Beranda / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab. 192: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Share

Bab. 192: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Penulis: Faoo pey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-09 21:37:51

"Oh, bukankah aku sudah membantumu?" Nada suara Anatasya terdengar ringan, nyaris main-main. Ia duduk anggun dengan kaki bersilang, jemarinya menyentuh lutut dengan elegan. Tatapannya tenang, kontras dengan Amber yang nyaris kehilangan kendali.

Yang satu seperti ratu di singgasananya, yang lain seperti tawanan yang putus asa. Perbedaannya terlalu jelas.

"Beraninya kau bilang kau membantuku!" Suara Amber bergetar, matanya penuh kebencian. “Kau terus menjatuhkanku! Itu yang kau sebut bantuan?”

Anatasya tersenyum tipis. Senyum yang seolah polos, tapi justru menusuk. "Kau salah paham. Pertama, aku tidak punya pengalaman hamil di luar nikah. Kedua, aku tidak pernah diam-diam jatuh cinta pada pria yang sudah punya pasangan, apalagi berkonsultasi soal cara mengandung anaknya. Jadi… pengalaman apa yang bisa kubagikan padamu? Justru karena aku tidak berpengalaman, aku memanggil para ahli hubungan dan para perempuan di sini untuk memberi masukan. Bukankah itu sudah termasuk bantuan?"

Nada suara
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 192: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    "Oh, bukankah aku sudah membantumu?" Nada suara Anatasya terdengar ringan, nyaris main-main. Ia duduk anggun dengan kaki bersilang, jemarinya menyentuh lutut dengan elegan. Tatapannya tenang, kontras dengan Amber yang nyaris kehilangan kendali.Yang satu seperti ratu di singgasananya, yang lain seperti tawanan yang putus asa. Perbedaannya terlalu jelas."Beraninya kau bilang kau membantuku!" Suara Amber bergetar, matanya penuh kebencian. “Kau terus menjatuhkanku! Itu yang kau sebut bantuan?”Anatasya tersenyum tipis. Senyum yang seolah polos, tapi justru menusuk. "Kau salah paham. Pertama, aku tidak punya pengalaman hamil di luar nikah. Kedua, aku tidak pernah diam-diam jatuh cinta pada pria yang sudah punya pasangan, apalagi berkonsultasi soal cara mengandung anaknya. Jadi… pengalaman apa yang bisa kubagikan padamu? Justru karena aku tidak berpengalaman, aku memanggil para ahli hubungan dan para perempuan di sini untuk memberi masukan. Bukankah itu sudah termasuk bantuan?"Nada suara

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 191: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Wajah Amber seketika memucat, jemarinya terkepal erat hingga kuku-kukunya menancap di telapak tangan. Meski matanya penuh luka dan rasa terhina, ia tetap memaksa diri berdiri.“Kalau begitu,” suaranya bergetar, tapi nada bicaranya tegas, “sejak aku hamil, bahkan hingga didiagnosis mengandung anak kembar… apakah keluarga Anda pernah bicara soal tanggung jawab? Pernahkah Anda memaksa Brylee untuk menikahiku?”Nyonya Addison menatapnya tanpa gentar, bibirnya terkatup rapat sebelum akhirnya berkata dengan tenang, “Tidak. Karena cucuku sudah dengan jelas mengatakan bahwa dia membencimu.”Suara itu dingin, lugas, dan tanpa sedikit pun keraguan.“Kami sudah berulang kali mengatakan padamu, kami bersedia memberi dukungan finansial maupun materi. Keputusan untuk melahirkan atau menggugurkan anak itu sepenuhnya hakmu. Tapi satu hal yang tidak akan kami paksakan adalah pernikahan. Karena pernikahan adalah komitmen seumur hidup!”Amber tertawa sinis, matanya merah. “Tidak ada pernikahan? Kalau be

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 190: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Amber tertegun. Matanya membulat, seakan kata-kata Anatasya baru saja menamparnya di depan seluruh kota.Anatasya tersenyum lembut, namun ujung matanya memancarkan kilatan yang sulit ditangkap.“Maaf, sepertinya aku tidak pantas menanyakan hal itu. Nanti netizen bilang aku memanfaatkan kesempatan ini untuk balas dendam pribadi.”Ucapannya terdengar santai, tapi cukup untuk membuat Amber tersudut tanpa jalan keluar.Amber menggigit bibir. Maaf? Sekarang? Setelah semua orang mendengarnya?Rasa panas menjalar di wajahnya, separuh malu, separuh marah.Anatasya meniru ekspresi polos yang tadi dipakai Amber. Nada suaranya dibuat seakan tak bersalah. “Aku hanya merasa, kalau kita ingin semua orang memberi saran untukmu, bukankah sebaiknya kita memahami dulu hubunganmu dengan Tuan muda Brylee? Dengan begitu, nasihat yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.”Pembawa acara—seorang wanita berwajah ramah namun tatapannya tajam—mengangguk mantap.“Betul sekali. Di program kami, setiap kali membant

