Beranda / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab. 33: Tidak Sulit, Tapi Hidup Yang Sulit

Share

Bab. 33: Tidak Sulit, Tapi Hidup Yang Sulit

Penulis: Faoo pey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-08 20:54:14

Sebelum Anatasya bisa mengatakan apa pun, seorang wanita di sebelahnya bergegas membawa secangkir kopi panas.

"Awas!"

Della gemetar dan hendak mengambil menu untuk menghalangi kopi yang terciprat, tetapi wanita itu ditundukkan ke tanah oleh Bima yang bergegas keluar.

Wanita itu dicekik lehernya, dengan tangan terikat di belakang punggungnya, dan ditekan ke lantai, sambil meronta dengan putus asa.

"Lepaskan aku! Aku akan menyiramkan racun ke wanita jalang ini! Aku akan membunuh wanita jalang ini! Pacarku memutuskan hubungan denganku karena ada banyak wanita jalang yang tidak tahu malu seperti dia di dunia ini!"

Saat suara wanita itu berakhir, semua orang di kafe itu menoleh ke pada Anatasya.

Beberapa orang bahkan mengeluarkan ponselnya untuk merekam video.

Anatasya berdiri tegak, wajahnya tenang, tidak menunjukkan rasa malu sama sekali.

Dia menatap wanita yang tergeletak di lantai dan berkata dengan tegas, "Nona, tolong berhenti memfitnahku. Aku bukan wanita simpanan."

"Tidak! Kalau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 127: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Setelah Delcy selesai berbicara, ia pun meninggalkan mereka.Sementara itu, Brylee mengajak Audrey berjalan-jalan ke taman belakang.Dari lantai atas, Lydia memandang ke arah suaminya dengan ekspresi tak percaya. “Suamiku… apakah menurutmu Brylee menjadi bodoh sejak jadi mahasiswa pascasarjana? Apa dia benar-benar tidak bisa melihat siapa sebenarnya Audrey itu?”Luke mendengus dingin. “Kalau anak kita seperti dia, aku sudah patahkan kakinya dari dulu.”Ia mengibaskan tangan, seolah jijik.“Benar, benar sekali.” Lydia menggeleng putus asa. “Jujur, aku bersyukur Anna menikah dengan adik ketiga. Lihat saja Brylee… kekanak-kanakan dan ceroboh!Anna jelas bilang dia ingin bicara, tapi dia malah pergi menemani Audrey, lalu bela-belain membela Audrey segala. Kalau aku punya suami seperti itu, mungkin aku sudah gila!”Luke mendengus sekali lagi, lalu melirik Ainsley. “Anak itu… memang beruntung.”Meski ucapannya terdengar datar, dalam hati ia justru sangat lega.Selama ini, karena kondisi Ain

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 126: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Tidak ada penawarnya,” kata Lydia serius. “Orang yang menjualnya bilang efeknya sangat kuat, dan aku harus... melakukannya setiap malam...”Ia menatap Anatasya dengan sungguh-sungguh, “Katanya, kamu harus bertahan setidaknya selama 49 hari dan... melakukan ‘hubungan itu’ setiap hari!”Wajah Anatasya langsung memerah. Melihat reaksi itu, Lydia malah mendekat dan menyikut pelan sambil terkekeh geli.“Eh, tapi kamu dan Adik Ketiga kan suami istri. Jadi nggak apa-apa, malah ini bisa mempererat hubungan kalian. Siapa tahu kalau kerja keras terus, eh... bisa langsung hamil.”Mendengar kata "hamil", dada Anatasya terasa sesak, seperti ditusuk halus—tapi menyakitkan.Namun Lydia, seperti biasa, terlalu polos untuk peka. Ia terus berceloteh, “Tapi ya... aku nggak tahu sih, apakah obat itu berpengaruh pada kehamilan. Biar aman, sebaiknya pakai alat kontrasepsi dulu, ya.”Luke yang duduk di sampingnya langsung terbatuk pelan karena malu. “Obat itu... nggak butuh penawar. Itu cuma multivitamin.”

