Share

42. Haruskah Ia Menjebloskan Putrinya ke Dalam Penjara?

"Jangan bercanda, Mas. Ini sama sekali tidak lucu." Guzel tersenyum dengan air mata yang mengerucuk deras, "Semua yang Papa Serkan katakan tidak benar bukan, Lara?" imbuhnya bertanya pada sang putri.

Tatapan mata Guzel penuh harap. Ia berharap putrinya akan mengangguk dan berkata bahwa semua itu tidak benar. Namun, Dilara hanya menunduk dalam-dalam. Yang terdengar hanya suara Isak tangis. Gadis itu benar-benar malu dan tidak bisa menunjukkan wajahnya di depan sang ibu.

"Aku serius, Guzel. Aku punya bukti rekaman video kalau kau tidak percaya," sanggah Serkan meyakinkan.

Selama ini, ia menyimpan rekaman video itu dengan baik. Takut akan membutuhkannya di saat-saat seperti ini.

Mendengar ucapan sang suami dan melihat sikap putrinya membuat Guzel menilai bahwa semua itu benar. Kemudian, ia melangkah mendekat dan duduk di lantai tepat di depan putrinya.

"Apa yang Mas Serkan katakan tidak benar 'kan, Lara?" tanya Guzel sambil mengguncang bahu putrinya.

Sayangnya, Dilara tetap bungkam dan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status