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 189: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Tuan Arthur,” suara Ainsley terdengar dalam dan tegas, “saya, Ainsley, adalah pria yang jujur. Saya tidak pernah, dan tidak akan pernah, menyalahkan seorang wanita atas masalah yang terjadi.”Kalimat itu meluncur dengan penuh wibawa. Ia berdiri dari kursinya, tegap, dan seolah seluruh ruangan tertelan oleh kehadirannya.Bagi Ainsley, krisis keluarga Addison saat ini mungkin penting, tetapi ada satu hal yang jauh lebih tak bisa ia toleransi—istrinya dihina di depan umum.Pemandangan itu membuat Audrey membeku. Tatapan matanya dipenuhi rasa iri yang pekat, nyaris menusuk.Bukan hanya dia—Edgar, Arthur, dan Adeline pun menatap Ainsley dengan keterkejutan yang berbeda-beda.Mereka pernah mendengar kabar bahwa Tuan Ketiga Jiangcheng ini sebenarnya menyembunyikan kekuatannya, bahkan tidak pernah mengalami cedera kaki seperti yang dikabarkan. Tapi baru kali ini mereka melihatnya dengan mata kepala sendiri.Begitu Ainsley berdiri, auranya berubah. Ia tak lagi sekadar menantu keluarga Bimant

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 188: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    "Istriku, tolong gerakkan tubuhmu sedikit lagi..."Suara Ainsley terdengar serak, dengan nada menyiratkan keluhan. "Sakit, sayang..."Namun Anatasya tak menggubris keluhannya. Ia menatap suaminya dengan tatapan tajam, penuh kecurigaan. "Tidak. Sebelum itu, jawab dulu satu hal—siapa sebenarnya cahaya bulan putih itu?"Tangannya mencengkeram selimut seperti sedang memegang tali penyelamat terakhir. Ia tidak akan mengalah kali ini!Ainsley mendesah pelan, mencoba membujuknya dengan suara yang lebih lembut dan penuh rayuan."Istriku... kaulah cahaya bulan putihku. Satu-satunya yang ada di hatiku sejak awal."Anatasya menyeringai sinis, menatap pria itu dengan tatapan tak percaya. "Heh... Kau pikir aku akan percaya? Katanya, omongan pria di atas ranjang adalah yang paling tak bisa dipercaya di dunia."Ainsley diam sejenak."Kalau begitu kenapa kau tanya?" gumamnya lirih, nyaris seperti mengeluh.Wajah Anatasya langsung memerah karena kesal. "Ainsley, dasar lelaki menyebalkan! Sekarang kau

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 187: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    "Yah, tapi dia mengalami kecelakaan dan meninggal dunia," Elanour sambil mendengus. "Sudahlah, tak perlu dibahas lagi."Setelah suasana sedikit tenang, istri Elanour menggenggam tangan Anatasya dan berkata hangat,"Bagaimana kalau kamu jadi anak baptis kami saja? Jarang sekali aku merasa cocok seperti ini dengan seseorang. Tak perlu repot-repot prosedur. Asal kamu setuju, kamu resmi jadi putri keluarga Zhou. Datanglah ke rumah kami sesering mungkin, ya."Alden ikut mengangguk, antusias, "Betul! Kalau Ainsley berani menindasmu lagi, bilang saja padaku. Ayah baptismu ini akan turun tangan!"Anatasya, terharu dengan kebaikan mereka, ia mengangguk dan dengan malu-malu memanggil,"Ayah baptis... Ibu baptis...""Ya!""Iya!"Mereka menjawab serempak dengan wajah penuh suka cita.Malam harinya, mereka mengajak Anatasya makan malam di rumah.Ainsley baru datang menjemput lewat pukul sebelas malam, setelah selesai bekerja.Alden dan Elanour ikut mengantar sampai ke pintu.Alden menatap Ainsley

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status