dan melayangkan satu tamparan keras di pipi iparnya itu."Hey! Apa-apaan ini?" Alia berlari cepat dan mendorong tubuh Hana hingga terjengkang.Hana berteriak dan mengumpat Alia kasar. Alia tak peduli, dia menatap Hana

  • Mengemis Maaf Istriku    102

    Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit dengan mertua dan iparnya, akhirnya jenazah Hakam dibawa pulang ke rumah baru mereka. Berkat dukungan para anggota keluarga korban yang ikut kecelakaan bersama Hakam, Livia bisa membawa suaminya ke rumah mereka dan mengurus segala keperluan untuk fardhu kifayah suaminya, termasuk mengantar jasad laki-laki itu hingga ke peristirahatan terakhirnya."Neng, yang sabar, ya? Banyak-banyak ikhlas dan do'a. InsyaAllah kalau kamu ikhlas, Hakam pasti bisa pergi dengan tenang," kata Masitah lembut, wanita itu ikut berjongkok disamping Livia yang masih saja menangisi batu nisan suaminya.Livia tergugu, dia meremas tanah makam suaminya yang masih basah. Seolah yang ia lakukan itu bisa mengusir sesak yang terus berkelindan dalam dadanya.Satu persatu tetangga yang ikut mengantar Hakam mulai membubarkan diri. Hanya tersisa Livia, Masitah, Alia dan Muis. Dania dan Hana juga masih di sana, wajah keduanya juga masih sembab karena terus menangisi kepergian Ha

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 101

    "Dimana perempuan pembawa sial itu? Dimana dia? Akan ku bunuh kamu Livia ...!" Dania berteriak bak orang kesurupan.Suasana duka berubah kacau, kedatangan Dania benar-benar mengubah suasana di sana. Yang tadinya orang-orang sibuk menangisi anggota keluarga yang meninggal berubah menjadi keributan akibat kedatangan Dania yang tiba-tiba.Livia yang berada didalam ruang jenazah tengah menangisi suaminya langsung kaget saat mendengar suara mertuanya. Dengan detak jantung yang mulai tak beraturan, dia berbalik dan siap menghadapi kemarahan mertua serta iparnya."Dasar perempuan pembawa sial ...!" Dania berlari kearah Livia dan menarik rambut perempuan itu hingga ia mengaduh kesakitan.Orang-orang yang berada diluar langsung ikut menyaksikan keributan itu. Mereka merasa kasihan pada Livia, ditengah duka karena kehilangan suaminya, mertuanya malah datang dan menyerangnya.Alia berusaha keras melepas cengkraman Dania dari rambut Livia. Terlihat Livia tak lagi menangis, dia seakan lelah dan pa

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 100

    Livia tiba di rumah sakit dengan ditemani Alia, sedang Yazeed ia titipkan pada Muis dan Masitah. Perempuan itu tak kuasa membendung air matanya, tangis dengan luapan sesak didalam dada tak henti sejak dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat jasad suaminya dibawa.Kerumunan para keluarga korban kecelakaan beruntun memenuhi depan ruang jenazah, mereka sama hancurnya dengan Livia begitu mendapat kabar anggota keluarga mereka ikut menjadi korban nahas itu.Livia lemah, tapi ia berusaha kuat agar bisa melihat suaminya untuk yang terakhir kalinya. Mereka masih menunggu diberi izin masuk satu persatu agar tak memenuhi ruang jenazah. "Ahm, permisi ... korban kecelakaan beruntun tadi dibawa ke sini semua?" Suara bariton yang sangat ia kenali membuat Livia mendongak.Didepannya, seorang laki-laki dengan postur tubuh yang sangat mirip dengan Gheza berdiri membelakanginya. Laki-laki itu tengah berbicara dengan salah satu keluarga korban di sana. Livia ragu, tapi juga penasaran kenapa Gheza ik

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 99

    "Itukan mbak Hana? Kenapa dia bisa ada di sini?" gumam Livia masih memperhatikan Hana yang berdiri didepan gerbang rumah mewah itu.Tak lama, seseorang keluar membuka pagar tinggi itu. Seorang pria bertubuh gempal keluar hanya dengan mengenakan kaos oblong biasa dan celana panjang bahan.Tampak dari kejauhan Hana berbincang-bincang dengan pria itu, bisa Livia lihat bagaimana mata pria itu jelalatan memandangi setiap lekuk tubuh Hana yang dibungkus dengan baju yang super ketat yang dipadukan dengan jeans yang tak kalah ketatnya.Banyak dugaan yang Livia tujukan pada kakak iparnya itu. Apa Hana ada hubungan khusus dengan pria itu? Tapi ... pria itu jelas masih memiliki istri dan Livia tau. Tak mungkin juga kalau Hana jadi wanita simpanannya, kan?Ditengah kekalutan pikirannya, tiba-tiba saja dia melihat Hana mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan ... menyerahkannya pada pria tadi. Livia sampai menyipitkan mata demi menangkap dengan jelas benda apa yang Hana selipkan di tangan pria i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status