Setelah Bram dan Anisa mengatakan niatnya masing-masing kepada keluarga mereka, dan keesok harinya Riyadi dan Silvi langsung melamar Anisa. Dan atas kesepakatan bersama pula pernikahan keduanya akan diadakan dua minggu kemudian.
“Mas,” panggil Kalisa yang baru naik ketempat tidur dan menyandarkan kepalanya di bahu bidang suaminya yang sedang memainkan ponsel.
“Mmm,” guman Jonathan.
“Kalau diingat-ingat aku gak pernah dengar Mas nAthan, manggil Kak Bram kakak atau apa gitu? Emang Mas manggil Kak Bram gimana?” Ucap Kalisa penasaran.
“Ya manggil Bram, emang mau manggil apa lagi?”
“Ya manggil kakak atau kakak ipar seperti Anisa dan Juga Nana yang memanggilku kakak ipar.”
“Sangat merepotkan,” jawab Jonathan.
“Haa! Merepotkan apanya?” Ucap Kalisa yang tak paham dengan jalan pikir
“Ciee ciee … gak sabar ya pengen cepetan dinikahi,” goda Rio.“Bukan begitu, Rio. Kalau kamu kelamaan melamarnya, aku takut perutku akan buncit saat memakai gaun pengantinnya nanti,” ucap Kikan.“La buncit kenapa? Emang kamu cacingan ya?” Ucap Rio.“Cacingan kepalamu peyang! Jangan pura-pura lupa dengan apa yang kamu lakukan tadi dan juga beberapa hari yang lalu, Rio?”“Emang apa yang aku lakukan tadi dan juga beberapa hari yang lalu?” Ucap Rio pura-pura bodoh dan tak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Kikan.“Rio?!” Teriak Kikan menggelegar dan bahkan membuat telinga Rio sampai berdengung.“Astaga, aku pecah gendang telingaku,” ucap Rio sambil menepuk pelan telinganya.“Salah sendiri bikin kesel aku,” ujar Kikan dan langsung berbalik memunggungi Rio.
“Mau dilihat dari segi manapun juga masih tetap sama begitu, nggak akan ada yang berubah,” ucap Kalisa yang baru masuk ke kamar Bram.“Siapa tau ada mukjizat dan wajahku berubah menjadi tampan seperti Lee Dong-Wook,” ucap Bram dengan percaya diri sambil merapikan dasi kupu-kupunya.“Mimpi kok ketinggian kamu ini kak, orang muka pas-pasan kayak kakak ini mana mungkin bisa berubah tampan seperti artis Korea,” ucap Kalisa.“Artis Korea siapa? My prince Lee Min-HO atau oppa Kim Woo-Bin?” Ucap Desi yang juga ikut masuk ke kamar Bram.“Lee Dong-Wook katanya,” jawab Kalisa.“Kalau menghayal itu jangan ketinggian Kak, nanti kalau jatuh ke bawah sakit loh,” ucap Desi.“Kalian berdua ini memang keterlaluan bener. Sekali-kali bilang iya gitu, biar nanti aku lancar Jaya mengucapkan kalimat ijab kabulnya,&rdq
Anisa memejamkan matanya menikmati sentuhan demi sentuhan yang diberikan suaminya. Bram yang sudah puas menjelajahi dua gunung istrinya, beralih menuruni gunung sambil menciumnya dan memberikan tanda kepemilikannya disana. Sst ahh…. Desah Anisa saat lidah hangat Bram menyentuh pusarnya yang memberikan sensasi geli dan juga nikmat luar biasa. “Kak Bram, sst ahh…. Bram yang mendengar desahan demi desahan yang keluar dari bibir mungil istrinya, tentu saja menjadi semakin terangsang dan langsung menggendong Anisa ala bridal Style dan membawanya ke tempat tidur. Anisa yang merasa malu saat ditatap inten oleh Bram dan langsung membuang muka ke samping sambil mencoba menutupi gunung kembarnya dengan kedua tangannya menyilang untuk menutupinya. "Jangan ditutupi gunung kembarku," ucap Bram dan langsung mengangkat kedua tangan Anisa dan menguncinya keatas dengan satu tangannya.
