Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali

Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-21
Oleh:  Kharamiza Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat. 6 Ulasan-ulasan
141Bab
19.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Inara merasa hancur saat sang suami lebih memprioritaskan mantan kekasihnya di atas dirinya dan putri mereka. Namun ketika Inara mulai lelah dengan rumah tangganya dan memilih berpisah, Damian justru berusaha mempertahankan keluarga kecil mereka agar tetap utuh! Lantas, akankah Inara bertahan atau tetap memilih pergi demi menyelamatkan hati dan mentalnya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Mas, kamu ini bagaimana? Aku memintamu agar menjemput Alma, tapi kenapa tak dijemput?” Suara Inara yang tak bisa menahan rasa kecewa dan marah langsung menyerang telinga Damian begitu masuk ke rumah.

Suami Inara itu membuang napas berat, menaruh tas kerjanya di meja, sebelum menghempaskan tubuh ke sofa, lalu berkata dengan santai. “Aku tadi ada urusan mendesak, Ra. Maaf.”

“Urusan mendesak yang lebih penting dari anakmu sendiri?!” Nada suara Inara sedikit meninggi kali ini.

Raut wajah yang biasanya tenang kini memerah, menahan emosi yang siap meledak kapan saja. “Sebelumnya kamu bilang bisa. Aku sudah percaya padamu.”

Damian mengusap wajahnya dengan kasar. “Iya, aku tau, tapi ....” Suaranya tercekat. Ingin menjelaskan, tetapi kata-katanya terasa terhenti di tenggorokan.

“Padahal aku hanya minta tolong karena harus ke rumah sakit.” Inara menggeleng kecewa.

Jika kakinya tak tertusuk paku yang cukup dalam, ia jelas akan menjemput putrinya tanpa harus meminta bantuan sang suami, tapi apa ini?

“Untung saja gurunya Alma meneleponku karena dia menangis tak ada yang jemput,” tambah Inara kembali.

Damian tampak menunduk. “Aku tau aku salah, Ra. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bermaksud mengabaikan Alma, tapi tadi ... saat perjalanan ke sekolah Alma, Selena tiba-tiba meneleponku. Dia panik karena anaknya hilang di mal. Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja.”

Inara tertawa sinis, jelas itu sebuah ejekan.

Matanya berkilat tajam mendengar pengakuan suaminya. “Oh, jadi kamu lebih khawatir anak orang lain hilang, sampai-sampai kamu tidak memikirkan bagaimana kalau anakmu yang hilang jika terlambat dijemput?”

“Ra, kamu terlalu berlebihan.” Damian menatap Inara dengan tatapan memohon. “Tolong, tidak usah diperpanjang. Aku sudah minta maaf tadi, kan? Lagi pula, Alma tidak kenapa-kenapa.”

Kalimat itu seperti cambuk bagi Inara. Ia terdiam beberapa saat, berusaha menguasai emosinya yang hampir meledak.

Dia tak menyangka kalau Damian akan mengeluarkan kalimat seperti itu.

Apakah putri mereka tak lebih penting dari putra wanita itu?

Inara tersenyum masam, mencoba menahan air mata yang tiba-tiba saja menghalangi pandangannya. Sayangnya, ia tak bisa menahan getaran pada suaranya. “Iya, kamu benar. Alma baik-baik saja karena yang kamu takutkan kenapa-kenapa itu hanya Selena dan anaknya.”

Air mata wanita itu akhirnya jatuh, tetapi buru-buru memalingkan pandangan dan diam-diam menghapusnya sedikit kasar.

Tanpa berkata lagi, dia memilih pergi dengan langkah tertatih karena kakinya sakit akibat tertusuk paku berkarat tadi pagi.

Di sisi lain, Damian hanya duduk di sofa dan memandangi punggung Inara yang makin menjauh hingga pintu ditutup dengan keras.

Pria itu memegang kepala, frustrasi, seketika menyesali telah berbicara seperti tadi pada istrinya.

Damian tahu dirinya bersalah, tetapi ia tak bermaksud lalai menjemput sang putri. Namun, dia juga merasa tak bisa mengabaikan Selena yang membutuhkan pertolongannya.

Setelah beberapa saat saling mendiamkan, Damian membuka pintu kamar dengan perlahan.

Pandangannya langsung tertuju pada Inara yang duduk di tepi ranjang. Punggungnya sedikit membungkuk, kedua tangan terlipat di pangkuan, menatap pada lantai dengan tatapan kosong.

