Home / Rumah Tangga / Menggoda Suami Majikanku / 28. Informasi Penting

Share

28. Informasi Penting

Author: pramudining
last update Last Updated: 2025-09-29 17:02:26

Happy Reading

*****

Thalia mencebik, lalu membalas perbuatan sahabat karibnya dengan cara menginjak kaki lelaki itu dengan keras. "Kamu yang bodoh. Sudah bertahun-tahun masih belum berhasil juga. Sudah puluhan obat yang kamu gunakan untuk memuaskan pelacur itu. Kamu nggak akan pernah tahu kapan kesialan itu datang menghampiri. Karenanya, sebelum dia mengetahui yang sebenarnya, selesaikan dengan cepat tujuanmu itu."

"Biarkan dia berhalusinasi sendiri tentangku," jawab Elang santai.

"Kamu, ya, nggak pernah mau dengar nasihatku. Suatu hari, jika perbuatanmu itu diketahui olehnya dan semua rencana kita belum juga berhasil, gimana?"

Walau terkesan marah, tetapi Thalia masih memberikan nasihat baik pada sahabat sekaligus bosnya itu. Elang mendengkus, meninggalkan sahabatnya yang terus mengomel tanpa henti walau tangannya masih bergerak untuk bekerja membantu si asisten rumah tangga membereskan kekacauan kamar yang diakibatkan oleh Elang sendiri.

"Selangkah lagi, kita pasti berhasil, Tha." E
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menggoda Suami Majikanku   140. Foto yang Sama

    Happy Reading*****Tangan kanan Ardha bergerak gemetar, memegang foto di tangan Melati. Sekali lagi, perempuan yang sudah melahirkan Zanitha itu mengamati foto tersebut. Lalu, mengambil ponsel yang ada di tasnya dan mulai menghubungi Elang. Melati cuma bisa menatap pergerakan anak angkatnya karena tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan. Makin lama, perempuan paruh baya itu makin tidak bisa membendung rasa ingin tahunya. "Ar, ada apa sama foto itu?" tanya Melati. Jelas, perempuan paruh baya itu yang kini penasaran. "Ma, tunggu Mas Awan datang, ya. Aku pasti jelaskan semuanya.""Kenapa mesti nunggu dia? Apa hubungannya sama dia?"Ardha menghela napas panjang. Tidak mungkin menceritakan apa yang menjadi keresahannya tanpa bukti di tangan. "Ma, Mas Awan punya bukti apa yang mau aku omongin. Kalau sekarang aku menjelaskan, takutnya Mama nggak percaya. Makanya, kita tunggu Mas Awan saja untuk kepastian semua.""Ar, mungkinkah ini berkaitan denganmu?" tanya Thalia. Ardha cum bisa meng

  • Menggoda Suami Majikanku   139. Kepastian Foto

    Happy Reading*****Melati mengarahkan pandangannya pada si anak angkat. Ekor matanya memutar, kentara sekali dia tidak menyukai sikap Ardha yang seperti tadi. Saat ini, Melati memilih mengangkat panggilan di ponselnya daripada menjawab omongan si anak angkat. Melihat nama sang suami, perempuan paruh baya itu yakin, ada hal penting yang ingin dibicarakan dengannya. "Ya, Yah," sapa Melati pada sang suami yang berada di seberang sana. "Ma, kamu sudah ketemu sama Darma?""Sudah. Kenapa?"Melati sengaja menghidupkan speaker di ponselnya, supaya Ardha juga mendengar jelas percakapan mereka. "Ada yang harus Mama ketahui terkait kesehatan Darma." Ada kekawatiran dari suara lelaki yang sudah membersamai Melati. Getaran kekhawatiran itu sangat terasa. "Ada apa dengan Darma, Yah?""Ma, anak itu baru saja keluar dari rumah sakit karena tumor ganas yang menyerangnya. Dia nggak akan bisa menerima kabar mengejutkan lagi. Papanya mengatakan, sebaiknya kita nggak membicarakan kematian Ardha deng