“Woi! Ditanya malah diem aja kamu ini,” ucap Desi sambil melambaikan tangannya di udara tepat didepan wajah Robert.“Emang harus banget untuk aku jawab siapa calon istri masa depanku?” Ucap Robert.“Iya harus,” ucap Desi dan juga Kalisa bebarengan.Robert menelan saliva sambil menoleh kearah Jonathan yang hanya diam saja dan menjadi pendengar setia.“No coment,” ucap Jonathan saat Robert menatapnya dan meminta bantuan kepadanya, supaya dia bisa keluar dari pertanyaan bodoh sekaligus mematikan baginya.“Tinggal Jawab apa susahnya sih, Robert?” Ucap Kalisa yang menjadi ke
Jonathan menatap tak suka pada wanita yang mengaku sebagai kekasih masa kecilnya dulu. “Aku tidak menyangka jika kamu punya banyak kekasih masa kecil dimasa lalu, Mas? Kita nikah baru sembilan bulan dan sudah ada dua perempuan yang mengaku sebagai kekasih masa kecilmu, kira-kira kedepannya apakah masih ada lagi yang akan datang dan mengaku sebagai pengantin kecilmu, Mas?” Ucap Kalisa lembut akan tetapi memberikan tatap garang dan juga mematikan ke arah suaminya. “Lalu apakah kamu akan percaya begitu saja dengan apa yang mereka katakan tanpa bertanya terlebih dahulu padaku, istri barbar ku yang cantik dan juga menawan?” Ucap Jonathan kemudian mencium hangat kening istrinya dan semakin memeluk posesif pinggan Kalisa. “Ternyata kamu disini Serli, Mama cariin kamu dari tadi tau,” ucap wanita paru baya yang baru datang dan tidak mengetahui jika suasananya sangat canggung. “Kenapa Mama tidak bilang padaku ji
Robert tersenyum sumringah saat melihat ekspresi Desi yang mengedipkan mata beberapa kali yang sepertinya terkejut saat menyentuh juniornya yang sudah mengeras dibalik celana bahannya. “Besar bukan ukuran juniorku,Des,” bisik Robert.‘Dasar Robert sialan dan juga mesum,” batin Desi yang merasa kesal dan langsung meremas dengan kuat sang junior mesum milik Robert.Aaarrgghhh!…. Teriak Robert kesakitan karena ulah Desi yang dengan tidak berperasaan meremas kuat senjata masa depannya.“Enak? Mau tambah lagi gak remasanya?” Ucap Desi sambil mendorong tubuh Robert.“Tega bener kamu ini Des, Kalau sampai juniorku terluka bagaimana?” Ucap Robert yang kini tengah meringkuk sambil memegangi juniornya yang karena ulah oleh Desi.“Itu resiko yang harus kamu tanggung karena sudah berani berbuat mesum padaku.”
“Jika juniorku mudah terbangun, berarti tandanya dia normal dan sedang memasuki masa aktif ingin segera bertempur, sayang,” jawab Bram sambil menaik turunkan alisnya. Anisa menyipitkan matanya melihat suaminya yang menaik turunkan alisnya sambil tersenyum mesum kearahnya. “Muka Kakak sekarang ini terlihat sangat mesum banget tau gak?” Ucap Anisa dan langsung berbalik karena malu melihat tubuh kekar dan bugil suaminya. “Jangan membuat junior menunggu terlalu lama, sayang,” ucap Bram kemudian memeluk istrinya dari belakang dan dengan sengajanya dia menekan juniornya yang sudah keras di pinggang Anisa. “Sebaiknya kita mandi dulu sebelum kita melakukannya, Kak.” “Kenapa harus mandi dulu? Nanti juga badan kita berkeringat dan lengket. Mendingan mandin
“Bersiaplah menerima kenikmatan surga dunia yang akan aku berikan padamu, sayang,” ucap Bram dan langsung menarik pinggulnya dan mendorong kembali sehingga membuat Anisa mendesah panjang tanpa henti.‘Rasanya sangat nikmat sekali, saat junior Kak Bram menyodok dengan kuat, dan semakin lama semakin cepat menapakinya keluar dan memasukinya lagi di bagian intim ku. Dan bahkan saat ini aku bisa merasakan jika juniornya sedang menyemburkan saus mayonesnya kedalam rahimku,” batin Anisa sambil menikmati surga dunia yang tak bisa ia ungkapkan kenikmatannya.Seperti yang dikatakan oleh Bram tadi, dirinya ingin melakukan enam gaya bercinta dengan istrinya malam ini.“Sekarang kita lanjut ke gaya selanjutnya sayang,” ucap Bram dan langsung mengubah posisinya dengan Anisa tidur terlentang diatas tubuhnya dan mempermudah juniornya memasuki gua hangat yang sudah sangat becek dengan cair