Mira yang terbaring diatas tempat tidur sambil bergerak gelisah karena rasa panas mulai menjalar di tubuhnya dan itu sangatlah tidak nyaman baginya.
Sedangkan pria yang membawa Mira tadi malah tersenyum licik, dan melihat Mira yang bergerak gelisah diatas ranjang yang terlihat seperti penari ular yang sedang menari diatas kasur.
“Wajahmu cukup cantik dan kamu tipe wanita yang aku cari selama ini. Akan tetapi sungguh sangat sayang kamu memiliki sifat mengerikan,” ucap pria itu.
Mhh… erang Mira dan perlahan membuka matanya.
“Bagaimana perasaanmu, Nona?” Tanya pria itu dan menyingkirkan anak rambut yang mencoba menutupi wajah Mira.
“Apakah aku sudah sampai rumah?” Tanya Mira.
“Iya,” jawab pria itu.
“Sst mmhh… kenapa badanku terasa sangat panas dan juga perasaan aneh apa ini yang m
“Mmm … berisik banget sih,” ucap Mira yang merasa terganggu dan langsung menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya karena bunyi alarm yang sangat berbisik berhasil membangunkan Mira yang tidur dengan sangat nyenyak dalam pelukan Andrew. Melihat Mira yang merasa terganggu dengan suara berisik alarm yang sengaja dinyalakannya membuat Andrew merasa terhibur dengan keajaibannya. Andrew Holland adalah sosok pria tampan dan juga menawan yang mempunyai darah campuran Jerman Indo. “Good Morning, Honey,” ucap Andrew dan seketika membuat Mira mendongak ke atas dan mendapati Andrew yang sedang merekam melalui ponselnya sambil tersenyum manis melihat wajah terkejut dan juga bau bantal Mira. Mira menelan saliva dan matanya berkedip beberapa kali ketika dia mengingat kejadian semalam. “Ternyata ini bukan mimpi,” lirih Mira dan bisa didengar oleh Andrew. Andrew meletakan ponselnya dan langsun
Desi yang menatap bengis Robert yang seenak jidatnya mengurungnya di kamar dengan alasan sudah memesan makanan untuknya dan akan segera diantar ke kamarnya. Tapi kenyataannya dia belum memesan makanannya sehingga membuat Desi merasa kesal dan juga marah pada robert karena harus menahan lapar.“Sebenarnya kamu kesambet setan apa sih, Robert? Makin hari tingkahmu semakin aneh dan juga nyebelin banget,” ucap Desi to the point.“Kesambet setan bucin,” jawab Robert yang kini mulai jujur didepan Desi.“Setan bucin? Lah emang kamu bucin in siapa? Calon istrimu yang misterius itu?” Ucap Desi yang masih saja lemot berfikir dan juga tidak peka dengan perasaan Robert terhadapnya.“Astaga, kenapa aku bisa menyukai wanita jutek, lemot dan juga tidak peka sepertinya,” ucap Robert yang merasa frustasi dengan tingkat berpikir Desi yang lemot jika menyangkut masalah per
Hanya sekali tarik saja Robert sudah berhasil merobek dres yang dikenakan oleh Desi. Mata Robert tertuju pada dua gunung yang menjulang tinggi yang masih diselimuti bra warna putih dengan motif renda-renda dan celana dalam tipis yang senada dengan warna branya. Desi menggelengkan kepalanya dan rasa takut mulai memasukinya, saat melihat sorot mama Robert yang bagaikan serigala yang menatap lapar pada mangsanya. Wajah merah padam yang sudah terbawa emosi dan juga api cemburu yang membuat Robert terlihat sangat menakutkan bagi Desi. “Aku mohon jangan lakukan ini padaku, Robert,” ucap Desi memohon sambil menangis ketakutan saat Robert mengikat kedua tangannya keatas pada sandaran tempat tidur. Robert sama sekali tak menanggapi perkataan Desi, dia malah semakin marah dan langsung mencium bibir desi dan meremas gunung kembarnya yang masih dalam keadaan terbungkus. ‘Aku tidak menyangka akan mendapatkan perlak
Bram yang mengetahui jika istrinya tidak menyukai kehadiran dari wanita yang digandeng oleh sepupu iparnya, langsung menggenggam tangan istrinya dan membisikkan sesuatu padanya.Anisa menoleh dan melihat suaminya yang sepertinya paham dengan perasaannya yang menyukai kehadiran Mira.“Gadis malang mana lagi yang berhasil kamu paksa, Andrew?” Tanya Surya Papa dari Anisa.Andrew bukannya menjawab dia malah tersenyum manis sambil melihat wajah kesal dan jutek Mira yang terpaksa mengikutinya.“Ditanya bukannya jawab malah senyum-senyum kaya orang gila kamu ini,” ucap Anisa.“Om, Tante dan sepupuku yang paling cantik dan juga baik hati. Perkenalkan dia adalah wanita yang aku pilih untuk menjadi pendamping hidupku dan juga ibu dari anak-anakku kelak,” ucap Andrew yang mengenalkan Mira sebagai calon istrinya.Mendengar perkataan dari Andrew baru