  • Menggoda Suami Majikanku   138. Foto Bayi

    Happy Reading *****Ardha menatap si mas yang sudah merebut foto dari tangan si adik. Sepertinya, perempuan itu mencari dukungan dari lelaki yang selalu menyayanginya itu. Mencoba memastikan jika pemikiran mereka sama. Elang pun menoleh ke arah sang pujaan, ketika tatapan mereka bertemu, lelaki itu menganggukkan kepala seolah mengatakan jika apa yang ada di pikiran Ardha adalah benar. "Aku cuma merasa jika foto ini mirip seseorang, Tan. Memangnya, siapa bayi ini?" Elang memberikan foto yang dipungut Ardha tadi. "Kita bahas foto itu nanti, ya. Tante mau hubungi papanya Darma dulu. Keluarga meeka harus tahu jika anaknya masuk rumah sakit. Jangan sampai kamu terbebani untuk menjaganya terus menerus." Tanpa menunggu jawaban Elang, Melati sudah menelepon keluarga Darma dan dalam hitungan detik, perempuan paruh baya itu sudah mengucapkan hallo pada lawan bicaranya di seberang sana."Kamu jemput anak manjamu sekarang juga di rumah sakit. Jangan sampai anakku tahu jika dia membuat ulah la

  • Menggoda Suami Majikanku   137. Foto

    Happy Reading*****Semua orang menoleh ke sumber suara. Melati bahkan tak percaya jika di hadapannya kini adalah sosok lelaki yang tadi terbaring lemah tak berdaya. Perempuan paruh baya itu terpaksa maju untuk menghalau Darma, mendekati Ardha. "Kembali ke ranjangmu, dia bukan istrimu," ucap Melati tegas. Tatapannya sangat tajam, sikap seorang ibu yang melindungi anak-anaknya dari ancaman serta bahaya. "Ma, dia istriku. Kenapa aku nggak boleh dekat-dekat dengan dia? Apa aku akan tetap diam jika ada lelaki yang akan merebutnya?" Suara Darma melemah bahkan wajahnya menunjukkan sejuta penyesalan. Matanya sayu, menatap Ardha yang diam dengan tangan berpegangan pada Elang. "Ingat yang Mama katakan tadi. Dia bukan Ardha istrimu. Ardha sudah meninggal sejak kamu mengatakan akan menikahi perempuan nggak bener itu. Kamu yang sudah membu ....""Ma," cegah Ardha disertai gelengan kepala. Melati menarik napas panjang, teringat nasihat sang dokter. Elang melepas pegangan tangannya, berbaik da

  • Menggoda Suami Majikanku   136. Istri

    Happy Reading*****Melati diam, cuma bisa menatap tiga anak muda di samping dan di depannya. Menceritakan kematian Ardha sama dengan menyayat luka yang hampir mengering. Walau Ardha bukan putri kandungnya, tetapi kehadiran perempuan itu bagai obat yang menyembuhkan segala luka di tubuh Melati. "Ma, jelaskan padaku. Apa yang terjadi dengan Ardha, mengapa dia meninggal dan kenapa menyebut nama lelaki itu sebagai penyebabnya? Bukankah Darma adalah suaminya jika Mama menyebutnya menantu?" tanya Ardha tak sabaran."Dia memang suaminya. Tapi, Darma adalah orang yang paling menyakiti Ardha." Ketika mengatakan hal tersebut, air mata Melati turun. Mungkin teringat akan kesakitan yang dialami perempuan itu. "Jadi, beneran lelaki itu yang membunuh putrinya Ibu?" tanya Yandra antusias. Jiwa sang pengacara bangkit. "Kenapa nggak lapor polisi jika memang seperti itu?""Benar kata Yandra. Kenapa Tante nggak lapor polisi saja?""Percuma lapor polisi, saat itu keluarga Darma masih sangat berkuasa

  • Menggoda Suami Majikanku   135. Putri Pengganti

    Happy Reading*****Yandra dan Elang yang duduk di bangku tak jauh dari ruang UGD, masuk dan melihat keadaan lelaki yang mereka bawa tadi. Suara Melati serta Ardha membuat kedua lelaki tersebut panik. "Dek, ada apa?" tanya Elang."Ar, kamu nggak papa, kan?" tambah Yandra. Kedua lelaki itu berdiri di sisi kanan dan kiri perempuan wajahnya memucat. Sementara itu, Melati berjalan ke arah dokter supaya untuk mengetahui keadaan lelaki yang tdi muntah darah ketika berbincang dengannya. "Aku nggak papa, tapi lelaki tadi muntah darah setelah ngobrol sama Mama. Apalagi pas baca kertas yang diberikan Mama. Dia makin terlihat kesakitan," jelas Ardha. "Adek duduk saja di luar, biar Mas yang tanya Tante Mel. Kenapa sampai lelaki yang baru sadar itu muntah darah." ELang merangkul sang kesayangan keluar UGD diikuti Yandra di belakang keduanya yang mengepalkan tangan dengan kuat, menahan amarah. Walau jelas-jelas cintanya ditolak olah Ardha berkali-kali, tetapi rasa Yandra masih tetap kukuh dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status