Home / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab. 200: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Share

Bab. 200: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Author: Faoo pey
last update Last Updated: 2025-08-14 23:06:26

Di butik mewah itu, Audrey yang sedang memilih pakaian mendadak terbelalak. Ia buru-buru menutup mulutnya, nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Amber melirik Shopie dengan senyum tipis yang penuh ejekan.

“Lucu sekali. Kenapa aku harus menuruti omonganmu?”

Shopie tidak langsung menjawab. Ia justru mendekat, menundukkan kepala, lalu membisikkan sesuatu di telinga Amber—cukup pelan, tapi mematikan. Dalam sekejap, wajah Amber menegang, senyumnya menghilang.

“Bagaimana? Mau bicara serius?” Shopie mengangkat dagu anggun, matanya penuh tantangan. Ia mengisyaratkan ke arah tangga di samping konter, lalu melangkah lebih dulu.

Amber mengepalkan jemari, tapi tetap mengikuti, meski enggan.

Melihat itu, Audrey tak tahan dengan rasa penasaran. Ia pun menyelinap diam-diam, menempelkan telinganya di balik pintu tangga.

Di sudut tangga yang remang, suara Amber terdengar penuh ketidaksabaran. “Aku bisa saja membantumu menjebak Anatasya, tapi bukan di pesta pertunanganku.”

Shopie meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 201: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Alden mengangguk pelan setelah mendengar ucapan putra bungsunya. "Baiklah. Habiskan lebih banyak waktu dengannya, mungkin saja dia akan mulai menyukai anak-anak."Dean tak menunda, segera membawakan semangkuk sup labu hangat ke meja.Bocah kecil itu menatap semangkuk makanan padat yang familiar dan langsung bersorak kecil, “Macan…hole.....!”Anatasya melirik Ainsley dengan tatapan penuh harap.“Dia mau kau yang menyuapinya. Coba saja…”Ainsley menahan napas, hatinya terusik oleh sorot mata istrinya yang begitu tulus. Dengan wajah kaku, ia mengambil mangkuk dari tangan Dean, lalu mendekat… namun jarak yang ia jaga seolah sedang memberi makan seekor harimau buas.Baru saja hendak menyuap, Anatasya mengingatkan,“Kau ambilnya terlalu banyak. Sedikit saja, biar dia mau makan.”Ainsley hanya menggerutu pelan, menjatuhkan sedikit bubur dari sendok, lalu menyodorkannya sambil mengerutkan kening.“Makan!” perintahnya dingin.Bocah kecil itu langsung memberontak, memukul meja dan memalingkan w

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 200: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Di butik mewah itu, Audrey yang sedang memilih pakaian mendadak terbelalak. Ia buru-buru menutup mulutnya, nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.Amber melirik Shopie dengan senyum tipis yang penuh ejekan.“Lucu sekali. Kenapa aku harus menuruti omonganmu?”Shopie tidak langsung menjawab. Ia justru mendekat, menundukkan kepala, lalu membisikkan sesuatu di telinga Amber—cukup pelan, tapi mematikan. Dalam sekejap, wajah Amber menegang, senyumnya menghilang.“Bagaimana? Mau bicara serius?” Shopie mengangkat dagu anggun, matanya penuh tantangan. Ia mengisyaratkan ke arah tangga di samping konter, lalu melangkah lebih dulu.Amber mengepalkan jemari, tapi tetap mengikuti, meski enggan.Melihat itu, Audrey tak tahan dengan rasa penasaran. Ia pun menyelinap diam-diam, menempelkan telinganya di balik pintu tangga.Di sudut tangga yang remang, suara Amber terdengar penuh ketidaksabaran. “Aku bisa saja membantumu menjebak Anatasya, tapi bukan di pesta pertunanganku.”Shopie meng

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 199: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Oh, ada apa?” Anatasya mengangkat tatapan, menatapnya dengan dingin.“Kesalahanku…” Ainsley melangkah dari meja seberang, duduk di kursi yang tadi diduduki Dean. Tangannya terulur, meraih jemari Anatasya, membelai punggung tangannya tanpa sadar—halus seperti tahu, hangat seperti dulu. Hanya semalam tak menyentuhnya, ia sudah merindukannya setengah mati.“Apa lagi?” suara Anatasya terdengar tenang, tapi matanya seperti menembus ke dalam hati.Jantung Ainsley berdebar tak karuan. “Apa lagi? Apa lagi?”“Coba pikirkan lagi,” nada Anatasya semakin dingin.Ainsley menelan ludah. “Seharusnya aku tidak berpura-pura miskin?”…Ah, tapi bukankah dia sudah lama tahu?Melihat ekspresi Anatasya tak berubah, ia mencoba lagi, “Seharusnya aku tidak membohongimu soal cincin itu murah? Tidak bekerja sama dengan Adithya untuk menipumu? Tidak menghajar Sutradara Gao diam-diam setelah kamu pergi?”Ainsley menatapnya penuh selidik, lalu menambahkan, “Atau… seharusnya aku tidak sengaja membocorkan bahwa Ambe

