Share

16. Lebih Nikmat Jika Melenguh

"Kau? Apa kalian sudah mencoba membuat cicit untuk kakek?" tanya Arash berbinar.

Mendengar ucapan cucunya membuatnya sangat bersemangat. Apalagi, akhir-akhir ini kondisi kesehatannya sering sekali menurun. Jadi, ia ingin mendengar kabar baik secepatnya agar bisa dijadikan sebagai penyemangat.

"Sudah dong, Kek. Sejak semalam sampai sesiang ini, Serkan dan Guzel sudah berusaha keras membuat cicit untuk Kakek." Serkan menyekungkan telapak tangannya di pipi, "Sudah lima kali percobaan. Mudah-mudahan bisa cepat jadi," imbuhnya berbisik sambil mengulas senyum.

Ternyata di balik sikap dingin dan mulut pedas yang selalu ditunjukkan, Serkan memiliki sifat ceplas-ceplos. Akan tetapi, ia hanya menunjukkan sisi ini pada orang-orang tertentu saja yang ia anggap keluarga atau seseorang yang ia anggap dekat.

"Astaga, Mas!" Guzel terkejut sampai memukul lengan suaminya, "Maaf-maaf," imbuhnya sambil beberapa kali menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, Guzel. Kau tidak perlu malu. Terkadang, Serkan mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status