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 125: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Begitu berkata demikian, Luke membawa Lydia kembali ke kamar mereka.Kamar pasangan ini sangat luas, terdiri dari ruang kerja dan kamar tidur yang terpisah. Saat ini, Luke tengah duduk santai di sofa bersama istrinya yang sedang gelisah.Anatasya, yang mendorong kursi roda Ainsley, ikut masuk ke ruangan.Melihat kehadiran Ainsley, Lydia langsung berdiri. Ia menundukkan kepala dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh, “Adik Ketiga, aku benar-benar salah. Tolong... tolong jangan beri tahu Ayah, ya? Bubuk yang secara tak sengaja dimakan Anna tadi... aku yang membelinya dari pasar gelap.”Tatapan mata Ainsley langsung berubah tajam. Ia menatap Lydia dengan ekspresi serius. “Kenapa Kakak Ipar membeli barang semacam itu? Kamu tahu betul kalau Ayah paling benci hal-hal seperti itu.”Meskipun sudah berusia empat puluhan, Lydia seperti anak kecil yang sedang dimarahi. Ia menunduk dalam-dalam, suaranya terdengar pelan dan menyesal.“Anna belum menikah, jadi dia mungkin tidak paham... Aku hanya..

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 124: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Anatasya refleks menutup pintu dan membalikkan badan. Ini tak bisa ditunda lagi.Masalah ini harus diselesaikan hari ini juga dengan Brylee. Kalau tidak, ini akan terlihat seperti skandal selingkuh!Saat itu juga, Luke dan Lydia masuk.Tatapan Luke langsung tertuju pada jubah mandi putih yang tersangkut di celah lemari.Serius, tidak bisa menyembunyikan lebih rapi sedikit? pikirnya dalam hati.Tapi bahkan dia pun terkejut. Adik ketiganya yang selalu menjaga harga diri... bersembunyi di lemari? Dunia ini benar-benar gila.Situasinya sangat canggung.Brylee akhirnya bicara lebih dulu. “Anna, kamu sedang apa di sini?”Lydia cepat tanggap dan langsung menjawab, “Aku yang memintanya ke sini!”Anatasya mengangguk cepat. “Benar! Kakak ipar tertua yang menyuruhku naik.”Brylee menatapnya bingung. “Kakak ipar? Anna, kamu ini... Harusnya memanggilnya Bibi ipar tertua, bukan kakak ipar tertua.”Anatasya menghindari sentuhan Brylee yang hendak memeriksa suhu tubuhnya. “Aku baik-baik saja.”Namun

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 123: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Begitu mendengar Lydia ingin menelepon Brylee, Anatasya langsung mengambil keputusan cepat.“Tidak usah! Aku bisa mengurusnya sendiri!” serunya tegas.Tanpa memberi waktu penjelasan lebih lanjut, dia segera berlari keluar dari kamar, menaiki tangga ke lantai dua, dan—tanpa mengetuk—langsung membuka pintu kamar Ainsley dan masuk ke dalam.Lydia yang panik berlari mengejarnya bersama si pelayan. Mereka tiba tepat saat pintu kamar ditutup oleh Anatasya.Mata Lydia hampir melompat keluar dari rongganya. Ia menatap pelayan di sampingnya dengan ekspresi horor, “Tunggu... kamu bilang tadi yang di dalam itu Adik ipar ketiga?”“Y-ya! Itu kamar Tuan Ketiga. Nona Anna...”Belum sempat pelayan itu menyelesaikan kalimatnya, Lydia buru-buru menutup mulutnya dengan tangan, “Sssst! Jangan lanjutkan!”Saat itulah ia menunduk dan melihat ponsel di tangannya masih tersambung ke panggilan Brylee. Jantungnya seakan loncat ke tenggorokan. Dengan gerakan cepat ia memutuskan sambungan.“Oh Tuhan... habislah

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 122: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Brylee naik pesawat tepat sebelum Bima menerima pesan tersebut. Bima melirik ke arah Bobby, Zack, dan Adithya yang sedang duduk bersama di dalam ruang VIP, ragu apakah ia harus segera melapor atau tidak. Ainsley yang sedang menyesap teh mendongak dan bertanya santai, “Ada sesuatu?” Bima langsung merendahkan suaranya dan menjawab, “Tuan muda kedua baru saja mengambil cuti. Saat ini, dia sedang berada di pesawat. Diperkirakan akan tiba di Jiangcheng dalam dua jam.” “Baik,” jawab Ainsley tenang. “Tak masalah.” Adithya sedikit terkejut. “Tunggu, bukankah kau bilang keponakanmu itu nggak akan kembali sebelum kau berhasil memenangkan hatinya?” “Ya, dan aku berhasil. Istriku baru saja mengaku cinta padaku.” Ainsley tersenyum puas. “Suaranya... luar biasa. Kalian berdua para jomblo pasti belum pernah dengar suara semanis itu.” Bobby: ... Adithya: ... Ainsley menambahkan dengan ekspresi serius tapi menyebalkan, “Oh ya, sebentar lagi Tahun Baru. Kalian siap-siap saja ditanyai s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status