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 198: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Keesokan harinya adalah akhir pekan. Anatasya baru membuka mata saat jam hampir menunjukkan pukul sepuluh.Tidurnya terasa masih kurang, tubuhnya berat seolah semalam ia maraton mimpi. Saat melihat angka di jam, pipinya memanas."Maaf... semalam aku begadang," ujarnya, tersenyum canggung.Elanour, hanya tersenyum ramah."Untuk apa minta maaf? Bisa tidur nyenyak itu rezeki. Di rumah ibu, kau bebas tidur selama yang kau mau. Kami tidak punya aturan kaku di sini.""Terima kasih, Ibu."Anatasya baru bangun dari tempat tidur saat tiba-tiba rasa mual menyerangnya. Ia sempat menutup mulut, lalu muntah beberapa kali."Mungkin... aku terlalu lapar," ujarnya malu-malu.Tatapan Elanour berubah serius. "Anna, jangan-jangan kau... hamil?"Anatasya sempat terdiam, lalu cepat menggeleng. "Mana mungkin. Laporan medis bilang aku punya sindrom ovarium polikistik... sulit hamil. Lagipula, Ainsley minum pil KB."Elanour teringat sesuatu. "Tapi bukankah Amber bilang dia sudah mengganti obatnya? Dia jelas

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 197: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Sialan, Ayah…” Ainsley menggertakkan gigi, nada suaranya penuh kekesalan.“Hei, menantu yang baik!” Alden tersenyum santai, lalu membuka pintu perlahan. “Tapi biar jelas dulu, kau boleh masuk… hanya saja, kau tidak boleh membawa siapa pun pergi.”“Mau coba lihat kalau aku memaksa?” Mata Ainsley menyipit, auranya perlahan memancar, tajam seperti pisau yang baru diasah.“Silakan,” jawab Alden tenang, tanpa sedikit pun mundur. Meski tubuhnya lebih pendek dari Ainsley, ia berdiri tegak, menatap langsung tanpa gentar. “Aku sudah bilang sebelumnya—kapan pun Anna merasa tersakiti dan ingin kembali ke sini, anggap saja rumah ini rumah orang tuanya. Kami akan selalu jadi sandarannya. Malam ini dia datang ke sini dengan keinginannya sendiri, dan selama dia tidak mau pergi, kami akan melindunginya. Itu janji yang tak akan kami ingkari.”“Baik.” Suara Ainsley mendingin, tapi di dalam hatinya, ia mengakui—Alden lebih seperti seorang ayah bagi Anatasya daripada Arthur yang licik itu.Ia tak memper

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 196: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Anatasya melangkah keluar dari rumah tua Addison, namun tiba-tiba ia terdiam. Langkahnya terhenti. Ia bahkan tidak tahu harus pergi ke mana.Jasmine saat ini masih mengikuti kelas malam di aula seni bela diri. Anatasya tak tega mengganggunya.Tanpa sadar, kakinya terus melangkah hingga tiba di depan gerbang mansion Bimantara. Ia menatapnya lama, lalu tersenyum miris.Sepertinya semua wanita memang sama. Saat hati mereka terluka, mereka hanya ingin pulang ke rumah orang tua.Klik— Jendela balkon di lantai dua vila itu terbuka.Entah mengapa, Anatasya tiba-tiba merasa bersalah. Ia buru-buru bersembunyi di balik pohon besar.Di balkon, Arthur keluar sambil memegang ponsel, lalu menekan nomor.Ponsel Anatasya bergetar.Ia melirik layar. Nama “Ayah” terpampang jelas.Anatasya mengintip ke arah balkon. Benar, Arthur sedang menatap ponselnya sambil menunggu sambungan.Setelah ragu sejenak, ia menekan tombol jawab dan merendahkan suaranya.“Hallo?”“Anna, ini Ayah.”Suara lembut itu membuat A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status