“Ayolah Des, jangan diam saja. Katakanlah sesuatu padaku atau makilah aku seperti biasanya kamu memaki ku saat sedang kesal dan marah padaku,” ucap Robert yang masih membujuk Desi untuk berbicara padanya.Desi hanya diam tak menanggapi semua perkataan Robert yang terus menerus mengekorinya dibelakang saat Desi sedang mengemasi barang bawaannya.‘Sialan! Ternyata sesulit ini membujuk wanita yang sedang marah. Jika aku disuruh memilih antara membujuk Desi yang marah seperti ini atau membujuk klien untuk bekerja sama, maka aku dengan dapat memilih membujuk klien daripada membujuk Desi yang capeknya dobel dan juga harus memeras otakku yang hanya bisa memikirkan masalah kantor. Jika kali ini aku berhasil membujuk Desi untuk memaafkan kebodohanku tadi pagi, maka kedepannya aku harus berhati-hati agar tidak membuatnya marah lagi,” batin Rob
Setelah mengantar Kalisa dan yang lainnya Jonathan langsung menuju kantor untuk menyelesaikan masalah yang terjadi akibat mendapatkan serangan dadakan dari ZES GRUP, salah satu perusahaan yang dikelola oleh Jeff saingan bisnisnya dan orang yang dulu membuat Jonathan mengalami kecelakaan yang cukup parah.“Selamat pagi Pak,” sapa Susan.Jonathan hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan langsung masuk ke ruang kerjanya.“Apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang pihak mana saja yang bergabung dengan perusahaan bajingan itu, Sigit?” Tanya Jonathan pada asisten pribadinya.“Sudah Pak,” jawab Sigit dan menyerahkan beberapa lembar laporan yang dia temukan saat melakukan penyelidikannya.Dengan teliti Jonathan membaca laporan yang diberikan Sigit barusan. “Hubungi semua pihak yang bertanggung jawab atas proyek di kota J untuk rapat,” ucap Jona
‘Bagaimana dia bisa tau jika aku datang kemari dengan niat ingin masuk kedalam rumah tangganya dan menjadi wanita simpanannya?" Batin wanita itu yang tak lain adalah Serli orang yang mengaku sebagai kekasih masa kecil Jonathan.Sigit yang tersenyum mengejek sambil melihat ponselnya karena ada pesan masuk.'Cepat bawa pergi wanita ini dari hadapanku. Dan jangan lupa pasang penyadap suara pada tasnya," isi pesan dari Jonathan.Sigit menaruh ponselnya ke dalam saku jasnya dan mengambil benda kecil dengan ukuran seperti kancing baju yang kebetulan dia bawa dalam beberapa hari dan selalu dikantonginya."Singkirkan tangan kotormu itu dari tanganku bajingan!" Teriak Serli karena dengan kasar Sigit menyeretnya keluar dari ruang kerja Jonathan.Semakin Serli meronta dan bersikeras melepaskan cengkraman tangan Sigit dari tangannya, dan Sigit malah semakin kuat mencengkram tan
Robert yang baru datang ke kantor Jonathan dan melihat wajah Sigit yang ditekuk bagai kain kucel yang sudah lama di tak dilipat. “Kenapa mukamu sangat tidak enak lihat, Sigit?” Tanya Robert yang merasa heran dengan asisten sepupunya yang biasanya selalu terlihat optimis dan penuh semangat. “Lagi gak mood aja, Pak,” jawab Sigit dan berjalan melewati Robert yang terlihat heran dan mengerutkan dahinya sambil melihat Sigit yang terlihat seperti orang yang sedang putus cinta. "Kenapa sifatnya sama saja persis dengan Jonathan yang sangat irit bicara?" Ujar Robert kemudian membuka pintu ruang kerja sepupunya. "Kenapa dengan asisten mu tadi, Jo?" Tanya Robert dan mengambil duduk disofa. "Kenapa memangnya?” Ucap Jonathan sambil menatap layar laptopnya dan jari-jarinya menari lihai di atas keyboardnya. “Dia tidak terlihat seperti biasanya yang selalu terlihat optimis dan semangat dan barusan ak