Tanpa ragu, Damian mendekat dan duduk di sampingnya. Dia memperhatikan kaki Inara yang terbungkus perban dan tampak sedikit bengkak. “Bagaimana dengan kakimu?” tanyanya dengan suara yang sarat kekhawatiran.

Inara mengangkat wajahnya sedikit, lalu menjawab dengan nada datar. “Baik-baik aja, Mas.”

“Lain kali, kamu harus lebih hati-hati lagi.”

“Iya, Mas. Terima kasih sudah peduli padaku,” ucap Inara yang membuat Damian mengernyit, merasa ada sesuatu yang tidak bisa dipahami dari kalimat itu.

“Loh, kamu ini bicara apa? Aku ini suamimu, sudah pasti aku peduli padamu.” Damian berkata tegas.

Inara sendiri hanya mengangguk pelan, mengalihkan pandangan ke arah lain. Dia tak bisa begitu saja mengabaikan sisi lain hatinya yang terluka dengan perkataan sang suami beberapa saat lalu, yang secara tidak langsung menganggapnya sudah tak begitu penting.

Tanpa berkata-kata lagi, Inara mengangkat kaki ke atas ranjang dan berbaring membelakangi suaminya.

Damian juga hendak berbaring ketika suara pelan Inara terdengar. “Besok ulang tahun Alma. Aku harap kamu bisa pulang lebih awal dan kita sama-sama merayakan ulang tahunnya.”

Damian menoleh, menatap punggung istrinya. “Pasti, aku tidak akan melewatkannya.”

Kali ini, Inara bisa sedikit bernapas lega mendengar respons sang suami. Setidaknya, dia berharap Damian tak mengecewakannya lagi.

***

“Bunda, kenapa Papa lama sekali?” Alma mengangkat kepala, menatap Inara penuh tanya tanpa bisa menyembunyikan kesedihan.

Wanita itu perlahan berjongkok di hadapan sang putri, tersenyum seolah-olah tak ada beban. “Papa mungkin masih sibuk, Sayang. Jadi, terlambat datang.”

Kata-katanya begitu ringan, tetapi sungguh di dalam sana dadanya cukup sesak. Saat ini, ulang tahun kelima Alma, putrinya dengan Damian, seharusnya bocah perempuan itu hanya boleh bahagia, bukan malah kecewa karena salah satu orang tuanya malah tak hadir di hari pentingnya.

Berkali-kali, Inara memeriksa Ponsel. Namun, tidak ada pesan ataupun panggilan lagi dari Damian, sejak pria itu bilang sudah pulang dari kantor 2 jam yang lalu.

Akan tetapi, hingga kini ujung rambutnya belum tampak ada di rumah.

“Ke mana dia tersesat?” Inara membatin kesal.

“Bunda, Papa pasti datang, kan?” tanya Alma, mulai cemberut.

Cukup lama Inara bergeming, bingung harus menjawab apa. Sebenarnya, ia juga tak begitu yakin kalau Damian akan segera datang. Terlebih, ini bukan kali pertama dia menghilang tanpa kabar di saat penting.

‘Selena?’ batin Inara curiga pada satu sosok yang selalu membuat suaminya lupa segala hal.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Anindia Dia
cerita nya bagus...
2025-05-18 07:14:35
1
user avatar
mayuunice
Greget sama Damian. Plz lah kalau belum selesai sama masa lalu, jangan so-so buka lembaran baru......
2025-05-04 21:15:42
1
user avatar
CitraAurora
pisah aja deh ... keren ceritanya ditunggu up nya kak
2025-02-25 07:30:34
2
user avatar
Yeni Sugiarti
Bener laki laki kya Damian hrus d singkirkan Dr muka bumi ini
2025-02-08 22:50:35
1
user avatar
Piemar
Selamat buku barunya dek🤍🤍 Recommended Romance Story pokoknya......
2025-02-04 12:29:42
2
user avatar
Kharamiza
Halo, GoodReaders. Buku terbaru dari Kharamiza ini semoga bisa menghibur ataupun menemani waktu luang dan santainya, ya. Happy reading dan jangan lupa tinggalkan jejak-jejaknya, rate, gems, tentunya komentar yang membangun. Ikuti Instagram saya (@kharamiza_) untuk info-info update-nya. ^_^
2025-02-03 18:37:05
1
141 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status